TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Everton, Sean Dyche mengaku kesal dan tak puas dengan keputusan wasit yang memberikan gosok voucher penalti pada Manchester City. Pep Guardiola minta maaf.
Diketahui laga Everton vs Manchester City yang digelar di Goodison Park berakhiran 1-3 setelah tim tamu comeback sadis pada babak kedua.
Tiga gol Manchester City tercipta pada babak kedua.
Yakni melalui Phil Foden menyamakan kedudukan lebih dulu pada menit 53.
Lalu, Julian Alvarez membalikkan keadaan melalui titik putih, penalti.
The Citizens menambah penderitaan tuan rumah melalui Bernardo Silva yang memanfaatkan blunder Jordan Picford pada menit 86.
Skor 1-3 bertahan hingga akhir laga.
Pelatih Everton, Sean Dyche tak bisa menyembunyikan kekesalan atas keputusan wasit menjadi awal mula kebangkitan Manchester City.
Gosok voucher penalti diberikan pada Manchester City saat Nathan Ake menendang bola ke arah gawang dan mengenai lengan bawah Amadou Onana di kotak terlarang.
Baca juga: Sorotan Kemenangan Manchester City: Si Jago Comeback, Julian Alvarez Jimat The Citizens
Menurutt Sean Dyche, lengan Onana tak aktif dan tak bisa dibilang handball.
Ia-pun menuntut agar peraturan handball dalam kompetisi Premier League diperjelas.
Dyche tak begitu memikirkan hasil akhir, namun aturan handball Liga Inggris disebut sangat kritis.
"Mereka (Man City) adalah tim yang bagus, kami tahu itu."
"Kami tahu mereka menciptakan banyak peluang hingga kita mencoba berkali-kali menggagalkannya," jelas Dyche kepada Amazon Prime.
"Kita hanya memperdebatkan hukuman (penalti) sepanjang hari."
"Para manajer melalui panggilan Zoom juga mengatakan hal ini adalah lelucon, tapi beginilah yang terjadi," lanjutnya.
Coach Dyche mengaku hukuman penalti yang aneh baru saja dia alami.
Pelatih berusia 52 tahun tersebut merasa aturan yang ia pahami selama ini tak berlaku hari ini.
"Itu (lengan Onana) benar-benar alami, dia tidak mengangkat tangannya untuk menyelamatkan bola."
"Dia benar-benar melompat untuk mencoba memblok bola. Bagaimana hal itu diberikan sebagai hukuman (handball), ini adalah hal paling aneh di dunia saya, tetapi saya pasti berasal dari planet lain," sindirnya.
"Manchester City bangkit di babak kedua dan bermain lebih lama, hal yang tidak bisa kami atasi."
"Pada babak pertama kami sudah bermain secara taktik. Kami mempunyai peluang besar untuk kembali bermain, namun penalti mengubah semua pola permainan dan mereka akhirnya unggul."
"Mereka adalah tim yang sulit untuk dilawan," pungkas Dyche.
Baca juga: Kata Pep Guardiola setelah Kudeta Spurs & Balik ke Zona Liga Champions: Kami adalah Tim Papan Atas
Sementara pelatih Manchester City, Pep Guardiola mengaku tak melihat secara detail gambar/video tayangan ulang saat handball terjadi.
Meski demikian, Pep mengaku setuju dengan Dyche soal peraturan penalti Liga Inggris yang membingungkan.
"Saya tidak melihat gambarnya, maaf. Saya akan memberi tahu anda nanti," jelas Guardiola kepada Amazon Prime.
"Saya juga tidak tahu aturannya. Di sini bisa penalti, namun bukan penalti di sina. Jika Anda pergi ke Eropa, peraturannya sangat berbeda."
"Mungkin suatu hari nanti mereka akan mengklarifikasinya, tapi sampai saat ini saya belum melihat gambarnya," terang Guardiola.
Atas hasil kemenangan malam ini, Manchester City sukses kembali meraih jalur Liga Champions.
Manchester City saat ini sudah mengantongi 37 poin, unggul satu poin dengan Tottenham Hotspur.
Sementara anak asuh Pep Guardiola masih aman di posisi empat besar.
Namun, Man City masih harap-harap cemas karena Spurs masih akan bertanding di laga bertajuk Boxing Day besok dinihari.
Tottenham akan menantang Brighton pada jam 02.30 WIB.
Jika Spurs menang atas Brighton, maka Man City bakal tergeser lagi menghuni posisi kelima. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)