TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepak Bola Dunia alias FIFA mengklarifikasi perihal kontroversi kartu biru yang diisukan akan diterapkan di dunia sepak bola.
FIFA secara terbuka menegaskan bahwa penerapan kartu biru di level teratas sepak bola terasa sulit untuk diterapkan.
Bahkan, FIFA menegaskan bahwa uji coba untuk menerapkan aturan kartu biru tersebut tidaklah benar dan prematur.
Jikalau ada uji coba yang memaksakan penerapan kartu biru tersebut, maka hanya bisa dibatasi dan tidak diperbolehkan dipukul secara merata.
Hal itu FIFA sampaikan lewat media sosialnya saat menanggapi isu panas terkait kontroversi penggunaan kartu biru.
Baca juga: Wasit Piala Asia Alireza Faghani Terima Ancaman Pembunuhan, Buntut Kartu Merah Selebrasi Makan
"FIFA ingin mengklarifikasi bahwa laporan tentang apa yang disebut kartu biru di level elit sepak bola tidaklah benar dan prematur," bunyi pernyataan resmi FIFA dikutip dari akun @fifamedia.
"Uji coba tersebut jika ingin diterapkan, harus dibatasi pada pengujian yang bertanggungjawab di tingkat yang lebih rendah,"
"Inilah posisi yang ingin ditegaskan oleh FIFA ketika isu ini dibahas pada RUPS IFAB pada tanggal 2 Maret lalu," tambahnya.
Apa yang disampaikan FIFA jelas terasa mengejutkan, karena ternyata pihak mereka sepertinya tidak terlalu mendukung penerapan aturan kartu biru di level elit sepak bola dunia.
Jika melihat aturan sepak bola saat ini, wasit selaku pengadil lapangan hanya diberikan kebijakan dengan dua kartu saja yakni kuning dan merah.
Kartu kuning digunakan wasit sebagai tanda peringatan kepada pemain.
Lalu dua kartu kuning yang disamakan dengan kartu merah digunakan untuk mengeluarkan pemain dari lapangan.
Lalu, teranyar ada pembicaraan bahwa akan ada penerapan kartu biru yang menjadi pelengkap adanya kartu kuning dan kartu merah.
Dilansir Talksport, kartu biru sebenarnya memiliki kemiripan dengan kartu kuning, dimana dua kartu biru sama dengan kartu merah.
Kombinasi antara kartu biru dan kuning juga akan membuat pemain yang mendapatkannya sama-sama diganjar kartu merah.
Lantas ada satu hal yang membedakan antara efek penggunaan dari kartu kuning dan kartu biru yang ingin dicobakan tersebut.
Jika kartu kuning menjadi peringatan awal untuk pemain yang membuatnya tetap diperbolehkan bermain di atas lapangan.
Maka, kartu biru akan membuat sang pemain tersebut harus meninggalkan lapangan selama 10 menit lamanya.
Setelahnya, sang pemain kembali diperbolehkan masuk ke dalam lapangan setelah menjalani peringatan dan hukuman ketika diganjar kartu biru.
Namun jika ia kembali mendapatkan kartu kuning atau biru untuk kedua kalinya, wasit akan menghadiahinya kartu merah dan sang pemain harus keluar dari lapangan.
Hanya saja memang aturan tersebut sepertinya tidak akan bisa diberlakukan dalam waktu dekat.
Apalagi FIFA telah mengonfirmasi bahwa pihaknya ingin ujicoba terhadap pemberlakuan kartu biru harus dilakukan ketat di level bawah sepak bola terlebih dahulu.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)