News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Jerman

Magis Xabi Alonso di Bayer Leverkusen: dari Neverkusen Menjadi Favorit Peraih Treble Winners

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Bayer Leverkusen asal Spanyol Xabi Alonso berfoto sebelum pertandingan sepak bola divisi satu Jerman Bundesliga antara Bayer Leverkusen dan FC Heidenheim di Leverkusen, Jerman barat, pada 24 September 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Julukan 'Neverkusen' pernah tersemat pada Bayer Leverkusen setelah kegagalan meraih beberapa gelar pada 2002 silam.

Kala itu, Leverkusen mesti merelakan juara Liga Jerman atau Bundesliga melayang ke tangan Borussia Dortmund, yang finis satu poin lebih banyak di depannya.

Ditambah lagi, Leverkusen juga gagal di partai puncak Liga Champions. Hadirnya sejumlah pemain elit kala itu seperti Michael Ballack, Oliver Neuville, Dimitar Berbatov, Lucio dan Ze Roberto masih belum membuat mereka menjadi juara di Benua Biru.

Bayer Leverkusen takluk dengan skor tipis 2-1 setelah gol ikonik tendangan voli Zinedine Zidane bersarang ke gawang Hans-Jorg Butt.

Ditambah lagi, saat itu Jerman di final Piala Dunia 2002 kalah dari Brasil. Alhasil julukan Neverkusen tersemat kepada Bayer Leverkusen dari Jerman.

Itu dulu. Sekarang, julukan itu bisa berubah, mungkin bisa berganti menjadi Neverlose, alias tidak pernah kalah.

Setelah bertahun-tahun diejek oleh fans lawan, Bayer Leverkusen kini sedang menunjukkan kebangkitannya.

Kebangkitan tersebut tak lepas dari peran satu sosok penting, yakni Xabi Alonso sang pelatih.

Pelatih yang relatif muda itu, - berusia 42 tahun, mulai menangani klub pada Oktober 2022, saat Leverkusen berada di posisi terbawah di klasemen Liga Jerman.

Tim Bayer 04 Leverkusen merayakan di depan para penggemar setelah pertandingan sepak bola divisi satu Bundesliga Jerman antara Bayer 04 Leverkusen dan FC Bayern Munich di Leverkusen, Jerman barat pada 10 Februari 2024. (Sascha Schuermann / AFP)

Baca juga: Perjalanan Bayer Leverkusen Menuju Invicible, Dongeng Indah Xabi Alonso Warnai Sepak Bola Jerman

Kurang dari 18 bulan kemudian, Xabi Alonso mengubah tim bak monster yang buas. Leverkusen dibawanya ke puncak klasemen Bundesliga.

Lebih dari itu, catatan impresif juga ia torehkan. Hingga 24 laga Bundesliga yang dijalani, Leverkusen belum menelan kekalahan satu kalipun.

Werkself - julukan Leverkusen, mengumpulkan 64 poin setelah 20 kali menang dan empat kali seri, unggul 10 poin dari pesaing terdekatnya, Bayern Munchen.

Bukan hanya di Bundesliga saja, Leverkusen juga belum kalah di ajang DFB Pokal atau Piala Liga Jerman dan juga Liga Europa.

Di ajang Piala Liga Jerman, Leverkusen mencapai babak semifinal dan akan bertemu Fortuna Dussedorf. Sedangkan di Liga Eropa, Leverkusen akan melawan Qarabag di babak 16 besar.

Peluang untuk meraih treble winners (Bundesliga, DFB Pokal, Liga Eropa) di musim ini masih cukup terbuka bagi Leverkusen.

Dalam setiap laga yang dijalani, Leverkusen tampil dengan permainan indah dengan mengandalkan sejumlah nama seperti Victor Boniface dan Patrick Shich di lini depan.

Permainan Leverkusen begitu hidup dengan mengoptimalkan sisi sayap berkat bantuan fullbek mereka di sisi kanan dan kiri, Jeremie Frimpong dan Alejando Grimaldo.

Grimaldo bergabung pada musim panas dari Benfica, kini mencetak sembilan gol dan membuat sembilan assist dari bek kiri.

Frimpong menjalani musim yang sama efektifnya sebagai bek kanan, mencetak delapan gol dan memberikan enam assist.

