TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan harus menanggung karma yang dilakukan suporternya pada pertandingan pekan 10 Liga Italia, Senin (30/10) kemarin.
Diketahui, Inter Milan mampu mengalahkan tamunya AS Roma dengan skor 1-0 berkat gol tunggal Marcus Thuram pada menit 81.
Kemenangan Inter Milan ini ternoda karena ulah suporternya menyanyi rasis yang ditujukan kepada Romelu Lukaku.
Baca juga: Aksi Nekat Penggemar Inter Milan untuk Romelu Lukaku, Terabas Larangan Bawa Peluit ke Stadion
Selain nyanyian rasis, Romelu Lukaku juga kena teror semenjak melakukan pemanasan.
Teror itu berupa bunyi peluit setiap Lukaku menerima bola.
Bunyi peluit itu menggema di Stadion Giuseppe Meazza, terutama saat berlangsungnya pertandingan.
Sebab Lukaku mendapat banyak teror dari suporter Inter Milan karena ulahnya sendiri pada transfer musim panas kemarin.
Awal kejadian ini bermula saat Lukaku mengurus transfer permanennya ke Inter Milan.
Pada proses negosiasi Inter Milan dengan Chelsea sebagai klub pemiliki Lukaku, dia malah membuka komunikasi dengan tim lain.
Lukaku kedapatan berkomunikasi dengan Juventus perihal kemungkinan pindah ke Allianz Stadium.
Tak sampai disitu, Lukaku juga sempat berkomunikasi dengan rival sekota Inter Milan yang dilatih oleh Stefano Pioli.
Sikap Lukaku ini membuat negosiasi proses permanen dibatalkan Inter Milan. Striker asal Belgia tersebut dianggap bermain-main.
Untungnya masih ada AS Roma yang bersedia menyelamatkan karier Lukaku dengan cara mengajukan pinjaman satu musim kepada Chelsea.
Nah pada pekan 10 Liga Italia menjadi momen tidak terlupakan untuk Lukaku.
Dia menjadi sasaran teror yang dilakukan suporter Inter Milan.
Buntut aksi teror ini, pihak klub berjuluk Nerazzurri langsung mendapatkan karma.
Laporan Football-Italia menyatakan bahwa hakim pengadilan olahraga Liga Italia memberikan denda kepada Nerazzurri.
Denda senilai 5000 euro atau sekitar Rp 84 juta harus dibayarkan Inter Milan secepat mungkin.
Hukuman denda bukan karena peluit, melainkan suporter Inter Milan teridenfikasi bernyanyi rasis dengan unsur menghina Lukaku.
Disamping itu, tindakan suporter Inter Milan juga membuat Jose Mourinho selaku pelatih AS Roma merasa murka.
Menurut Il Corriere dello Sport, Mourinho memberikan reaksi sinis terhadap peluit anti-Lukaku yang dibawa pendukung Inter Milan ke San Siro.
Padahal otoritas setempat di Milan melarang suporter membawa peluit.
Menurut laporan tersebut, pelatih asal Portugal itu bertemu dengan beberapa pendukung Inter di luar stadion.
Juru taktik yang dipanggil The Special One ini lantas mengajukan pertanyaan kepada mereka.
Ia bertanya kenapa peluit tersebut hanya ditujukan kepada Lukaku.
Mourinho menyindir kenapa tidak membawa satu peluit lagi untuknya.
"Apakah Anda punya satu untuk saya juga," kata Mourinho kepada suporter Inter Milan yang ditemuinya.
Terlepas polemik Lukaku, hasil kekalahan AS Roma membuatnya gagal mempertahankan tren kemenangan di 3 pertandingan terakhir.
AS Roma pun kini tertahan di peringkat 8 klasemen Liga Italia.
Anak asuh Jose Mourinho kini mengantongi 14 poin hasil dari 4 kemenangan, 2 imbang dan 4 kalah.
Sementara Inter Milan melanjutkan tren tak pernah kalah di 4 pertandingan terakhir mereka.
Pasukan Simone Inzaghi sekarang memimpin puncak klasemen Liga Italia dengan 25 poin.
Inter Milan sejauh ini telah mengantongi 8 kemenangan, 1 imbang dan 1 kalah.
(Tribunnews.com/Ipunk)