TRIBUNNEWS.COM - Theerathon Bunmathan kembali menjadi buah bibir setelah membuat kegaduhan di Liga Champions Asia saat Buriram United bersua wakil China, Zhejiang.
Yap, pemain timnas Thailand Theerathon Bunmathan disebut sebagai biang kerok kericuhan laga fase grup Liga Champions Asia antara Zhejiang vs Buriram United yang berkesudahan 3-2, Rabu (29/11/2023).
Media China, 163 dilansir Soha.VN menuliskan bagimana tabiat buruk Theerathon Bunmathan yang kembali kambuh di ajang Liga Champions Asia.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Champions Asia: Tim Lolos 16 Besar Bertambah, Al Nassr Tak Terkejar
Sebagaimana diketahui, Theerathon Bunmathan beberapa waktu lalu sempat menjadi pemain yang diisukan jadi incaran klub-klub Liga 1. Meski demikian realita transfer pemain kawakan tim Gajah Perang itu tidak terealisasi.
Theerathon juga sebelumnya pernah mengatakan jika suatu saat ingin berkarier di kompetisi Indonesia Liga 1. Hal itu dia unggah melalui akun instagram pribadinya
"Berharap suatu hari nanti saya akan memiliki kesempatan untuk bermain liga Indonesia," tulis Theerathon.
Namun jika merujuk kepada perilaku yang dimiliki, menjadi keuntungan tersendiri bagi Liga 1 atas batalnya transfer Theerathon Bunmathan.
Theerathon Bunmathan Biang Kerok Kericuhan di Liga Champions Asia
Satu di antara tabiat buruk yang dimiliki mantan pemain Yokohama FC ini terbukti saat Buriram United melawan Zhejiang di Liga Champions Asia beberapa waktu lalu.
Theerathon Bunmathan menjadi provokator atas kericuhan antar pemain.
Insiden diawali saat Theerathon Bunmathan banyak mengeluarkan kata-kata kotor sepanjang laga, menurut laporan Zoha VN.
Sang pemain mengumpat menggunakan bahasa Inggris. Tensi pertandingan semakin meninggi ketika Theerathon memaki salah satu pemain tim tuan rumah menggunakan bahasa mandarin.
Ketegangan pun terjadi. Bahkan dalam laporan media Vietnam tersebut, Theerathon Bunmathan dalam cekcok adu mulut dengan pemain tuan rumah, melakukan tindakan tak terpuji berupa hantaman ke wajah lawan.
"Theerathon Bunmathan menggunakan hinaan dalam bahasa Inggris untuk menargetkan Cheng Jin, kemudian ia juga menggunakan bahasa Mandarin."