Penerapan tiga bek, dua gelandang bertahan, dan serangan serba bisa yang dilakukan Alonso secara konsisten memperdaya pertahanan lawan.

Tim asuhan Alonso telah meraih banyak kemenangan sepanjang musim ini. Total, Leverkusen telah mencatatkan rekor tak terkalahkan klub menjadi 34 pertandingan di semua kompetisi.

Salah satunya adalah ketika mereka menghancurkan Bayern dengan skor 3-0 pada bulan Februari, sebuah kemenangan yang mengubah Leverkusen dari penantang gelar menjadi favorit.

Reaksi pelatih Bayer Leverkusen Spanyol Xabi Alonso selama pertandingan sepak bola divisi satu Bundesliga Jerman antara VfB Stuttgart vs Bayer Leverkusen di Stuttgart, Jerman selatan, pada 10 Desember 2023. THOMAS KIENZLE / AFP (THOMAS KIENZLE / AFP)

Baca juga: Munchen Minggir Dulu, Bayer Leverkusen Sukses Pecah Rekor Baru, Raja Anyar Bundesliga

Ketidakonsistenan dari Bayern - pemenang 11 gelar Bundesliga terakhir, berhasil dimanfaatkan Leverkusen, namun mereka melakukannya dengan cara yang tegas.

Kedigdayaan Leverkusen sampai membuat rivalnya itu memutuskan untuk menghentikan masa jabatan Thomas Tuchel sebagai pelatih kepala pada akhir musim ini.

Kesuksesan Xabi ini juga tak bisa dilepaskan dari pengalaman sewaktu aktif bermain sebagai pesepak bola profesional.

Beragam trofi telah dimenangkan oleh mantan pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah ini.

Xabi memulai karir bermain profesionalnya di Real Sociedad sebelum pindah ke Liverpool pada tahun 2004 di mana ia membintangi klub Merseyside tersebut selama lima tahun.

Di sana, ia mendapatkan trofi si Kuping Besar Liga Champions dalam final ikonik yang digelar di Istanbul Turki pada 2005.

Setelah itu, Xabi hijrah ke Real Madrid selama lima tahun lagi, dan kemudian mengakhiri karir bermainnya dengan tiga musim penuh trofi di Bayern Munchen.

Dia bermain secara reguler dalam generasi emas tim nasional Spanyol, mencatatkan 114 caps dengan prestasi memenangkan satu Piala Dunia (2010) dan dua trofi Euro (2008, 2012).

Sebelum ditunjuk sebagai manajer Leverkusen, Alonso pernah melatih tim U-14 Real Madrid dan tim B Real Sociedad.

Saat ini, Alonso menjadi nama yang paling banyak dicari. Kemampuannya untuk mengubah nasib Leverkusen dan gaya sepak bola yang ditunjukkan para pemainnya menari banyak klub.

Liverpool, Bayern Munchen hingga Barcelona adalah beberapa klub yang paling santer dikaitkan dengannya.

Namun demikian, banyaknya klub yang mengincar namanya ini tak membuatnya teralihkan. Bulan lalu ia menegaskan tentang fokusnya saat ini bersama Leverkusen.

"Sekarang saya pelatih Bayer Leverkusen, mengenai masa depan saya, saya belum punya pembaharuan untuk dibagikan."

"Sekali lagi, saya tidak punya hal baru untuk dibagikan," kata Alonso beberapa waktu lalu kepada Sky Sports Jerman.

Ada 10 pertandingan tersisa di musim Bundesliga dan Leverkusen adalah favorit kuat untuk memenangkan gelar liga pertamanya.

Begitu juga dengan semifinal piala domestik dan babak 16 besar Liga Europa, Bayer Leverkusen bersama Alonso dapat mengakhiri musim kedua yang mengesankan dalam manajemen tim utama dengan hat-trick trofi.

Para pemain Bayer Leverkusen berterima kasih kepada penggemarnya usai pertandingan sepak bola Grup H Liga Eropa UEFA antara Bayer 04 Leverkusen vs Molde FK di Leverkusen, pada 15 Desember 2023. (ULRICH HUFNAGEL / AFP)

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini