TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino mengutarakan isi hatinya setelah gagal membawa Chelsea menjaurai Carabao Cup 2023-2024.
Chelsea dipaksa bertekuk lutut dengan skor tipis 1-0 dari Liverpool di Stadion Wembley pada Senin (26/2/2024) dinihari WIB.
Gol semata wayang Liverpool itu dicetak oleh sundulan Virgil van Dijk pada masa extra time (118').
Dengan hasil ini, Liverpool dinyakan menjadi tim yang paling sering menjuarai Carabao Cup, yakni sebanyak 10 kali.
Adapun trofi Carabao Cup milik Liverpool diraihnya pada tahun 1981, 1982, 1983, 1984, 1995, 2001, 2003, 2012, 2022 dan terbaru 2024.
Di sisi lain, kegagalan yang didapat Chelsea ini membuat sang pelatih Mauricio Pochettino tak bisa membendung kesedihannya.
Final Carabao Cup ini menjadi peluang pertama bagi Pochettino untuk mempersembahkan trofi perdana di musim pertamanya di Chelsea.
"Kami bermain untuk trofi dan kami tidak mendapatkannya, dan sekarang sama saja."
"Tidak ada bisa membuatku merasa lebih baik," ucap Pochettino dikutip dari Football London.
"Saya sangat kecewa, sangat menyakitkan," tambahnya.
Baca juga: Sorotan Liverpool Juara Carabao Cup: Van Dijk Jimat The Reds, Nasib Apes Chelsea di Final
Lebih lanjut, Pochettino akan menjadikan kekalahan ini batu loncatan untuk kembali bangkit pada laga-laga selanjutnya.
"Kami perlu bekerja lebih keras, kami perlu melakukan hal-hal yang lebih baik."
"Kami perlu berkembang untuk bersaing di level ini melawan tim yang berada dalam enam atau tujuh tahun terakhir," kata Pochettino.
Bahkan Pochettino beranggapan bahwa pencapaian Liverpool saat ini merupakan jerih payahnya dalam beberapa tahun belakangan.
"Saya ingat setelah tiga atau empat tahun, Liverpool kehilangan Liga Champions, kehilangan Liga Europa."
"Mereka percaya pada proyek tersebut dan musim depan. menjadi lebih kuat sampai mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan," tambah pelatih Chelsea itu.
Jika menilik lebih detail statistik kedua tim, baik Chelsea dan Liverpool memiki rapor yang tak jauh berbeda.
Seperti halnya dari segi shots on target, Chelsea mampu melesatkan 9 tembakan dan Liverpool melakukannya 11 kali.
Bahkan dari segi penguasaan bola juga hampir berimbang dengan Chelsea 46 persen dan Liverpool 54 persen.
Menaggapi hal itu, Pochettino menyoroti finishing anak asuhnya yang kurang tajam.
Bahkan salah satu pemain Chelsea, yakni Cole Palmer membuang pulang emas pada menit ke-20. Tinggal berhadapan dengan kiper Liverpool Caoimhin Kelleher, mantan pemain Manchester City itu gagal menempatkan bola dengan baik.
"Rasanya seperti peluang besar yang terbuang sia-sia bagi Chelsea. Tim Liverpool, tim Liverpool yang terkuras, ada di sana untuk diambil."
"Chelsea mempunyai lebih dari cukup peluang namun sia-sia di depan gawang," tambah pelatih Chelsea itu.
(Tribunnews.com/Ali)