TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Roy Keane, legenda Manchester United, meyakini bahwa salah satu pemain Inggris tidak cukup bagus untuk menjadi starter di Euro 2024.
Setelah menjadi finalis pada kesempatan terakhir sebelum kalah oleh Italia lewat adu penalti, Inggris merupakan salah satu favorit untuk melaju jauh di Jerman.
Timnas Inggris Masuk Grup C
Usai jalani babak kualifikasi dengan mudah, tim Gareth Southgate berada di Grup C bersama Denmark, Slovenia, dan Serbia.
Timnas Inggris memiliki kualitas di seluruh posisi, terutama dalam serangan dan lini tengah.
Di lini tengah, Inggris memiliki dua pemain terbaik dunia saat ini, yakni Declan Rice dan Jude Bellingham.
Declan Rice dan Jude Bellingham membuat perubahan besar-besaran pada musim panas sebelumnya dan tampil dalam performa yang bagus untuk klub masing-masing.
Conor Gallagher Pilihan Isi Lini Tengah
Dalam podcast Stick to Football, Gary Neville bertanya-tanya apakah gelandang Chelsea, Conor Gallagher, bisa menjadi pilihan untuk menjadi bagian dari trio lini tengah.
Gelandang yang sebelumnya dipinjamkan ke Crystal Palace ini menjadi pemain reguler dan menjadi starter untuk Mauricio Pochettino, yang memberinya ban kapten musim ini setelah cedera pada pemain seperti Reece James dan Ben Chilwell.
Dia berkata: "Satu lagi (pilihan) adalah Conor Gallagher, yang jelas sudah bermain, tapi dia pemain lari."
Namun, Keane, salah satu gelandang terbaik dalam sejarah Premier League, tidak setuju dengan pendapat tersebut.
Dia menjawab: "Tidak, menurut saya dia tidak cukup bagus."
Dilema Memilih Penyerang
Dengan skuad yang sepenuhnya fit, Inggris menghadapi sejumlah dilema dalam pemilihan serangan, dengan pemain seperti Phil Foden, James Maddison, Marcus Rashford, dan Bukayo Saka sebagai opsi.
Trent Alexander-Arnold juga membuat argumen kuat untuk menjadi starter di posisi lini tengah.
Mantan penyerang Inggris dan Arsenal, Ian Wright, memprediksi bahwa Inggris akan berhasil pada kali ini.
"Diketahui, Prancis harus menjadi favorit, tetapi tahukah kamu, saya akan mengatakan Inggris," ujar Wright.
"Aku akan mengatakan Inggris karena kita telah begitu dekat dan saya pikir ini mungkin adalah kesempatan terakhir yang sebenarnya."