News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Timnas Indonesia

STY Dianggap Oportunis dan Tak Beretika, Mengatakan Sudah Ada Negara yang Berminat Kepada Dirinya

Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat sesi pre match conference kontra Australia dalam ajang Piala Asia 2023, di Doha, Qatar, Sabtu (27/1/2024).

STY Dianggap Oportunis dan Tak Beretika, Mengatakan Sudah Ada Negara yang Berminat Kepada Dirinya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Founder Football Institute, Budi Setiawan, mempertanyakan etika dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong yang sempat berujar bahwa dirinya mendapatkan banyak tawaran melatih dari negara lain, padahal Shin Tae-yong masih terikat kontrak dengan PSSI hingga Juni 2024.

Menurut Budi Setiawan, apa yang dikatakan Shin Tae-yong justru memperlihat sifatnya yang oportunis dan tidak beretika.

“Komentar STY yang mengatakan bahwa sudah ada negara yang berminat kepada dirinya semakin menunjukkan wajah asli STY yang oportunis dan cacat moral dan etika. Padahal dia terikat kontrak dengan PSSI sejak 2019 hingga 2023, dan diperpanjang sampai Juni 2024," ujar Budi dalam keterangan resminya.

Budi berujar, sejatinya STY sudah menunjukkan tingkah cacat etikanya ini sejak 2022 silam, ketika menandatangani kontrak dengan agensi ternama Korea Selatan, ADG Company. Agensi ini juga yang membuat STY aktif menjadi bintang iklan.

"Di bawah agensi ini STY aktif menjadi model iklan seperti Hyundai (2022), Hana Bank (2022), Kopi Luwak (2022), Mie Instan Nongshim Bulgogi (2023), dan terakhir dengan TSB Korea (The Sandbox Korea), yaitu perusahaan metaverse yang menjual avatar STY menggunakan properti Timnas Indonesia," kata Budi.

Baca juga: Target Shin Tae-yong Usai Piala Asia, Timnas Indonesia Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026 Round 2

Lebih lanjut, Budi juga mengungkapkan bahwa STY tidak patut bicara soal penawaran yang datang kepadanya ke publik. Semestinya, dia bicara langsung kepada PSSI secara privat. Tindakannya ini seolah melempar bensin di tengah api.

"Yang terjadi sekarang STY melempar bensin di tengah api. Menimbulkan polemik, membenturkan rakyat Indonesia dengan PSSI. Ini sungguh tindakan yang sangat memalukan, cacat moral, dan tidak beretika," ujar Budi.

Terakhir, Budi mengungkapkan bahwa publik bebas berekspresi soal Timnas. Akan tetapi, publik tak boleh menekan PSSI agar memperpanjang kontrak STY, karena perpanjangan kontrak pelatih Timnas sepenuhnya berada di tangan federasi.

"Terakhir, publik dan suporter silahkan menyampaikan aspirasi mengenai Timnas di masa depan, tapi jangan membentuk opini dan menekan PSSI agar memperpanjang kontrak STY. Jangan perpanjangan kontrak pelatih Timnas ini dibuat seperti variety show," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini