TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat olahraga Hifni Hasan SH MH mengatakan bahwa Sepakbola Indonesia harus segera membenahi kompetisi yang ada di dalam negeri.
Menurutnya, karena bolalah yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia, tak terkecuali, anak-anak, orang muda hingga orang tua sekalipun.
"Harusnya PSSI membenahi kompetisinya jika ingin menciptakan Timnas yang memiliki prestasi mumpuni, menjadikan PSSI berprestasi di tingkat regional dan internasional dengan membenahi PT Liga (LIB) dan tata kelola organisasi PSSI dengan merumuskan tata kelola liga dengan standar FIFA, ada Liga 1.2,3 dan Liga U-17 dengan konsisten dan meningkatkan mutu pelatih nasional dengan sertivikasi FIFA," ungkap Hifni.
Diakuinya, PSSI saat ini sudah puas dengan apa yang di jalankan oleh Shin Tae-yong (STY), pada hal STY sudah empat tahun melatih Timnas, dan yang hanya bisa mengalahkan Vietnam yang di tinggal pelatih nasional Vietnam yang berkarakter.
"Dan juga 80 persen Timnas kita di isi oleh pemain naturalisasi. Berarti gagalnya kita disebabkan liga kita tidak menghasilkan pesepakbola andal yang siap untuk bertanding di kancah even international dan wajib bagi PSSI untuk menata ulang liga yang sekarang berlangsung," tutur Hifni.
Hifni juga mengakui bahwa pada saatnya PSSI tidak lagi di sokong oleh inpres dan BUMN akan kembali ke titik nol dan bisa-bisa akan terjun bebas.
"Selain PT Liga, PSSI juga harus membangun roda kompetisi yang berkesinambungan dari usia dini hingga usia emas pesepakbola," tandas Hifni.
Kemudian, Hifni mengetengahkan yang terjadi pada Sepakbola Thailand.
"Apa yang di suarakan oleh pelatih Thailand dapat di contoh oleh PSSI dan PT Liga,Thailand negara yang paling sukses di Asia tenggara saja dan liganya terbaik di Asean masih juga di tuntut untuk dilakukan perombakan dan perbaikan FA dan Liganya," ujar Hifni
Indonesian dikatakan Hifni Hasan harus segera mengikuti Thailand dan harus segera juga melakukan revolusi tata kelola PSSI dan PT Liga demi kesuksesan sepakbola Indonesia karena atlet sepakbola harus didisain untuk menjadi atlet bola andal bukan ditemukan atau dicari Naturalisasi untuk menjadi pesepakbola .
"Tentunya ini hanya bisa dilakukan dalam kompetisi yang baik," selorohnya.