TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Manchester United telah mengonfirmasi komitmen mereka untuk terus bekerja sama dengan UEFA, meskipun sejumlah klub menentang proposal baru Liga Super Eropa.

UEFA Langgar Hukum

Keputusan Pengadilan Eropa yang menyatakan bahwa UEFA melanggar hukum dengan memblokir rencana awal kompetisi pada April 2021 telah menghidupkan kembali proyek Liga Super.

A22 Sports, perusahaan di balik gagasan tersebut, mengumumkan rencana baru yang diubah untuk turnamen tengah pekan. Turnamen ini akan terdiri dari 64 klub putra dalam tiga tingkatan, dan melibatkan kompetisi wanita dengan 32 tim.

Manchester United, salah satu dari enam klub Liga Premier yang awalnya mendukung proyek tersebut dua setengah tahun lalu, segera menarik diri setelah mendapat tantangan dari penggemar Inggris.

Manchester United Dukung UEFA

Klub Old Trafford menegaskan bahwa posisi mereka tetap tidak berubah dan mereka berkomitmen penuh untuk berpartisipasi dalam kompetisi UEFA.

Melalui Asosiasi Klub Eropa (ECA), mereka berusaha untuk mengembangkan sepak bola Eropa dengan kerja sama positif dengan UEFA, Liga Premier, dan sesama klub.

Pemerintah Inggris, melalui Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga (DCMS), telah mengindikasikan bahwa mereka akan segera meluncurkan peraturan baru untuk memblokir klub-klub Inggris bergabung dengan liga yang memisahkan diri.

Real Madrid Dan Barcelona Dukung Liga Super

Liga Super terus mendapat dukungan dari Real Madrid dan Barcelona, tetapi klub-klub besar kontinental lainnya semakin menegaskan penolakan mereka terhadap proposal tersebut.

CEO Bayern Munich, Jan Christian Dreesen, menyatakan bahwa kompetisi semacam itu akan menjadi serangan terhadap pentingnya liga nasional dan struktur sepak bola Eropa.

Atletico Madrid menekankan bahwa "komunitas sepak bola tidak mendukung Liga Super Eropa," sementara Sevilla, pesaing La Liga, menyoroti pentingnya mendapatkan penghasilan di lapangan.

ECA sendiri telah mengeluarkan pernyataan mengklarifikasi bahwa keputusan Pengadilan Eropa "sama sekali tidak mendukung" rencana Liga Super.

Mereka menegaskan bahwa sepak bola adalah kontrak sosial dan mengajak semua pemangku kepentingan di sepak bola Eropa untuk bersatu melawan upaya segelintir individu yang berusaha melemahkan fondasi dan prinsip dasar sepak bola Eropa.