TRIBUNNEWS.COM - Kapten Timnas Mali, Ibrahim Diarra mengaku timnya menyerap banyak pembelajaran setelah mengklaim juara ketiga di Piala Dunia U17 2023.
Diketahui, Mali berhak menjadi juara ketiga Piala Dunia U17 2023 setelah memenangkan perebutan tempat ketiga, Jumat (2/12/2023) tadi malam.
Tepat dalam laga perebutan ketiga melawan Argentina di Stadion Manahan, Solo.
Mali tampil luar biasa dengan menggelontorkan tiga gol tak berbalas ke gawang Argentina.
Timnas Argentina yang berstatus sebagai tim paling produktif turnamen Piala Dunia U17 seakan tak berkutik sama sekali melawan Mali.
Baca juga: Dongeng Indah Mali Juara 3 Piala Dunia U17 2023, Timnas Argentina Sampai Tak Berkutik
Tiga gol kemenangan Mali atas Argentina disumbangkan oleh Ibrahim Diarra (9'), Mamadou Doumbia (45') dan Hamidou Makalou (48').
Kemenangan tiga gol tanpa balas akhirnya membuat Mali berhak menyandang status sebagai juara ketiga di Piala Dunia U17.
Meskipun gagal memenuhi target utama sebagai juara turnamen, Mali tetap menyikapi gelar juara ketiga dengan positif.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Ibrahim Diarra selaku kapten Mali setelah laga melawan Argentina, tadi malam.
Ibrahim Diarra tak segan menyebut Piala Dunia U17 2023 membuat timnya kondisi makin bersatu dan lebih baik.
Tak hanya itu, Piala Dunia U17 2023 juga menyisakan banyak hikmah yang bisa dipetik skuad Mali.
"Kami bisa belajar banyak dalam turnamen ini, meskipun kita tidak bisa mencapai target kami," ujar Ibrahim Diarra dalam rilis berita yang diterima Tribunnews, Jumat (1/12/2023) malam WIB.
"Kami belajar bagaimana bermain sebagi tim, bagaimana kami menyikapi hal-hal di luar lapangan,"
"Belajar bagaimana lebih baik di pertandingan selanjutnya, itu yang terpenting," tukasnya menambahkan.
Apa yang dikatakan Ibrahim Diarra barangkali tidak salah mengingat performa hebat sudah ditunjukkan Mali di Piala Dunia U17 2023.
Sepanjang gelaran Piala Dunia U17 2023, Mali tercatat tampil heroik dimana tak jarang tim tersebut menang telak.
Uzbekistan, Kanada dan Meksiko menjadi deretan tim yang berhasil dibantai Mali di Piala Dunia U17 edisi kali ini.
Ketiga negara tersebut terpaksa harus memungut bola dari jala gawangnya minimal sebanyak tiga kali saat bertemu Mali.
Maroko yang menjadi rekan senegara Mali juga gagal ke semifinal karena ulah Mali.
Teranyar, Argentina menjadi korban keganasan performa Mali yang tak lain merupakan semifinalis Piala Dunia U17 2023.
Jika dihitung, Mali hanya kalah dua kali melawan dua tim Eropa dalam kondisi sama-sama bermain 10 pemain saja.
Yakni tepatnya saat melawan Spanyol (babak penyisihan grup) dan Prancis (semifinal).
Melihat apa yang ditorehkan di Piala Dunia U17 2023, gelar juara ketiga seakan menjadi obat pelipur lara negara tersebut.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)