Meski begitu, Fakhri Husaini memaklumi karena para pemain yang berlaga masih berusia 17 tahun.
Meski demikian, Fakhri Husaini juga menjelaskan bahwa tim yang mempunyai kompetisi muda yang sehat mampu lebih berbicara di ajang Piala Dunia U17 2023.
"Kemudian Kesalahan taktik ketika posisi bertahan, jumlah kita dengan lawan itu sama," ujar Fakhri Husaini.
"Jumlah lawan lebih banyak dengan pemain kita atau sebaliknya, ini keputusan yang harus cepat dilakukan pemain.
"Saya menonton beberapa tim, ada yang masih sepak bola anak-anak, tapi ada tim yang sepak bolanya di atas umurnya mereka," kata dia.
"Ekuador misalnya main bolanya rapi sekali, mereka bisa build-up bisa switch play lapangan gbt itu mereka kuasai semua" tambahnya.
"Kemudian Spanyol, atau Jepang ini anak umur 17 tahun tapi main bolanya sudah melebihi batas usianya."
"Ini semuanya tentu berasal dari kualitas kompetisi usia muda di negaranya." imbuhnya.
Perlu diketahui, dengan hasil imbang dua kali itu, Timnas Indonesia saat ini berada di urutan ketiga Grup A Piala Dunia U17 2023.
Sementara asa Timnas Indonesia U17 lolos ke babak 16 besar sejatinya masih terbuka lebar.
Hasil imbang kontra Maroko di laga pamungkas babak fase grup pun dirasa masih dapat mengantarkan Timnas Indonesia U17 lolos melalui peringkat ketiga terbaik.
Diketahui, duel Timnas Indonesia U17 vs Maroko dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya pada Kamis (16/11/2023).
(Tribunnews.com/Ali) (Superball/Eko Isdiyanto)