Pelatih AS Roma, Daniele De Rossi Cetak Rekor Baru Saat AS Roma Menggilas Cagliari 4-0
TRIBUNNEWS.COM- DANIELE de Rossi meneruskan kiprah gemilangnya sebagai pelatih AS Roma saat pasukannya menggilas Cagliari 4-0 dalam lanjutan Serie A di Stadion Olimpico, Roma, Selasa (6/2) dini hari.
Itu menjadi kemenangan ketiga berturut-turut de Rossi sejak menukangi Roma 16 Januari lalu, menggantikan Jose Mourinho yang dipecat.
Setelah mengalahkan Verona 2-1 dalam debutnya, Giallorossi kemudian mengalahkan Salernitana 1-2, dan terakhir menggulung Cagliari 4-0.
Terakhir kali seorang pelatih Roma memenangkan tiga pertandingan pertamanya saat mengambil alih posisi pelatih di pertengahan musim adalah Herbert Burgess pada tahun 1929.
Dengan demikian, de Rossi telah menyamai rekor yang bertahan sampai seabad lalu.
"Para pemain tampil luar biasa sejak awal, menguasai bola, namun juga memahami kapan harus menyerang dan melukai lawan.
Itu adalah penampilan yang luar biasa," kata De Rossi kepada Sky Sport Italia.
Baca juga: Aura Beda AS Roma Terasa di Liga Italia, Sikap Daniele De Rossi Tak Jerumuskan Mourinho
Roma langsung tancap gas sejak peluit berbunyi. Dua menit laga berlangsung, mereka sudah memimpin lewat gol Lorenzo Pellegrini yang melepaskan sepakan kaki kanan berujung gol dari sisi kiri kotak penalti lawan.
Tuan rumah menggandakan skor menjadi 2-0 di menit ke-23. Paulo Dybala yang kini menjebol gawang tim tamu, memanfaatkan sodoran Lorenzo Pellegrini.
Di babak kedua, Dybala memperbesar keunggulan Roma menjadi 3-0. Di menit ke-51, penyerang Argentina itu bisa mengonversi penalti, setelah Andrea Petagna membuat hand ball di kotak terlarang. Sepakan penalti Dybala melesak masuk ke gawang.
Keunggulan Roma kembali bertambah di menit ke-59. Kali ini Dean Huijsen bisa menanduk masuk bola dari situasi sepak pojok yang menutup pesta gol Roma 4-0.
Hasil ini membuat Roma hanya tertinggal satu poin dari Atalanta yang berada di posisi keempat, namun La Dea masih memiliki satu pertandingan yang harus dimainkan melawan Inter pada 28 Februari.
"Masih terlalu dini untuk melihat klasemen. Kami menghadapi tiga tim yang di atas kertas lebih rendah, jadi meskipun itu sama sekali tidak bisa dianggap remeh atau mudah, kami adalah Roma dan kami memang harus mengalahkan Cagliari, Verona dan Salernitana," katanya.
Ujian berikutnya akan jauh lebih sulit, karena mereka akan menghadapi pemuncak klasemen, Inter, akhir pekan ini. Ini adalah pertandingan di mana Mourinho di awal musim ini hanya fokus pada pertahanan, jadi apakah ia akan melakukan pendekatan yang berbeda?
Baca juga: Daniele De Rossi Ajukan Permintaan Setelah Menggantikan Jose Mourinho Sebagai Pelatih AS Roma
"Saya tidak suka perbandingan, itu tidak benar atau adil, dan Roma asuhan Mourinho memiliki beberapa penampilan seperti malam ini. Bagi kami, kita lihat saja besok, karena staf saya sudah memikirkan hal itu dan telah bekerja untuk mempelajari Inter, mereka telah bekerja dengan baik sehingga saya dan para pemain bisa fokus pada pertandingan ini," kata De Rossi.
Berbeda dengan Mourinho, de Rossi kentara sangat membesarkan hati para pemainnya. Itu pula yang di antaranya jadi kunci kebangkitan Gialorossi di tangannya.
"Saya mengatakan kepada para pemain bahwa mereka sangat bagus, sangat bertalenta, dan mereka harus lebih percaya diri. Ini adalah tim yang kuat," katanya.
Ini tentu saja merupakan pendekatan yang berbeda dengan Mourinho, yang berulang kali mengeluh bahwa Roma memiliki sumber daya yang terbatas dan menyatakan bahwa tanpa Dybala, tidak ada kreativitas dalam tim. (Tribunnews/den)