News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Spanyol

Saatnya Menangis, Xavi Mundur Akhir Musim, Jika Pun Raih Trofi Dia Tetap Mundur, Akan Lakukan Ini

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Barcelona asal Spanyol, Xavi Hernandez mengumumkan akan meninggalkan klub pada akhir musim setelah kekalahan 5-3 dari Villarreal dalam pekan ke-22 La Liga di Stadion Olympic, Minggu (28/1) dini hari.

Saatnya Menangis, Xavi Mundur Akhir Musim, Jika Pun Raih Trofi Dia Tetap Mundur, Akan Lakukan Ini

TRIBUNNEWS.COM- PELATIH Barcelona, Xavi Hernández mengumumkan akan meninggalkan klub pada akhir musim setelah kekalahan 5-3 dari Villarreal dalam pekan ke-22 La Liga di Stadion Olympic, Minggu (28/1) dini hari.

Tekanan memang semakin bergelombang menghantam Xavi sepanjang bulan Januari setelah serangkaian hasil yang mengecewakan. Termasuk kekalahan 4-1 dari Real Madrid di final Supercopa Spanyol, dan kekalahan 4-2 dari Athletic Club di perempat final Copa del Rey.

Xavi, yang baru saja menandatangani kontrak baru hingga 2025, mengatakan bahwa ia telah membuat keputusan tersebut sebelum pertandingan melawan Villarreal. Namun, katanya, sekarang adalah saat yang tepat untuk mengumumkannya secara resmi.

"Saya ingin mengumumkan bahwa saya tidak akan menjadi pelatih Barca setelah akhir musim ini. Saya telah memutuskan untuk pergi beberapa hari yang lalu, tetapi saya pikir sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengumumkannya untuk membantu mengurangi ketegangan yang ada di sekitar klub, katanya saat konferensi pers.

"Jadi, sebagai penggemar Barca, memikirkan kepentingan terbaik klub, dan para pemain, saya pikir ini adalah keputusan yang tepat. Tidak ada yang lebih besar dari klub dan saya adalah seorang pendukung di atas segalanya. Saya mencintai klub ini," ujarnya.

Baca juga: Legenda Barcelona Akui Siap Turun Gunung jika Ditunjuk Sebagai Pengganti Xavi di Musim Depan

Keputusan Xavi, bagaimana pun membuat banyak pihak bersedih. "Terima kasih Xavi. Sekarang saatnya untuk menangis," tulis akun@Barcastuff sembari memasang ikon patah hati. "Xavi, saya suka dengan segala apa yang Anda lakukan. Terima kasih untuk segalanya," tulis akun @BCNOgi.

Di laga kemarin, Barca sebenarnya mendominasi penguasaan bola sampai 71,1 persen. Mereka juga melepaskan 22 tendangan berbanding sembilan tendangan dari tim tamu.

Namun, Villarreal jauh lebih efektif. Mereka unggul 1-0 di babak pertama berkat gol dari Gerrard Moreno di menit ke-41. Babak kedua, tim berjuluk Kapal Selam Kuning ini semakin menjauh lewat gol Illias Akhomach di menit ke-53.

Tapi, Barca secara luar biasa bangkit setelah mencetak tiga gol balasan dalam rentang 11 menit. Tiga gol tersebut tercipta lewat Ilkay Guendogan (menit ke-60), Pedri (69') dan bunuh diri Eric Baily (71').

Barcelona yang lebih dominan justru kecolongan di menit ke-84 dari gol Goncalo Guedes. Mimpi buruk untuk Barcelona hadir di menit akhir laga. Villarreal bisa mencetak dua gol dari Alexander Sorloth menit 90+9 dan Jose Luis Morales menit ke-90+12.

Kekalahan dari Villarreal membuat Barca terpaut 10 poin dari pemuncak klasemen LaLiga, Real Madrid menyusul tersingkirnya mereka dari Supercopa dan Copa del Rey bulan ini.

Ini menjadi kali pertama Barcelona kalah dengan lima gol dalam laga kandang di La Liga sejak Januari 1963, ketika mereka dikalahkan 5-1 oleh Real Madrid. Ini juga merupakan pertama kalinya sejak 1951 mereka kebobolan empat gol atau lebih dalam pertandingan beruntun. Sebelumnya, Barca dilindas Athletic Bilbao dengan skor 4-2 di ajang Copa.

