TRIBUNNEWS.COM - Legenda Barcelona, Rafael Marquez siap mengambil keuntungan atas kepergian Xavi Hernandez di akhir musim 2023/2024.
Sebagaimana diketahui, Xavi Hernandez selaku pelatih Barcelona saat ini mengatakan siap hengkang setelah musim berakhir.
Xavi membuat keputusan mengejutkan pasca-kekalahan 5-3 Barcelona di kandang dari Villarreal pada hasil Liga Spanyol pekan 21, Sabtu (27/1/2024) malam waktu setempat.
Kekalahan tersebut membuat Barcelona terpaut 10 poin dari rivalnya Real Madrid di puncak klasemen La Liga.
Hasil buruk ini membuat tekanan kepada Xavi semakin meningkat.
Apalagi di ajang lainnya, Barcelona kalah dari rivalnya Real Madrid dengan skor 4-1 pada Final Piala Super Spanyol.
Rentetan hasil minor ini membuat Xavi menyerah dan meninggalkan Barcelona pada akhir musim nanti.
Xavi sendiri menjadi pelatih Barcelona sejak November 2021 setelah meniggalkan klub Qatar Al Sadd. Ia membawa Gavi Cs meraih gelar LaLiga di musim penuh pertamanya 2022/2023.
Menurut laman Mundo Deportivo, Barcelona telah menyiapkan beberapa nama sebagai penerus Xavi.
Untuk Rafael Marquez sebenarnya tidak termasuk kandidat sebagai pelatih Barcelona musim depan.
Baca juga: Resmi! Xavi Tinggalkan Barcelona di Akhir Musim, Ungkap Sudah Tak Dihargai Lagi
Namun bek yang pensiun sejak Juli 2018 tidak merahasiakan keinginannya untuk mengambil pekerjaan di tim utama jika ditawari.
Rafael Marquez merupakan mantan pemain Barcelona yang berposisi sebagai bek tengah.
Laporan statistik Transfermarkt menyebutkan bahwa, Rafael Marquez membela Barcelona cukup lama yakni dari periode 2003 hingga 2010.
Kini, Rafael Marquez bertanggung jawab atas Barcelona Atletic, tim B klub, setelah kembali ke Catalonia pada tahun 2022.
Bermodalkan pengalaman melatih tim B, Marquez siap turun gunung menangani Barcelona dan melatih Gavi dkk.
Dengan situasi panas yang ada di Barcelona, Rafael Marquez hanya menunggu keajaiban jika namanya masuk proyeksi pengganti Xavi.
"Situasi saat ini bagian dari proses. Itu juga bisa terjadi pada saya,” kata Marquez.
"Sekarang kenyataannya siapa yang tidak ingin menjadi pelatih Barca? Saya akan terus bekerja keras, ini baru musim kedua saya sebagai pelatih."
“Dewan akan punya waktu untuk berpikir hati-hati antara sekarang dan akhir musim. Tapi, Anda tidak bisa mengatakan tidak pada kesempatan seperti ini," tandasnya.
Komentar Xavi Hernandez
Pasca kekalahan Barcelona di kandang Villarreal, Xavi Hernandez memutuskan hengkang pada akhir musim ini.
Juru taktik berusia 44 tahun itu masih melanjutkan periodenya sekarang karena Barcelona menyisakan satu perburuan gelar.
“Saya ingin mengumumkan bahwa pada tanggal 30 Juni saya tidak akan terus menjabat sebagai pelatih," kata Xavi dalam konferensi pers pasca-laga, dikutip dari Marca.
“Saya pikir situasinya perlu berubah arah, dan sebagai seorang cules, saya tidak bisa membiarkan situasi saat ini,” sambungnya.
Xavi menambahkan bahwa dia membuat keputusan itu 'beberapa hari yang lalu', dan meskipun kekalahan telak dari Villarreal menjadi alasan baginya untuk mengumumkan keputusan tersebut, dia 'akan segera mengambil' keputusan tersebut.
"Saya telah memutuskannya beberapa hari yang lalu. Ini adalah momennya. Klub membutuhkan perubahan dinamis. Memikirkan tentang klub, tentang para pemain. mereka bermain dengan terlalu banyak ketegangan. Hal terbaik adalah pergi," ujarnya.
Satu peluang trofi yang masih bisa didapatkan Xavi adalah gelar Liga Champions. Mereka bertemu Napoli di babak 16 besar bulan depan.
“Saya akan memberi lebih banyak lagi di bulan-bulan tersisa ini,” tambahnya.
“Saya masih berpikir kami bisa membalikkan keadaan dan menjalani musim yang bagus. Saya pikir kami bisa berjuang untuk LaLiga, meski tertinggal 10 poin."
"Saya pikir pengumuman ini dapat membebaskan para pemain dan membantu mengurangi ketegangan di klub. Mereka tidak pantas menerima semua itu -- mereka adalah grup yang hebat. Dalam beberapa hal hal ini juga telah membebaskan saya."
“Saya tidak ingin menjadi masalah bagi klub, saya ingin menjadi solusi. Saya adalah solusi dua tahun lalu ketika saya ditunjuk, tapi sekarang, memikirkan dengan hati dan memikirkan klub, yang terbaik adalah saya berangkat di musim panas," kata dia.
Xavi menegaskan keputusannya tidak dapat diubah terlepas dari kesuksesan apa pun yang mungkin diraih Barca antara sekarang dan akhir musim.
Ia merasa pekerjaannya di Barca saat ini sudah tak dihargai, sehingga menurutnya tidak ada lagi gunanya melanjutnya.
“Perasaan menjadi pelatih Barca bisa jadi tidak menyenangkan,” lanjutnya.
“Ini kejam, kurangnya rasa hormat terhadap Anda, pekerjaan Anda tidak dihargai. Ini buruk bagi kesehatan mental dan moral Anda."
"Saya orang yang positif, tapi ini mencapai titik di mana Anda berpikir tidak ada gunanya melanjutkan. Begitulah adanya," jelasnya.
(Tribunnews.com/Ipunk, Tio)