News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Manchester City adalah Timnya Rodri

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Spanyol Manchester City #16 Rodri (Tengah) merayakan gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola final Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Manchester City di Stadion Olimpiade Ataturk di Istanbul, pada 10 Juni 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Pep Guardiola pernah menyebut Tottenham Hotspur sebagai timnya Harry Kane pada 2017 silam.

Hal itu karena waktu itu Tottenham Hotspur yang kala diasuhi Mauricio Pochettino memiliki rasa ketergantungan pada diri Harry Kane.

Kane begitu diandalkan. Pasa musim 2026/2027, Spurs bersaing ketat dengan Man City, namun pada akhirnya The Citizens lah yang keluar sebagai juara dengan margin 7 poin.

Di musim baru, performa Kane sedikit menurun sehingga menyebabkan Spurs tertinggal cukup jauh dalam persaingan juara.

Kini, situasi kebergantungan itu terjadi pada Manchester City. The Citizens saat ini adalah tim Rodri.

Manchester City sudah kalah empat kali di musim ini. Semua terjadi saat Rodri tak tampil. Tiga di antaranya terjadi di Liga Inggris, satunya di Carabao Cup.

Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan 16: Arsenal Korban Aston Villa Selanjutnya Setelah Manchester City?

Absennya Rodri tak lain adalah karena gelandang bintang asal Spanyol itu menjalani hukuman kartu.

Rodri sempat disanksi tiga laga setelah mendapat kartu merah saat melawan Nottingham Forest pada September lalu.

Pertama, Rodri absen di putaran ketiga di Carabao Cup dan membuat timnya kalah 1-0 dari Newcastle.

Gelandang 27 tahun berpostuer 1,91 meter itu absen di dua laga Liga Inggris dan membuat Man City kalah beruntun, 2-1 dari Wolves lalu Arsenal 1-0.

Terkini, Man City kalah dari Aston Villa saat kehilangan Rodri yang harus menjalani akumulasi kartu kuning.

Skuad asuhan Pep Guardiola tampil bak tim medioker, kalah segalanya dari Aston Villa.

Permainan Manchester City memang mendominasi, namun secara intensitas shot yang dilepaskan, tidak mencerminkan hal itu.

Justru sebaliknya, Aston Villa sebagai tuan rumah mampu meneror pertahanan The Citizens.

Manchester City tercatat hanya melepaskan dua tembakan di pertandingan melawan Aston Villa.

Menurut Opta, jumlah tembakan itu paling sedikit yang pernah dilakukan tim Pep Guardiola dalam satu pertandingan di lima liga besar Eropa.

Sementara 22 shot upaya dari Aston Villa mencetak gol, merupakan tembakan terbanyak yang dihadapi tim Guardiola dalam periode yang sama.

Baca juga: Catatan Kamis Menangis bagi Man City: Haaland Mode Medioker, Guardiola Korban Keangkeran Villa Park

Di sisi lain, kekalahan ini juga menjadi bukti peran Rodri tak hanya penting dalam bertahan saja, melainkan soal urusan menyerang.

City hanya punya satu gol dalam empat pertandingan tersebut tanpa Rodri. Itu menjadi tanda bahwa keberadaannya ada di mana-mana.

Pep memainkan Manuel Akanji dan John Stones sebagai gelandang bertahan. Namun keduanya malah bermain layaknya bek sayap kuno, terkadang hanya memberi City lima bek.

Pep Guardiola sendiri menyadari ini menjadi tugasnya untuk membenahi masalah lini tengahnya ketika ditinggalkan Rodri.

“Adalah tugas saya ketika Rodri tidak ada di sana untuk menemukan cara melakukannya,” kata Pep, dikutip dari Independent.

Pep bisa saja menyelesaikannya dengan Douglas Luiz, seorang gelandang yang pernah dimiliki City.

Namun gelandang asal Brasil itu justru dipinjamkan, dijual dan klausul pembelian kembali tidak pernah mereka aktifkan.

Sebaliknya, Luiz yang kini bermain untuk Aston Villa tampil luar biasa saat melawan mantan klubnya itu.

Hadirnya Kovacic dan Matheuz Nunez di belakang Haaland di babak kedua juga belum mampu merubah permainan Man City secara signifikan.

Di saat yang berbeda, tujuh pemain – Rico Lewis, Julian Alvarez, Akanji, Stones, Bernardo Silva, Nunes dan Kovacic – menempati peran di lini tengah saat melawan Villa namun seolah-olah pemain lini tengah malah menghilang.

ORLANDO, FLORIDA - 26 JULI: Unai Emery, Manajer Aston Villa, memberikan instruksi tim selama pertandingan Premier League Summer Series antara Aston Villa dan Fulham FC di Stadion Exploria pada 26 Juli 2023 di Orlando, Florida. James Gilbert/Getty Images untuk Liga Premier/AFP (James Gilbert/Getty Images/AFP)

Baca juga: Tambah Luka Pep Guardiola, Manchester City Kalah 3 dari 15 Laga, Preseden Buruk Pertahankan Gelar

Sialnya Pep masih harus tampil tanpa Kevin de Bruyne yang mengalami cedera. Pun ia juga kehilangan kapten musim lalu Ilkay Gundogan yang musim ini pindah ke Barca.

Tiga pemain itu begitu diandalkan musim lalu saat Pep meraih gelar treble winners.

Ketika dua nama pemainnya itu absen, Rodri masih bisa menjaga lini tengah tetap solid. Namun dengan hilangnya dua pemain itu ditambah hilangnya Rodri yang belum ada penambalnya, Pep tidak bisa membuat perbedaan.

“Kami harus mengubah dinamika secepat mungkin,” kata Guardiola.

“Saya harus tidur, saya harus berefleksi, saya harus melihat pertandingan, bagaimana para pemain [melakukan] dengan pertandingan ini dan mencoba melakukannya."

"Itu tugas saya, tugas saya untuk menemukan cara untuk mengembalikan situasi ini karena selama bertahun-tahun bersama kami mampu menemukan cara untuk bermain – kadang bermain bagus, kadang tidak tapi kami selalu menemukan cara untuk melakukannya – dan sekarang kami sedang berjuang,” ujar Pep.

Buntut kekalahan ini, Manchester City kini terlempar ke posisi empat klasemen dengan 30 poin. 

Manchester City disalip Aston Villa dan kini terpaut enam poin dari Arsenal yang memuncaki klasemen.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini