TRIBUNNEWS.COM - Ragam fakta menarik dimiliki Marcelo Gallardo selaku pelatih klub Liga Arab Saudi Al Ittihad untuk musim 2023/2024.
Satu di antara fakta unik dari seorang Marcelo Gallardo ialah julukannya yang terinspirasi dari Kaisar Prancis, yakni Napoleon Bonaparte.
Selain itu, pelatih baru Al Ittihad Marcelo Gallardo juga menyimpan kisah unik di masa kecil karena lebih menyukai bermain layangan ketimbang sepak bola.
Baca juga: Klasemen Liga Arab Saudi: Al Hilal Bikin Al Nassr Gugup, Al Ittihad Merangkak Naik
Sebagaimana diketahui, Al Ittihad mengontrak Gallardo hingga musim 2025 menyusul pemecatan Nuno Espirito Santo. Penunjukan Gallardo itu diumumkan oleh klub pada Sabtu, 18 November 2023.
Marcelo Gallardo diharapkan bisa mengembalikan kekuatan Karim Benzema dalam persaingan gelar juara Liga Arab Saudi musim ini.
Al-Ittihad, yang diperkuat Karim Benzema dan N’Golo Kante, berada di urutan kelima klasemen sementara Liga Arab Saudi setelah hanya menang sekali dalam lima pertandingan terakhir mereka.
Untuk mengenal lebih dekat perihal profil dan rekam jejak mantan pemain timnas Argentina tersebut, berikut fakta menarik yang dimiliki pelatih baru Al Ittihad tersebut.
1. Berjuluk Napoleon
Marcelo Gallardo punya julukan unik selama delapan tahun melatih River Plate. Ia mendapat julukan Napoleon dari media-media ternama di Amerika Selatan.
Dilansir Goal International, julukan yang diberikan untuk Gallardo adalah Napoleon, yang mengacu pada Kaisar Prancis, yakni Napoleon Bonaparte.
Julukan itu diberikan kepadanya karena ia bisa menginspirasi dan memotivasi para pemainnya.
Ada pula yang menyebut julukan itu diberikan kepadanya karena postur yang mirip.
2. Disamakan dengan Maradona
Pada saat masih aktif bermain, Marcelo Gallardo ternyata disamakan oleh berbagai pihak dengan legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona.
Persamaan keduanya terlihat saat masih muda.
Kala itu, Gallardo yang berperan sebagai pemain nomor 10 dikenal punya skill mumpuni dan andal dalam mengeksekusi bola mati.
Sayangnya kiprahnya sebagai pemain tak berjalan mulus layaknya Maradona. Bedanya, Gallardo banyak berkutat dengan cedera ketimbang seniornya di Argentina itu.
3. Sempat Tak Suka Sepak Bola dan Gemar Layang-layang
Meski kini dicap salah satu pelatih terbaik di Amerika Selatan, siapa sangka dulunya Marcelo Gallardo tak menggemari sepak bola.
Semasa kecil, dirinya tak gemar bermain sepak bola dan justu lebih gemar bermain layang-layang bersama teman-teman masa kecilnya.
Tapi saat beranjak dewasa, Gallardo mulai terjun ke sepak bola berkat keluarga dari sang ibu yang sempat membuatnya menjadi pendukung San Lorenzo
4. Rekor sebagai Pelatih di River Plate
Selama delapan tahun menukangi River Plate, Marcelo Gallardo mampu menciptakan berbagai rekor fenomenal sebagai pelatih.
Ia menjadi pelatih tersukses sepanjang sejarah klub di kancah internasional dengan memenangi dua gelar Copa Libertadores, tiga gelar Recopa Sudamericana, satu gelar Copa Sudamericana, dan satu gelar Suruga Bank Championship.
Di samping itu, ia juga memiliki rekor sebagai pemain pertama yang bisa membawa River Plate juara di level internasional sebagai pemain dan pelatih.
5. Diincar AC Milan
Sebelum memutuskan menerima pinangan Al Ittihad, pelatih berusia 47 tahun ini difavoritkan menjadi juru taktik AC Milan.
Rossoneri memasukkan nama Gallardo sebagai pengganti Stefano Pioli.
Pioli saat ini berada dalam masa pantau manajemen AC Milan. Dia diberikan kurun waktu 30 hari untuk mengembalikan Olivier Giroud dan kolega kembali ke jalur perburuan juara, baik kompetisi domestik dan EUFA Champions League.
Jika tidak berhasil, maka pemecatan menjadi solusi yang dimiliki AC Milan kepada Stefano Pioli.
(Tribunnews.com/Giri)