TRIBUNNEWS.COM - Di balik kemenangan Manchester United atas Wigan di ronde ketiga Piala FA, Selasa (9/1/2024), sorotan tajam mengarah ke Erik Ten Hag.
Erik Ten Hag dianggap terlalu menganakemaskan Andre Onana di skuad Manchester United.
Hal itu dibuktikan dengan keputusan Erik Ten Hag yang tetap mempercayakan posisi penjaga gawang kepada Andre Onana.
Meskipun keputusan tersebut berbuah manis, lantaran Manchester United menang dengan cara tanpa kebobolan atas Wigan.
Keputusan Erik Ten Hag tetap memainkan Andre Onana di kala ia masih punya sosok Altay Bayindir di bangku cadangan jadi sorotan.
Seperti diketahui ajang Piala FA ataupun Piala Carabao kerapkali menjadi momen bagi pelatih klub Liga Inggris melakukan rotasi.
Beberapa klub pun tak sungkan untuk melakukan rotasi di kedua ajang tersebut.
Sebagaimana misal Manchester City selaku juara bertahan yang mengistirahatkan Ederson Moraes, Rodri, Kyle Walker hingga Nathan Ake saat melakoni laga Piala FA.
Arsenal yang disingkirkan Liverpool pun juga memilih untuk mengistirahatkan David Raya dan memilih Aaron Ramsdale di pos penjaga gawang.
Baca juga: Komentar Erik ten Hag setelah Pecundangi Wigan di Piala FA: Tabuh Genderang Perang ke Spurs
Virgil Van Dijk yang menjadi komandan utama Liverpool pun juga diistirahatkan Jurgen Klopp saat melawan Arsenal.
Berbagai fakta diatas menjadi bukti bahwa beberapa tim raksasa Liga Inggris memilih mencadangkan beberapa pemain pilarnya di Piala FA.
Hanya saja khusus Manchester United tampaknya belum tergerak untuk melakukan rotasi brutal.
Selain faktor permasalahan badai cedera, ambisi Manchester United untuk meraih gelar di luar Liga Inggris membuat mereka tak segan turun dengan kekuatan terbaik.
Termasuk posisi penjaga gawang yang terus dipercayakan sepenuhnya kepada Andre Onana.
Hingga bulan Januari 2024, Andre Onana tak sekalipun absen membela Manchester United di berbagai kompetisi.
Mulai dari ajang Liga Champions, Piala Carabao, Liga Inggris sampai Piala FA.
Di empat kompetisi berbeda tersebut, Andre Onan selalu dipercaya bermain sebagai starter.
Meskipun kerapkali melakukan blunder ataupun kesalahan, posisi Andre Onana tampaknya seperti sulit digeser.
Bahkan dalam performa terburuknya, Andre Onana tetap menjadi pilihan utama Erik Ten Hag di pos kiper.
Eks penjaga gawang Inter Milan sejauh ini terhitung sudah tampil 29 laga bersama Manchester United di semua kompetisi.
Catatan tersebut menjadi tanda bahwa posisi Andre Onana tak pernah tergoyahkan.
Hal itu tentu menjadi sinyal positif bahwa keberadaan Andre Onana memang dibutuhkan Manchester United.
Disisi lain, fakta bahwa Andre Onana selalu bermain starter di semua kompetisi tentu menimbulkan kecemburuan.
Khususnya bagi Altay Bayindir yang sengaja direkrut Manchester United untuk menjadi kiper cadangan kedua.
Selama lima bulan bergabung dengan Manchester United, Altay Bayindir terhitung belum pernah bermain di klub barunya tersebut.
Peluang Altay Bayindir untuk bermain makin menipis setelah Manchester United tinggal aktif di dua kompetisi saja.
Setelah tersingkir dari Liga Champions dan Piala Carabao, kini tim Setan Merah hanya bisa fokus di Piala FA dan Liga Inggris.
Khusus di Liga Inggris, posisi penjaga gawang otomatis bakal dipercayakan sepenuhnya kepada Andre Onana.
Sedangkan di Piala FA, harapan Altay Bayindir untuk mencatatkan laga debut kembali tertunda setelah Ten Hag lebih memilih Onana di laga melawan Wigan, dinihari tadi.
Pemandangan tersebut pun menimbulkan pro kontra lantaran Ten Hag dianggap terlalu menganakemaskan Andre Onana di Manchester United.
Jikalau sampai tidak dimainkan sama sekali pada musim perdana oleh Erik Ten Hag, Altay Bayindir serasa menerima gaji buta di Manchester United.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)