TRIBUNNEWS.COM - Jurgen Klopp buka suara atas kekalahan yang dialami Liverpool saat bertandang ke markas Toulouse pada matchday keempat Liga Eropa, Jumat (10/11/2023).
Liverpool secara mengejutkan kalah 3-2 dari Toulouse, tim yang dua minggu lalu mereka hajar 5-1 saat bermain di Anfield.
Liverpool keteteran meladeni permainan tim asal Prancis ini. Tim asuhan Jurgen Klopp ini memang mendominasi penguasaan bola.
Ada 19 percobaan tembakan yang dilakukan Mo Salah dkk, namun hanya empat yang mencapai target sasaran. Banyaknya peluang itu gagal dikonversi menjadi gol yang lebih banyak.
Berbeda dengan tuan rumah yang cukup efektif, 11 tembakan dan lima yang target, namun berbuah manis dengan tiga gol.
Baca juga: Hasil Liga Eropa Toulouse vs Liverpool: Drama VAR, Kesalahan The Reds Tunda ke Fase Selanjutnya
Penerapan pressing tinggi Toulouse membuat Liverpool tak leluasa memainkan operan, sehingga berujung pada kesalahan yang akhirnya menjadi hukuman bagi skuad The Reds.
Saat memasuki satu jam permainan, Toulouse unggul 2-0 berkat gol yang dicetak Aron Donnum di menit 36' dan Thijs Dallinga 58'.
Liverpool mengecilkan ketertinggalan setelah gol bunuh diri Cristian Casseres menit 74'. Namun dua menit berselang Toulouse menambah satu gol melalui Frank Magri.
Diogo Jota mencetak gol pada menit 89' setelah baru masuk di 10 menit terakhir laga, membuat sisa laga di waktu injury time semakin sengit.
Liverpool sebenarnya dapat menyamakan skor 3-3 pada penghujung tambahan waktu lewat Jarell Quansah. Sayangnya wasit membatalkan gol itu setelah melakukan pengecekan melalui VAR.
Wasit melihat beberapa fase awal pergerakannya, bola sempat memantul dari dada Alexis Mac Allister ke lengannya.
Anulir gol ini mengecewakan bagi Jurgen Klopp. Ia telah melihat video ulangannya dan menurutnya itu seharusnya tetap sah menjadi gol.
"Saya baru melihat videonya sekarang dan bagi saya itu bukan handball - tapi bagaimana saya bisa memutuskannya?" kata Klopp.
“Ya, bola mengarah ke dada dan sejujurnya saya tidak melihat adanya kontak dengan lengan," kata Klopp.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Eropa: Leverkusen Sempurna, Brighton Jaga Asa ke 16 Besar, Liverpool Melempem
Menurut peraturan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional atau IFAB, handball yang tidak disengaja yang menyebabkan rekan satu tim mencetak gol atau memiliki peluang mencetak gol tidak lagi dianggap sebagai pelanggaran.
Jelas bahwa Mac Allister tidak bermaksud mengontrol bola dengan tangannya, dan beberapa pemain menyentuh bola sebelum Quansah menyelesaikannya.
"Mungkin mereka mempunyai gambaran yang berbeda dari saya. Sudah lama sekali sebelum kami mencetak gol, [saya berpikir] 'di mana tendangan bebasnya?"
“Itu menarik, kita bisa membicarakannya. Saya dengar, saya tidak melihatnya, mungkin ada penalti untuk kami di situasi lain, saya tidak tahu," kata dia.
Namun demikian, terlepas dari insiden itu, Klopp mengaku timnya tampil tak bagus dan tak seperti biasanya.
“Sebenarnya, saya sedikit lebih khawatir tentang (fakta bahwa) saya ingin kami bermain lebih baik, sejujurnya. Itu masalah utama saya malam ini."
“Pada akhirnya, kami tampil intens, kami memberikan segalanya, namun masalahnya dalam pertandingan sepak bola Anda harus mengambil keputusan pada saat yang tepat untuk melakukannya dengan benar,” kata dia.
“Kami memang pantas kalah karena mereka memenangkan hampir seluruh pertarungan yang menentukan. Kami menghadapi terlalu banyak situasi di mana kami seharusnya memenangkan bola, namun ternyata tidak.
“Selain itu, kami kehilangan bola dengan mudah setidaknya dua kali – yang satu adalah gol, yang lainnya saya tidak yakin apakah itu gol yang diperbolehkan atau tidak.
"Dari segi pertahanan, itu tidak cukup baik," kata dia.
Kekalahan ini membuat Liverpool harus menunda untuk lolos ke 16 besar.
Hasil itu membuat The Reds tak memiliki tambahan poin, tetap di posisi puncak dengan 9 poin.
Pasukan Jurgen Klopp terpaut dua poin dari Toulouse yang berada di bawahnya, dan lima poin dari Union State Glint di posisi ketiga. Dengan dua pertandingan sisa, posisi Liverpool masih bisa berubah.
Jika ingin lolos otomatis ke 16 besar maka harus finis di posisi teratas grup, jika runner up mereka akan melakoni play-off terlebih dulu dengan melawan tim dari Liga Champions.
(Tribunnews.com/Tio)