Mereka masih bertahan di Liga Champions, dengan Napoli akan datang dalam dua leg di babak 16 besar bulan depan. Dan Xavi masih berharap untuk keluar dengan kemenangan.

"Saya akan memberikan lebih banyak lagi di bulan-bulan yang tersisa ini," tambahnya. "Saya masih berpikir bahwa kami dapat membalikkan keadaan dan menjalani musim yang baik. Saya pikir kami dapat berjuang untuk La Liga, bahkan dengan tertinggal 10 poin."

"Saya pikir pengumuman ini dapat membebaskan para pemain dan membantu mengurangi ketegangan di sekitar klub. Mereka tidak pantas menerima semua itu - mereka adalah tim yang hebat. Dalam hal tertentu, hal ini juga membebaskan saya.

Xavi menegaskan bahwa keputusannya "tidak dapat diubah", terlepas dari kesuksesan apa pun yang mungkin diraih Barca antara saat ini dan akhir musim.

"Perasaan menjadi pelatih Barca bisa jadi tidak menyenangkan. Itu kejam, tidak ada rasa hormat terhadap Anda, pekerjaan Anda tidak dihargai. ... Itu sangat buruk bagi kesehatan mental dan moral Anda," ujarnya curhat.

"Saya seorang pria yang positif, tetapi itu mencapai titik di mana Anda berpikir tidak ada gunanya melanjutkannya. Begitulah adanya," katanya.

Pria berusia 44 tahun ini mengambil-alih posisi pelatih dari Ronald Koeman pada 2021, dan membawa Barca dari posisi kesembilan di La Liga ke posisi kedua, untuk lolos ke Liga Champions.

Musim lalu menjadi musim penuh pertamanya sebagai pelatih klub. Xavi memimpin Blaugrana meraih gelar LaLiga pertama mereka sejak 2019, dan juga memenangkan Supercopa Spanyol.

Namun, klub gagal lolos dari fase grup Liga Champions untuk musim kedua berturut-turut. Mereka berhasil mencapai babak sistem gugur kompetisi elite Eropa musim ini, tetapi hasil di tempat lain membuat sang pelatih kecewa.

Kekalahan dari Madrid dan Girona sebelum Natal membuat mereka kehilangan kecepatan di LaLiga. Dan penampilan di bulan Januari melawan Madrid, Athletic dan Villarreal semakin menambah keraguan.

Xavi, yang pernah melatih tim Qatar, Al Sadd, sebelum kembali ke Barca, di mana ia menghabiskan lebih dari 20 tahun sebagai pemain, menyatakan bahwa ia tidak akan langsung kembali ke manajemen ketika ia mengundurkan diri.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan karena pekerjaan ini membuat saya menghabiskan lebih sedikit waktu dengan keluarga," katanya.

"Mereka menderita, dan saya tidak bisa terlalu egois sepanjang karier saya. Saya akan menghabiskan waktu di rumah dan beristirahat, saya perlu lebih banyak bersama anak-anak saya," tutur Xavi. (Tribunnews/den)

Direct Points
- Xavi mundur akhir musim
- Jika pun raih trofi, dia akan tetap mundur
- Sementara waktu ingin habiskan waktu di rumah

Grafis 8 gol

Barcelona 3-5 Villarreal
Saatnya Menangis

5- Ini kali pertama Barcelona kalah 5 gol dalam laga kandang di La Liga sejak Januari 1963, ketika mereka dikalahkan 5-1 oleh Real Madrid.

4- Ini juga kali pertama sejak 1951 Barca kebobolan 4 gol dalam 2 laga beruntun

Statistik Pertandingan
Barcelona Villarreal
3 Gol 5
71.2% Penguasaan bola 28.8%
10 Tendangan akurat 6
22 Upaya tendangan 9
8 Pelanggaran 13
3 Kartu kuning 4
0 Kartu merah 0
10 Tendangan sudut 0
1 Penyelamatan 7d

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini