TRIBUNNEWS.COM - Dua dari 3 tim teratas klasemen Liga Inggris musim ini bakal berduel di Villa park Stadium, antara Aston Villa vs Arsenal, Minggu (10/12/2023) pukul 00.30 WIB, berikut prediksinya.
Aston Villa asuhan Unai Emery menggila usai dikalahkan Arsenal musim lalu dengan skor dramatis lewat dua gol injury time 2-4 di penghujung babak kedua.
Setelah itu, Aston Villa selalu menang di Villa Park, termasuk tim tangguh Manchester City akhir pekan kemarin dengan skot tipis 1-0.
Namun jika ditelisik lebih jauh, tim asuhan Pep Guardiola kalah telak dari statistik sentuhan dan peluang di sepertiga lapangan, tembakan yang dihasilkan, hingga shon on target ke gawang.
Aston Villa bisa memecahkan rekor mereka sendiri yang terjadi beberapa tahun silam dengan 15 kemenangan beruntun jika berhasil mengalahkan Arsenal.
Baca juga: Fakta Unik Aston Villa vs Arsenal Liga Inggris, Duel Raja Kandang vs Raja Tandang di Villa Park
Menurut Mikel Arteta, pelatih Arsenal, Aston Villa yang dikomandoi Unai Emery bermain dengan luar biasa.
Mereka mampu mengejutkan tim papan atas untuk nagkring di zona Liga Champions.
Tak hanya performa di lapangan, tetapi dia juga berhasil menciptakan atmosfer dan mentalitas bersaing dalam skuad The Villans -julukan Aston Villa-.
"Secara taktik (Aston Villa) diatur dengan sangat baik, mereka melakukan dua atau tiga hal berbeda, mereka sangat berani bermain dari belakang," ucap Arteta dikutip dari situs resmi klub.
"Mereka benar-benar menyerang Anda karena mereka memiliki pemain tersirat yang dapat menyakiti Anda. Mereka memiliki pemain di ruang terbuka yang terus menerus mengancam Anda," jelasnya.
"Tidak hanya itu, semangat yang mereka ciptakan, atmosfer, intensitas, dan keyakinan yang mereka miliki saat ini menegaskan bahwa mereka bisa terus maju dan mengalahkan siapa pun," sambungnya.
Mantan pemain Arsenal, Adrian Clarke menilai Aston Villa unggul di lini tengah mereka yang fleksibel.
Formasi 4-2-2-2 Unai Emery bisa menjadi 4-5-1 seperti yang diterapkan saat mengalahkan Man City kemarin.
"Villa dengan sengaja mengubah sepertiga tengah menjadi tempat yang ramai di mana sulit untuk menguasai bola," ungkap Clarke.