TRIBUNNEWS.COM - Dua legenda Manchester United, Rio Ferdinand dan Roy Keane menanggapi rumor Graham Potter jadi pengganti Erik Ten Hag.
Rumor Graham Potter masuk sebagai suksesor Erik Ten Hag setelah Manchester United tampil memalukan di fase grup Liga Champions musim ini.
Erik Ten Hag gagal total saat memimpin Manchester United di 6 pertandingan Grup A Liga Champions.
Baca juga: Nasib Erik ten Hag di Ujung Tanduk, Potensi Kejutan Graham Potter Nahkodai Manchester United
Hasil 6 laga Manchester United itu hanya mengumpulkan 4 poin.
Rinciannya, Manchester United meraih 1 menang, 1 imbang dan 4 kekalahan.
Dengan raihan 4 poin tersebut, Manchester United harus puas berada menempati juru kunci posisi keempat.
Walhasil, Manchester United gagal ke 16 besar Liga Champions maupun terlempar ke Liga Eropa.
Performa memalukan Manchester United di Liga Champions berdampak pada masa depan Erik Ten Hag yang diambang pintu keluar Old Trafford.
Bahkan, sebuah laporan dari The Sun menyebutkan bahwa kini Setan Merah tertarik merekrut Graham Potter untuk menggantikan Erik ten Hag.
Menurut laporan tersebut Graham Potter segera didapuk menggantikan Erik ten Hag jika ia dipecat dalam waktu dekat.
Pemilihan Graham Potter sebagai sukses Ten Hag tak lepar dari keputusan Sir Jim Ratcliffe selaku calon pemilik Manchester United.
Reaksi Dua Legenda Manchester United
Rumor Graham Potter menjadi perhatian besar bagi sejumlah kalangan pecinta Manchester United, termasuk dua legendanya.
Pertama, Rio Ferdinand menilai Graham Potter bakal mendapatkan pekerjaan sulit jika menerima tawaran melatih Manchester United.
Menurut pandangan Ferdinand, Manchester United memiliki banyak pemain bintang di dalam skuadnya.
Status pemain bintang ini tentu berdampak pada egonya yang ingin selalu tampil dalam starting eleven.
Contoh kecil tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Potter jika benar-benar datang ke Old Trafford menggantikan Ten Hag.
"Saya akan mengatakan bahwa Graham Potter memiliki salah satu pekerjaan tersulit di liga karena apa yang telah diberikan kepadanya," buka Rio Ferdinand dikutip dari laman MEN.
"Aneh rasanya mengatakan hal itu karena sebenarnya dia punya banyak talenta. Tapi kedatangannya sebagai manajer baru, dia pasti akan berurusan dengan pemain bintang dengan egonya yang tinggi. Dan dia harus mengaturnya."
"Bayangkan setiap minggu, dia memilih 11 pemain dengan pemain-pemain hebat dan mereka bukan sebuah tim. Dia harus merumuskan sebuah tim dan mengecewakan antara 11-15 pemain.
"Semua pemain berpikir mereka harus bermain dan itu adalah salah satu percakapan tersulit," sambung eks bek Manchester United.
"Jika Anda berbicara dengan manajer mana pun, salah satu percakapan tersulit bagi manajer mana pun adalah memberi tahu pemain bahwa Anda tidak akan bermain minggu ini."
"Apa yang saya katakan adalah bahwa ini adalah salah satu elemen betapa sulitnya pekerjaan [manajemen], manajemen sumber daya manusia," tandas Ferdinand.
Beralih ke reaksi Roy Keane, ia mengisyaratkan dukungannya kepada Potter apabila mau melatih Marcus Rashford dkk.
Ia mengaku suka dengan kepemimpinan Potter ketika menangani Chelsea.
Potter diketahui menangani Chelsea hanya 7 bulan, dari penunjukkan September 2022 hingga April 2023.
Laporan Transfermarkt menyatakan bahwa, Potter sebelum berpisah dengan Chelsea telah memimpin 31 pertandingan.
Statistik Potter bersama Chelsea adalah meraih 12 kemenangan, 8 imbang dan 11 kekalahan.
Total rata-rata poin yang diberikan Potter untuk Chelsea sebesar 44.
"Saya suka Graham Potter di Chelsea. Saya suka cara timnya bermain, saya suka cara dia tampil di media, saya senang dia mendapat peluang di klub besar seperti Chelsea," buka Roy Keane dikutip dari laman MEN.
"Ada pembicaraan tentang apakah dia bisa mengelola klub besar dan ego besar dan sebagainya, tapi berikan dia kesempatan. Dia beradaptasi dengan sangat baik."
"Setiap kali dia berbicara dalam wawancara, menurutku dia tampil dengan sangat baik. Jadi bagi saya itulah tiga hal itu," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Ipunk)