TRIBUNNEWS.COM - Shin Tae-yong ikut mengomentari konflik internal yang melanda skuad Timnas Korea Selatan.
Sehari sebelum pertandingan semifinal Piala Asia 2023 melawan Yordania, skuad Korea Selatan dilanda prahara.
Terjadi konflik yang melibatkan kapten tim Son Heung-min dengan pemain muda Lee Kang-in, bahkan keduanya dikabarkan sampai adu jotos.
Tangan kanan Jurgen Klinsmann, Andreas Herzog menjadikan insiden itu sebagai 'kambing hitam' atas penampilan buruk Korea Selatan saat dihajar Yordania di semifinal.
Asisten Jurgen Klinsmann itu mengungkapkan hal itu dalam tulisan di kolom media Austria 'Kronen Zeitung' tentang kebersamaannya dengan Korea Selatan ke Piala Asia di Qatar.
"Tidak ada yang bisa membayangkan bahwa pada malam sebelum pertandingan penting ini, konflik generasi akan terjadi dalam tim dan dua bintang top, Heung-min Son dan Kang-in Lee, akan bertengkar."
"Hanya dalam beberapa menit, semua yang telah kami bangun dengan kerja keras selama berbulan-bulan hancur."
"Itu adalah pertarungan yang intens dan emosional," tulis Herzog.
Baca juga: Kronologi Pertengkaran Son dan Lee Kang-in sebelum Lawan Yordania, Kapten Korsel Dislokasi Jari
Korea Selatan sendiri telah memecat Jurgen Klinsmann pasca-kegagalan di Piala Asia 2023 di Qatar beberapa waktu lalu.
Sementara Klinsmann juga memberi tahu KFA bahwa kinerja tim terpengaruh oleh hal itu.
Di Korea Selatan, insiden perkelahian antara Son Heung-min dan Lee Kang-in ini menjadi sangat ramai perbincangan.
Berbagai laporan dari media Korea Selatan menyebut, jari tangan Son Heung-min sampai mengalami dislokasi gegera perkelahian itu.
Kejadian ini turut memantik komentar dari mantan pelatih Timnas Korea Selatan yang kini menjadi pelatih Indonesia, Shin Tae-yong.
Sabtu (17/2) kemarin, Shin Tae-yong berada di Korea Selatan untuk menghadiri launching tim Seongnam FC.
Baca juga: Pelatih Korea Selatan Dipecat, Shin Tae-yong Bakal Tinggalkan Timnas Indonesia?
Sosok yang dijuluki sebagai Legends of Seongnam dimintai pendapat tentang perkelahian yang melibatkan dua pemain beda generasi di Korea Selatan itu.
STY pun berkomentar cukup bijak terjadap konflik yang menimpa dua pemain yang cukup ia kenal itu.
Menurutnya, permasalahan antara keduanya hanyalah salah paham dan akan segera selesai ketika keduanya bertemu.
“Saya kenal mereka berdua," kata Shin Tae-yong dalam wawancara kepada KBS.
"Begitu mereka bertemu lagi, Heung-min sebagai kakak laki-laki akan memeluk Kang-in, dan Kang-in mengakui kesalahannya kepada Heung-min," sambungnya.
"Tidak akan ada masalah sama sekali di antara mereka,” ujar Shin Tae-yong.
Sementara itu, Asosiasi Sepakbola Korea Selatan (KFA) secara terbuka juga memberi tahu kepada publik memang ada konflik itu.
Namun Presiden KFA, Chung Mong-gyu meminta hal itu tidak terlalu dibesar-besarkan karena hal yang biasa.
"Kami berkemah di Korea selama hampir 70 hari. Hampir 50 pemain tinggal di kamp pelatihan selama lebih dari 40 hari dan memainkan permainan 120 menit terus menerus. Ini terjadi dalam situasi dimana semua orang sensitif. Ini adalah sesuatu yang sering terjadi dalam tim."
"Media dan penggemar yang menyukai sepak bola juga harus membantu. Tolong bantu pemain muda untuk pulih dengan baik," kata Chung.
(Tribunnews.com/Tio)