TRIBUNNEWS.COM - Sang megabintang, Lionel Messi akhirnya buka suara terkait kerusuhan laga Brasil vs Argentina di Maracana pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL, Rabu (22/11/2023).
Diketahui, duel Brasil vs Argentina itu berkesudahan dengan skor 0-1 untuk Tim Tango melalui sundulan Otamendi pada menit ke-63.
Meski berhasil mencuri poin penuh, tampaknya hasil itu cukup ternodai atas insiden tak terpuji.
Ya, sebelum laga Brasil vs Argentina sempat diwarnai kericuhan di tribune penonton Argentina.
Bahkan seorang fan Argentina terlihat berlumuran darah setelah terkena pukulan dari pihak Polisi Brasil.
Lionel Messi yang melihat secara langsung dengan mata kepalanya akhirnya buka suara.
Baca juga: Potret Kerusuhan Laga Brasil vs Argentina di Maracana, Polisi Serbu Fans Albiceleste
Peraih delapan kali Ballon d'Or itu turut mengecam tindakan tak terpuji tersebut.
Menurutnya kerusuhan seperti itu harus dihentikan dan tak terjadi lagi.
"Malam ini kami membuat sejarah tetapi penting untuk dikatakan bahwa itu akan ditandai dengan represi yang dilakukan warga Brazil terhadap Argentina sekali lagi," ucap Lionel Messi, dikutip dari Fabrizio Romano.
“Itu tidak bisa diterima. Ini gila. Itu harus segera dihentikan," jelas Messi.
Sebenarnya Lionel Messi sempat mengurungkan niatnya untuk melanjutkan laga.
Hal itu ucapan Lionel Messi untuk menyudahi kerusuhan diabaikan.
"Kami akan meninggalkan lapangan," ungkap Leo Messi dikutip dari Tyc Sports.
"Kami tidak bisa bermain dengan situasi seperti ini," sambungnya.
Kronologi Kerusuhan
Kerusuhan sebenarnya tak terjadi di atas lapangan yang melibatkan pemain Brasil dan Argentina.
Justru kerushan itu terjadi di salah satu tribun Stadion Maracana, terkhusus pada bagian yang menampung para suporter Argentina.
Awalnya, pertandingan sepertinya akan berlangsung seperti biasa.
Namun suasana itu berubah saat Argentina mulai menyanyikan lagu kebangsaan mereka.
Polisi tiba-tiba mendatangani lokasi tribune tempat para suporter Argentina berada.
Momen itulah yang menyebabkan terjadinya saling dorong, pukul dan bentrok.
Polisi tak segan menggunakan kekerasan dan tongkat untuk menghalau suporter Albiceleste.
Para pemain Argentina sebenarnya mencoba menenangkan suporternya dengan mendekati tribune.
Lionel Messi cs juga berusaha membujuk pihak kepolisian agar tak menggunakan kekerasan dalam mengendalikan situasi.
Melihat itu, para pemain Argentina coba menenangkan para penggemarnya yang menonton langsung laga ini.
Lionel Messi memimpin rekan-rekannya untuk menghampiri tribune suporter mereka.
Para pemain sekuat tenaga membujuk suporter untuk segera menghentikan kericuhan dengan petugas keamanan.
Lionel Messi cukup aktif dalam menyuarakan hal tersebut.
Tindakan Messi itu diikuti pula oleh para pemain lainnya.
Satu di antaranya adalah kiper Albiceleste, Emiliano Martinez.
Emi Martinez bahkan sampai memanjat pembatas tribune untuk melakukan aksinya.
Kiper yang membela klub Liga Inggris, Aston Villa itu mencoba meraih pentungan yang dipegang salah seorang polisi.
Ia tak ingin pentungan tersebut digunakan untuk memukul ke arah penggemar Argentina.
Hampir 10 menit kerusuhan terjadi, Lionel Messi cs sempat menghampiri para suporter untuk menghentikan kerusuhan.
Sayangnya, ucapan Lionel Messi tersebut tak digaungkan.
Pemain bernomor punggung 10 tersebut langsung mengajak para pemain Argentina untuk putar balik, kembali memasuki ruang ganti.
Argentina meminta waktu 15 menit sebelum kick-off benar-benar dilakukan.
(Tribunnews.com/Ali,Guruh)