Baik Man City dan Fluminense sama-sama kompak menggunakan formasi 4-2-3-1.
Dengan Man City menaruh Alvarez di ujung tombak, sedangkan Fluminense menaruh German Cano sebagai target man.
Laga baru berjalan satu menit, Juluan Alvarez mampu membuka keran gol untuk Man City.
Tendangan Ake dari luar kotak penalti hanya berbuah bola muntahan setelah mengenai tiang bawang.
Julian Alvarez yang berdiri bebas mampu memanfaatkan bola muntahan itu (1').
15 menit berjalan, Man City tampil mendominasi dengan mengurung pertahnan Fluminense.
Di sisi lain, Fluminense bermain pasif dan menanti serangan balik.
Tengah menit babak pertama, Man City berhasil menggandakan keunggulan.
Niat hati Foden ingin mengumpan bola, tendnagannya malah berbelok arah menuju gawang lawan.
Kiper Fluminense yang terkaget hanya terpaku gawangnya di bobol dua kali.
Fluminense yang frustasi karena selalu gagal menembus jantung Man City, membuatnya sesekali melepaskan tendangan jarak jauh.
Nahas, upaya para pemain Fluminense belum berbuah manis.
Tak ada peluang lagi tercipta skor 2-0 bertahan hingga turun minum.
Pada babak kedua, Fluminese yang tertinggal 2-0 mencoba mengubah formasi dengan memasukkan John Kennedy dengan menarik Keno.