TRIBUNNEWS.COM - Pelatih AS Roma, Daniele De Rossi sempat mengamuk dua pemainnya Romelu Lukaku dan Leandro Paredes saat mengalahkan Cagliari dengan skor 4-0 di Stadion Olimpico, Selasa (6/2/2024) dini hari WIB.
Keberhasilan AS Roma menang pesta gol ke gawang Cagliari sebenarnya momen spesial bagi Daniel De Rossi.
Apalagi Daniele De Rossi berhasil mencatatkan 3 kemenangan beruntun pasca ditunjuk sebagai pengganti Jose Mourinho.
Namun menurut laporanĀ Football-Italia, De Rossi sempat tertangkap kamera marah-marah di pinggir lapangan.
Insiden pertama yang menyebabkan De Rossi naik pitam adalah pertengkaran Romelu Lukaku dengan pemain Cagliari.
Lukaku bersitegang dengan Yerri Minna hingga wasit datang untuk melerainya.
Melihat kejadian tersebut, De Rossi kecewa dengan Lukaku karena tidak bisa menahan emosinya.
Ia ingin bomber andalan Belgia itu lebih mengontrol amarahnya karena jika mendapat hukuman dari wasit, maka AS Roma yang dirugikan.
"Dia harusnya berpikir dahulu sebelum bertindak," buka De Rossi dikutip dari laman Football-Italia.
"Kami memimpin permainan, tidak perlu terpancing dan reaksi berlebihan karena bisa merusak momentum tim," tegasnya.
Baca juga: Hattrick Kemenangan De Rossi dengan Roma, Giallorossi Bersiap Lawan Pemuncak Liga Italia Inter
Beralih insiden kedua, De Rossi juga marah dengan sikap Leandro Paredes karena sama seperti Lukaku tidak bisa menahan diri.
Tepatnya pada babak kedua menit 66, Paredes dan pemain Cagliari Nahitan Nandez dikartu kuning oleh wasit.
Paredes dikartu kuning karena bentrokannya dengan Nandez.
Awal bentrokan ini karena Paredes tidak terima rekannya Nicola Zalewski yang sedang terkapar diangkat langsung oleh bek Cagliari itu.
Paredes pun langsung bersitegang dengan Nandez dengan tujuan membela Zalewski.
Berkaca kejadian di atas, De Rossi paham dengan sikap peduli Paredes kepada rekan satu timnya.
Akan tetapi, tindakan Paredes yang tersulut emosi hingga hampir berkelahi ini sangat tidak disenangi oleh De Rossi.
Bahkan kemarahan De Rossi terhadap Paredes berujung dengan menendang dan melempar botol air.
"Dengar, saya suka kalau pemain berusaha membela rekan satu timnya, tapi saat memimpin 4-0 mereka harus bersikap cerdas."
"Kami perlu menekan perilaku seperti ini, karena mendapat kartu kuning saat Anda unggul 4-0 adalah tindakan yang sangat bodoh. Kami tidak boleh kehilangan salah satu pemain," geram De Rossi.
Di sisi lain, Paredes baru kembali tampil setelah absen dari larangan bermain karena akumulasi kartu kuning.
Gelandang Argentina ini memiliki catatan disiplin yang sangat buruk, menerima 12 kartu kuning dalam 29 pertandingan kompetitif musim ini.
Lebih buruknya, 11 kartu kuning Paredes didapat hanya dalam 21 pertandingan Serie A.
Meskipun memiliki emosi yang sulit dikontrol, kualitas Paredes sebagai jenderal lapangan tengah tidak bisa dipandang remeh.
De Rossi pun mengakui dan sangat ingin memuji Paredes. Ia mendesaknya untuk menenangkan kelemahan karakternya yang bisa merusak karier sebagai pesepak bola.
"Hanya ada sedikit gelandang dengan kualitas seperti dia di dunia. Namun dia harus memperbaiki posisinya, menemukan dirinya berada di jalur bola."
"Dia perlu mendengarkan saya, karena saya dulu melakukannya dengan baik"
"Tanpa harus berlari seperti orang yang punya empat paru-paru, dia bisa lebih tegas saat bertahan," tandas De Rossi.
Terlepas kemarahan De Rossi, timnya AS Roma sukses perlahan naik ke posisi 5 besar klasemen Liga Italia.
AS Roma saat ini mengantongi 38 poin, atau tertinggal 1 angka dari Atalanta yang menduduki posisi 4.
Menarik dinantikan bagaimana konsistensi De Rossi dalam tugasnya sebagai pelatih sementara AS Roma.
Laga terdekat AS Roma merupakan ujian berat karena bertemu Inter Milan di pekan 24 Liga Italia.
Calon lawan AS Roma itu memuncaki klasemen Liga Italia dengan 57 poin
Laga AS Roma vs Inter Milan dijadwalkan pada 10 Februari 2024 mendatang.
(Tribunnews.com/Ipunk)