News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buron Sejak 2021, Dokter Gadungan yang Pernah Tangani Timnas U19 Indonesia Ditangkap Polisi

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi, didampingi Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian, dan bersama Presiden Direktur PT PSS Gusti Randa, saat konferensi pers di Mapolresta Sleman, Selasa (30/1/2024) terkait penangkapan dokter gadungan Elwizan.

TRIBUNNEWS.COM - Drama pelarian Elwizan Aminudin, dokter gadungan yang sempat bekerja untuk Timnas U19 Indonesia akhirnya berakhir.

Setelah buron sejak 2021 lalu, Elwizan yang juga pernah menangani PSS Sleman akhirnya berhasil diringkus jajaran Polresta Sleman di Cibodas, Tangerang, Selasa (30/1/2024).

Dalam keterangan pers di Mapolresta Sleman Selasa (30/1/2024), Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi menyebut bahwa penangkapan Elwizan tak lepas dari partisipasi dari masyarakat. 

"Atas partisipasi dari masyarakat, Alhamdulillah kami berhasil melakukan penangkapan terhadap salah satu tersangka yang melakukan kegiatan pemalsuan dokumen yang menyatakan bahwa seolah-olah dia adalah seorang dokter," kata Ardi, dikutip dari TribunJogja.

Diketahui, sembilan tim pernah menjadi korban dari penipuan yang dilakukan Elwizan.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, membeberkan sembilan tim tersebut, yakni Persita Tangerang, Barito Putra, Timnas U-19 Indonesia, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC, Kalteng Putra dan terakhir PSS Sleman. 

Meski jasanya laku bersama beberapa klub ternama bahkan Timnas U19 Indonesia, namun siapa sangka jika Elwizan pernah bekerja sebagai kondektur bus dan pengusaha warung kelontong.

"Sebelum jadi dokter gadungan di beberapa tim sepak bola, dia juga bekerja sebagai kondektur bus dan ada juga usaha jualan toko kelontong," kata Adrian.

Baca juga: Sederet Dokter Gadungan Hebohkan Indonesia: Erayani Pengantin Sesama Jenis, Elwizan hingga Susanto

Dokter PSS Sleman, Elwizan Aminuddin, saat memantau latihan pemain PSS di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat. Elwizan Aminudin, dokter gadungan yang sempat bekerja untuk Timnas U19 Indonesia berhasil diringkus jajaran Polresta Sleman. (PSS Sleman)

Kronologi Kasus

Ardi mengatakan bahwa perkara dokter gadungan ini bermula pada Februari 2020, kala itu PT PSS memang membutuhkan dokter untuk klub PSS Sleman.

Lalu, Elwizan dihubungi manajemen untuk diminta bekerja sebagai dokter.

Elwizan kemudian melamar sebagai dokter dengan mengirimkan soft copy ijazah sebagai dokter lulusan Universitas Fakultas Kedokteran di Aceh.

Kemudian pada Februari 2020, Elwizan diterima dan menandatangani kontrak kerja dengan PT PSS.

Namun pada bulan November 2021, tersiar kabar jika Elwizan bukanlah seorang dokter.

Baca juga: Profil Elwizan Aminudin, Dokter Gadungan Tim PSS Sleman, Pernah Gabung Madura United dan Timnas U-19

PT PSS pun langsung berkirim surat ke Universitas di Banda Aceh, tempat di mana Elwizan mengaku kuliah.

Pada 30 November 2021, PT PSS menerima jawaban yang menerangkan bahwa Elwizan bukanlah alumni atau lulusan dokter di sana.

Lalu pada awal Desember 2021, Elwizan yang masih terikat kontrak dengan PT PSS tiba-tiba pamit ke Palembang dengan alasan orangtuanya sakit.

Setelah pamit pergi, Elwizan tidak pernah kembali lagi.

PSS Sleman lantas melaporkan peristiwa pemalsuan surat-surat dan penipuan ini ke Polresta Sleman pada 3 Desember 2021. 

"Atas kejadian tersebut PT PSS mengalami kerugian sebesar Rp254.100.000, atas gaji dan bonus yang telah diberikan kepada tersangka," tambah Ardi.

Sosok Elwizan Aminudin

Diwartakan Tribunnews sebelumnya, Elwizan adalah dokter gadungan yang mengaku sebagai lulusan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh.

Namun, ijazah miliknya ternyata tidak terdaftar.

Hal itu juga sudah dikonfirmasi langsung oleh Satgas Covid-19 Liga Indonesia Baru (LIB).

"Lalu kami cek berdasarkan ijazah nya di Kampus FK USK (Universitas Syiah Kuala) Banda Aceh secara informal lewat akademik ternyata juga tidak terdaftar."

"Diperkuat juga dengan cek bersama rekan-rekan dokter alumni FK USK Banda Aceh ternyata ada kejanggalan pada ijazah dr EA," ujar perwakilan Satgas Covid-19 LIB, dr Alfan, Kamis (2/12/2021).

Saat ditelusuri Tribunnews, nama Elwizan juga tak terdaftar di direktori anggota IDI.

Nama dokter tim PSS Sleman, Elwizan Aminudin, tidak terdaftar di direktori anggota IDI. (Tangkap layar situs IDI)

(Tribunnews.com/Isnaini/Pravitri Retno W) (TribunJogja/Ahmad Syarifudin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini