TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Arsenal yang saat ini memuncaki klasemen Liga Premier setelah 17 pertandingan, dihadapkan pada dilema transfer menjelang jendela transfer Januari.

Laporan terbaru menyebutkan bahwa klub berambisi merebut gelar liga pertama dalam dua dekade ini berencana untuk memperkuat skuadnya dengan merekrut seorang penyerang tengah, seorang gelandang, dan dua bek sayap.

Arsenal Terdepan Berburu Ivan Toney

Namun, terbatasnya anggaran klub dan kekhawatiran mengenai Profit dan Keberlanjutan membuat Arsenal mungkin harus berkompromi pada setidaknya dua posisi transfer tersebut, kecuali ada pengeluaran tambahan.

Menurut Independent, Arsenal memimpin perlombaan untuk mendapatkan penyerang Brentford, Ivan Toney, di depan pesaing seperti Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Manchester United. Brentford dilaporkan bersedia melakukan bisnis setelah absennya Toney selama delapan bulan karena melanggar peraturan taruhan.

Meskipun Chelsea dianggap sebagai tujuan yang mungkin, klub tersebut harus melakukan penjualan untuk mematuhi aturan Laba dan Keberlanjutan sebelum mempertimbangkan pembelian senilai 60 juta pound. Total biaya transfer bisa mencapai 80 juta pound dengan tambahan tertentu.

Chelsea Tampil Buruk

Chelsea yang tampil buruk musim ini membuat Arsenal menjadi pilihan yang lebih menarik bagi Toney, yang diyakini dapat menjadi penentu dalam persaingan gelar Liga Premier musim ini.

Lee Dykes, direktur teknis Brentford, mengonfirmasi bahwa Toney mungkin segera meninggalkan klub, tetapi memperingatkan bahwa calon pembeli harus bersiap membayar biaya transfer yang substansial.

"Ivan adalah pencetak gol terbanyak ketiga di Premier League musim lalu, dan dia memiliki bakat yang luar biasa. Jadi, klub yang berminat harus siap membayar biaya transfer yang sesuai dengan kualitasnya," ujar Dykes.

Dengan persaingan yang memanas, masa depan Toney di Brentford mungkin akan segera terwujud di jendela transfer Januari mendatang.

Arsenal akan terus memantau perkembangan ini sambil menjaga keseimbangan antara ambisi dan keterbatasan anggaran klub.