TRIBUNNEWS.COM - Kiper Jepang, Zion Suzuki kini menyesal setelah kebobolan saat lawan Timnas Indonesia lewat skema lemparan maut Pratama Arhan.
Padahal sebelumnya, ia sempat sesumbar bakal mengatasi lemparan maut Arhan tersebut.
Tak hanya itu, Zion Suzuki sempat berkelakar bakal menjaga gawangnya untuk clean sheet saat melawan Timnas Indonesia di laga pamungkas Grup D Piala Asia 2023.
Diketahui, hasil Jepang vs Timnas Indonesia di Al Thumama Stadium berakhir dengan skor 3-1.
Kemenangan ini memastikan Jepang lolos ke babak 16 Besar Piala Asia 2023.
Jepang lolos dengan status runner-up Grup D setelah meraih enam poin.
Terlepas dari hasil positif tersebut, terdapat satu penyesalan dari pemain Jepang, yakni Zion Suzuki.
Bak menuai karma instan karena sempat meremehkan lemparan maut Pratama Arhan, ia pun kini harus kebobolan melalui skema tersebut.
Ya, satu-satunya gol Timnas Indonesia lahir di masa-masa injury time.
Berawal dari aksi lemparan maut Pratama Arhan ke kotak penalti.
Kemudian Elkan Baggott yang berada di kotak penalti Jepang, tiba-tiba berlari ingin menggapai bola.
Namun, si kulit bulat lebih cepat disundul winger Timnas Jepang, Takumi Minamino.
Beruntung, bola sundulan Minamino mengarah ke kaki Sandy Walsh.
Dengan tenang Sandy Walsh membobol gawang Zion Suzuki sekaligus membungkam mulut kiper 21 tahun tersebut.
Baca juga: Pelatih Jepang Puji Shin Tae-yong Setinggi Langit, Sebut Timnas Indonesia Berkembang Luar Biasa
Kebobolan di menit-menit akhir tersebut pun membuat Zion Suzuki lagi-lagi gagal clean sheet di Piala Asia 2023.
Sebelumnya, gawangnya juga telah kebobolah saat menang 4-2 atas Vietnam, serta ditaklukkan Irak dengan skor 1-2.
Setelah pertandingan pun, Zion Suzuki mengungkapkan kekecewaannya.
Ia pun mengaku sangat kecewa lantaran harus kebobolan di menit-menit akhir.
"Pertandingan hari ini, meski dengan latar belakang yang berbeda," ujar Zion Suzuki dikutip dari Hochi News, Kamis (25/1/2024).
"Saya mencoba bermain dengan cara yang sama seperti biasanya."
"Saya kecewa kami kebobolan di akhir pertandingan."
"Tapi hari ini kami bertekad untuk menang dan fokus pada hasil. Dan Saya lega kami dapat memenangkannya," ujar Zion Suzuki.
Sosok Zion Suzuki memang banyak mendapat sorotan setelah performanya dinilai kurang baik di gelaran Piala Asia 2023 ini.
Dari tiga pertandingan yang telah dilakoni Jepang, gawang Suzuki pun telah kebobolan empat kali.
Bahkan atas performanya tersebut Suzuki mendapat serangan rasisme di media sosialnya.
Zion mengaku jadi korban pelecehan rasial di media sosial setelah timnya mengalami kekalahan mengejutkan dari Irak di Piala Asia.
Hal ini ia sampaikan pada media pada hari Senin (22/1/2024) dalam konferensi pers jelang laga melawan Timnas Indonesia.
Pemain berusia 21 tahun itu mengatakan dia menerima kritik atas penampilannya tetapi ia ingin orang-orang berhenti membuat komentar rasis.
"Saya tidak akan membiarkan aksi tersebut (rasisme) menjatuhkan saya," katanya kepada wartawan menjelang pertandingan terakhir Jepang melawan Indonesia.
"Saya ingin membalas komentar buruk netizen dengan memberikan hasil yang baik." lanjutnya.
Imbas serangan netizen tersebut, Zion juga tampaknya telah menonaktifkan kolom komentar pada akun Instagram miliknya.
Terlepas dari hal itu, Zion Suzuki akan menemui lawan berat di babak 16 besar nanti.
Sebab, Jepang bakal berjumpa Juara Grup E antara Yordania atau Korea Selatan.
Saat ini, baik Yordania atau Korea Selatan masih memperebutkan status Juara Grup E karena keduanya baru akan melakoni laga pamungkas malam ini.
Atas kondisi tersebut, makan akan berpotensi tercipta final kepagian di babak 16 besar Piala Asia 2023 nanti.
Sebab, Zion Suzuki Cs berpotensi menghadapi Korea Selatan yang juga merupakan tim terkuat di Piala Asia 2023 saat ini.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)