TRIBUNNEWS.COM - Striker berharga Manchester United senilai 72 juta Pound belum satu pun mencetak gol di Liga Inggris setelah tampil 11 kali sebagai starter.
Catatan itu bahkan lebih buruk daripada pemain pinjaman Manchester United musim lalu yang kerap mendapat cibiran, Wout Weghorst.
Wout Weghorst gagal mencetak gol dalam 10 penampilan dan tujuh pertandingan sebagai pemain pengganti.
Hingga pada akhirnya meninggalkan Manchester United setelah 5 bulan menjalani peminjaman tanpa satu gol pun di ajang Liga Inggris.
Tapi, Rasmus Hojlund dinilai oleh sebagian pihak merupakan pemain yang lebih bertalenta dibandingkan Weghorst, pemain penawan instan Manchester United ketika kehilangan Cristiano Ronaldo yang berlabuh ke Liga Arab Saudi.
Baca juga: Rasmus Hojlund Menuju 1000 Menit Bersama Manchester United, Masih Nol Gol dan Assist
Rasmus Hojlund memang belum mencetak gol di Liga Inggris, tetapi telah menghasilkan 4 gol dalam 6 pertandingan Liga Champions.
Ada banyak alasan mengapa pemain Denmark itu kesulitan menghadapi tantangan Liga Inggris dengan intensitas yang begitu berat.
Andil dari rekannya, instruksi pelatih, hingga kesempatan yang didapatkan oleh Hojlund.
Pada laga melawan Liverpool (17/12), Rasmus Hojlund punya peluang besar untuk mencetak gol perdananya.
Dia mendapat umpan dari Antony, tetapi saat berhadapan satu lawan satu dengan Alisson gagal mengkonversikan peluang menjadi gol.
Bola tembakannya berhasil diblok oleh Alisson.
Momen melawan Liverpool di Anfield merupakan panggung besar untuk Hojlund mengepakkan sayapnya untuk mendapatkan kepercayaan fans yang selalu mengkritisinya.
Pada kesempatan lain yang sudah berlalu, Diego Forlan mengangkat kariernya yang buruk bersama Setan Merah dengan mencetak dua gol di Anfield.
Lalu John O'Shea menjadi pahlawan Manchester United saat mencetak gol telah melawan The Reds di Merseyside pada tahun 2007.
Kepercayaan diri Hojlund diyakini bakal meningkat seandainya saja dia bisa mencetak gol pada laga tersebut.
Alih-alih Kegagalan Konkrit Bersama Manchester United
Rasmus Hojlund tampil debut saat melawan Arsenal sebagai pemain pengganti setelah melewatkan satu bulan menjalani pemulihan cedera punggung.
Hanya dalam 23 menit dia memberikan tekanan yang nyata untuk pertahanan The Gunners.
Bahkan dia sempat memberikan umpan kunci saat Garnacho mencetak gol ke gawang Raya, namun itu dianulir karena offside.
Kesempatan berikutnya, Hojlund sempat menceploskan si kulit bundar ke gawang Brighton setelah menerima umpan Rashford.
Lagi-lagi dianulir karena bola yang diberikan Rashford sudah keluar garis lapangan terlebih dahulu sebelum mendarat ke kaki Hojlund.
Sejauh ini, selama 945 menit waktu di Liga Inggris yang telah dia mainkan, belum ada gol yang tercipta.
Menurut Goal Internasional, ada beberapa penyebabnya. Pertama rekan satu timnya tidak memanfaatkan peran Hojlund dengan baik.
Bahkan terkesan mengabaikan mantan pemain Atalanta itu di lapangan.
Saat melawan Bayern Munchen contohnya. Di babak pertama Alejandro Garnacho yang bergerak di sisi kiri melihat Hojlund yang berada tak jauh darinya di kotak penalti.
Alih-alih memberikan umpan kepada Hojlund, Garnacho memutuskan untuk melepaskan tembakan langsung ke gawang Neuer di mana tidak menghasilkan gol.
