News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Thomas Doll Soroti Kesalahan Pemain Persija: Imbang Bukan Karena Persebaya Kuat

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll dan bek Persija Muhammad Ferarri dalam sesi jumpa pers sebelum pertandingan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/11/2023).

Thomas Doll Soroti Kesalahan Pemain Persija: Imbang Bukan Karena Persebaya Kuat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta kembali gagal meraih kemenangan dalam lanjutan Liga 1 2023/24.

Pada pertandingan pekan ke-22, tim berjuluk Macan Kemayoran itu ditahan imbang Persebaya Surabaya dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/12/2023).

Sejatinya, Macan Kemayoran sudah lebih dulu unggul lewat sepakan Maciej Gajos di menit ke-7.

Hanya bertahan 18 menit, tim tuan rumah sukses menyamakan kedudukan lewat tendangan keras Bruno Moreira di menit ke-25.

Pelatih Persija, Thomas Doll, mengatakan bahwa hasil ini didapatkan bukan karena Persebaya tampil lebih kuat.

Pelatih asal Jerman itu menyoroti kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pemain Persija Jakarta.

"Saya sangat-sangat kecewa dan juga marah, karena kami begitu mudah kehilangan poin, ini tidak bisa dipercaya," kata Thomas Doll, usai pertandingan.

"Sekarang kami kehilangan poin di Persebaya, dan kalian bisa melihaat kami menguasai 15 menit awal pertandingan babak pertama, dan ini bukan karena Persebaya begitu kuat, karena kesalahan kami," tegasnya.

Sejatinya, Persija sempat mengausai jalannya pertandingan pada 15 menit babak pertama, hal itu pun diakui oleh Thomas Doll.

Sayangnya, setelah itu, Rizky Ridho dan kolega justru tampak takut untuk membangun serangan dan mulai melakukan kesalahan pribadi.

"Kecewa dengan performa kami, kami bermain dengan baik di awal pertandingan babak pertama dengan penguasaan bola dan gol yang fantastis, dari satu momen ke momentum lainnya kami takut memainkan permainan," tutur Thomas.

"Pada banyak pertandingan, kami membawa lawan kembali ke pola permnainannya lewat kesalahan-kesalahan kami, salah keputusan, takut memainkan pola permainan, dan ini adalah masalah mentalitas," sambungnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini