TRIBUNNEWS.COM - Posisi pelatih Manchester United, Erik ten Hag saat ini sedang tidak aman.
Sebab, Man United dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk memecatnya dan digantikan oleh Graham Potter.
Kabar tersebut berhembus setelah tersingkirnya Man United dari Liga Champions musim ini.
Seperti diketahui, Manchester United baru saja menelan dua kekalahan beruntun.
Baca juga: Manchester United Tersingkir dari Liga Champions, Thomas Tuchel Kasihan kepada Erik Ten Hag
Kekalahan pertama yakni saat digilas Bournemouth 0-3 di Old Trafford, pada Sabtu (9/12/2023) lalu.
Kemudian, Manchester United kembali menelan kekalahan saat menjamu Bayern Munchen pada laga pamungkas penyisihan grup Liga Champions, Rabu (13/12/2023) kemarin.
Kekalahan 0-1 melawan Bayern Munchen tersebut, membua Man United tersingkir dari Liga Champions.
Sebab, anak asuh Erik Ten Hag itu finis di posisi juru kunci klasemen Grup A Liga Champions.
Kini setelah rentetan hasil buruk yang dialami Manchester United, membuat posisi Erik ten Hag sebagai pelatih pun menjadi tak aman.
Bahkan, sebuah laporan dari The Sun menyebutkan bahwa kini Setan Merah tertarik merekrut Graham Potter untuk menggantikan Erik ten Hag.
Menurut dari laporan tersebut mengatakan bahwa Graham Potter didapuk menggantikan Erik ten Hag jika ia dipecat dalam waktu dekat.
Dikabarkan, calon pemilik Manchester United, yakni Sir Jim Ratcliffe dikabarkan telah bertemu dengan Graham Potter dan memilihkan sebagai calon pelatih baru Setan Merah.
Seperti diketahui, bukan rahasia lagi jika Bos INEOS tersebut sangat mengidolakan sosok Graham Potter.
Pasalnya, Sir Jim Ratcliffe pernah berusaha keras untuk mendapatkan Potter untuk menukangi OG Nice.
Kini, ia melihat peluang tersebut untuk kembali dilakukan kepada Manchester United.
Sebagai informasi, Sir Jim Ratcliffe juga merupakan pemilik klub Liga Prancis, OG Nice.
Kini situasi Graham Potter memang sedang menganggur.
Ia belum melatih klub lagi sejak dipecat Chelsea pada bulan April lalu.
Diketahui, tekanan terhadap Erik ten Hag saat ini memang sangat besar.
Hal itu buntut performa minor Manchester United yang membuat mereka tersingkir dari kompetisi Eropa dan Piala Carabao.
Menarik dinantikan, apakah Graham Potter bakal menjadi pengganti Erik ten Hag di Manchester United.
Simpati Thomas Tuchel Pada Ten Hag
Pelatih Bayern Munchen, Thomas Thucel mangaku kasihan dengan Erik ten Hag setelah Manchester United tersingkir dari Liga Champions.
Ia pun merasa kasian dengan koleganya, yakni Erik ten Hag atas buruknya performa Manchester United belakangan ini.
Menurutnya, kondisi pelik yang dialami Manchester United ini buntut dari absennya para pemain kunci.
"Saya hampir selalu bersimpati pada pelatih lain, namun kami mencoba segalanya untuk memenangkan pertandingan, ini adalah tujuan dari olahraga tingkat tinggi," ujar Tuchel, dikutip dari BBC.
"Namun tentu saja saya bersimpati, dia (Ten Hag) memiliki banyak pemain kunci yang cedera untuk pertandingan yang menentukan."
"Mereka tidak memiliki kepribadian. dan mungkin pilihan banyak untuk mengubah permainan dari bangku cadangan," sambung pelatih asal Jerman itu.
Meski begitu, Tuchel yakin ten Hag bisa membawa Man United melewati masa sulit ini.
Sebab, mantan pelatih Ajax Amsterdam itu memiliki segudang pengalaman.
"Ini bukan waktu yang mudah tapi saya cukup yakin dia tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya," ujar Tuchel.
"Dia tidak membutuhkan nasihat atau tepuk tangan dari saya, dia cukup berpengalaman untuk melewatinya."
"Saya mengalami momen yang tidak menyenangkan Sabtu lalu dan terkadang Anda merasa sangat kesepian sebagai pelatih," tandasnya.
Kemenangan melawan Manchester United ini membuat Bayern Munchen lolos ke 16 besar dengan status juara grup A.
Munchen ditemani oleh FC Copenhagen yang keluar sebagai runner-up setelah menggilas Galatasaray.
Manchester United Ukir Rekor Jeblok
Terlepas dari tersingkirnya Manchester United, rupanya klub Setan Merah itu juga mencatatkan rekor jeblok.
Bahkan rekor tersebut juga membuat malu sejarah sepak bola Inggris di Liga Champions.
Hasil akhir di fase grup panggung elite antarklub Eropa memberikan gambaran akan buruknya pertahanan tim.
Pasalnya, Man United menjadi tim Inggris pertama dalam sejarah yang kebobolan 15 gol di babak penyisihan grup.
Belum pernah ada satu klub dari Inggris yang gawangnya dibobol hingga angka tersebut sebelum Man United melakukannya.
Di sisi lain, Setan Merah sendiri mencetak 12 gol selama berproses di fase grup Liga Champions musim ini.
Jumlah golnya tercatat sama dengan juara Grup A, Bayern Munchen.
Hanya saja perbedaannya adalah lini belakang yang bapuk dimiliki oleh Manchester United musim ini di Liga Champions.
Finis sebagai juru kunci di Liga Champions pada edisi kali ini juga membawa mereka ke masa kelam 17 tahun lalu.
Berdasarkan data dari OptaJoe, ini merupakan kali kedua Manchester United menuntaskan fase grup Liga Champions sebagai juru kunci.
Sebelumnya, tim yang bermarkas di Old Trafford itu juga pernah mengalami hal yang serupa pada musim 2005/2006.
Kala itu, Manchester United masih ditangani manager legendaris, Sir Alex Ferguson.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)