Lalu saat kalah di Old Trafford dari Bournemouth 0-3, Diego Dalot berlari di sisi sayap kanan dan menembak ke samping gawang dari sudut sempit.
Padahal ada Hojlund yang memberikan instruksi untuk memberinya bola. Dan itu diabaikan oleh pemain Man United.
"Saya pikir itu sama sekali tidak menghormati dia (Hojlund), dia bahkan tidak mengakuinya," ucap pakar Match Of the Day, Ian Wright.
"Dia melakukan tembakan dari sudut yang paling konyol. Dia kesal pada dirinya sendiri tetapi dia bahkan tidak mencari Hojlund. Hojlund harus menariknya ke ruang ganti dan berkata 'ayola'," jelasnya.
Hal itu juga pernah terjadi saat Antony mendapatkan kesempatan, alih-alih memberikan umpan tetapi malah mengeksekusi sendiri.
Faktor lain yang membuat Hojlund meredup adalah prioritas Scott McTominay yang diberikan Erik ten Hag.
Perlu dipahami, Hojlund tidak lagi menjadi titik fokus serangan Man United sejak Scott McTominay mencetak dua gol di waktu tambahan untuk meraih kemenangan atas Brentford 2-1.
Erik ten Hag menempatkan pemain Skotlandia itu lebih ke depan dari perannya di lini tengah.
Hal itu membuat Hojlund terkadang bermain sebagai nomor 10 atau pemain sayap.
Tapi, upaya ten Hag untuk memaksimalkan membuahkan hasil cukup baik.
McTominay mencetak 3 gol setelah bracenya itu, lalu satu gol di ajang Liga Champions sehingga membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Man United musim ini dengan koleksi 6 gol.
"Terkadang dia berada jauh di dalam (di lini tengah lawan) dan terkadang dia lebih rendah, namun rencana permainan kami adalah kami ingin dia sering berada di posisi tertinggi (di atas lapangan)," ucap ten Hag soal McTominay.
"Jadi tim harus mewujudkannya agar dia bisa tampil tinggi dan dia bisa berada di posisi di mana dia berada di sekitar striker dan kemudian bisa berlari."
"Dia memiliki insting yang bagus ketika tiba. Tim harus melakukannya, pastikan kita membawa bola bersamanya," jelas mantan pelatih Ajax itu.
Yang terakhir adalah perubahan taktik di lini tengah Manchester United.
Momen terbaik Hojlund untuk Manchester United adalah ketika mencetak gol saat menjamu Galatasaray.
Dia menggiring bola dari tengah lapangan dalam prosesnya yang mengingatkan akan sosok Ruud van Nistelrooy 20 tahun lalu, klaim Goal.
Hojlund memanfaatkan celah di lini tengah Galatasaray, mengambil keputusan, menyelesaikan peluang setelah berlari setengah lapangan.
Gol itu menunjukkan potensi Hojlund ketika diberikan kebebasan dan dari percobaan Manchester United untuk lolos dari garis pertahanan tinggi tim lawan.
Namun, itulah masalahnya.
Tidak banyak pemain Man United yang bisa mengendalikan permainan dalam penguasaan bola sehingga membuat lubang di lini lawan.
Christian Eriksen adalah satu-satunya pemain yang bisa memberikan United lebih banyak variasi serangan dalam umpan terobosan yang 'disukai' oleh Hojlund.
Tapi, Eriksen saat ini sedang cedera dan diperkirakan akan tampil pada Januari mendatang.
Menurut Goal, langkah Manchester United mendatangkan Hojlund ditambah biaya yang mahal tidak ditunjang dengan rencana yang konkrit.
Yakni menyediakan cara terbaik untuk mengintegrasikannya dalam permainan tim sehingga upaya yang dilakukan Hojlund kerap tampak sia-sia.
(Tribunnews.com/Sina)