TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya ada empat catatan menarik yang mewarnai hasil leg pertama 16 besar Liga Eropa, Jumat (8/3/2024) dinihari tadi.
Bayer Leverkusen yang dilatih Xabi Alonso secara dramatis terhindar dari kekalahan melawan Qarabag.
Tertinggal dua gol dari Qarabag di kandang lawan, Bayer Leverkusen selamat dari kekalahan.
Gol Floran Wirtz (70') dan Patrik Shick (92') menghindarkan Bayer Leverkusen dari kekalahan pertama.
Keberhasilan menyamakan skor pada menit krusial menjaga tren unbeaten Bayer Leverkusen musim ini.
Baca juga: Rekap Hasil Liga Eropa Tadi Malam: Liverpool dan AS Roma Mulus, Qarabag Kejutkan Leverkusen
Sementara itu, kemenangan telak diraih Liverpool dan AS Roma saat menghadapi lawannya di 16 besar.
Liverpool yang bertindak sebagai tim tamu mengamuk dengan mempecundangi Sparta Praha 1-5.
Sedangkan, AS Roma terus melanjutkan tren positifnya dengan membantai Brighton 4-0 di Olimpico.
Kemenangan besar tersebut membuat satu kaki Liverpool dan AS Roma telah berada di perempat final.
Dalam laga lainnya, kemenangan juga diraih tim tradisional lainnya seperti AC Milan dan Marseille.
AC Milan yang turun kasta dari Liga Champions ke Liga Eropa menang atas Slavia Praha 4-2 di San Siro.
Lalu, Marseille tanpa ampun melibas Villarreal selaku juara Liga Eropa 2020 dengan skor telak 4-0.
West Ham yang berstatus sebagai juara Conference League musim lalu tertunduk lesu.
Hal ini dikarenakan pasukan David Moyes kalah 0-1 saat bertandang ke markas klub Jerman, Freiburg.
Satu laga sisa lainnya berakhir imbang 2-2 yakni duel Benfica vs Rangers di Estadio Da Luz, Portugal.
Berikut ini rangkuman catatan menarik hasil leg pertama Liga Eropa tadi malam yang dirangkum Tribunnews:
1. Tren Tak Terkalahkan Bayer Leverkusen yang Terjaga
Hasil imbang 2-2 melawan Qarabag tak hanya menyelamatkan Bayer Leverkusen dari kekalahan pada leg pertama babak 16 besar saja.
Melainkan juga memperpanjang tren tak terkalahkan tim besutan Xabi Alonso.
Hasil seri tersebut membuat Bayer Leverkusen belum terkalahkan sama sekali musim ini.
Jika dihitung, Xabi Alonso telah membawa timnya tak terkalahkan 35 laga beruntun di semua kompetisi.
Berbagai rekor bersejarah kemungkinan bisa dipecahkan Bayer Leverkusen jika mampu mempertahankan tren tak terkalahkannya tersebut.
Salah satunya rekor tak terkalahkan terpanjang yang dijalani sebuah tim dalam satu musim penuh di semua kompetisi.
2. Tiket Perempat Final Sudah Dikunci
Tiga klub yakni Liverpool, AS Roma dan Marseille sama-sama meraih kemenangan telak pada leg pertama.
Liverpool mempermalukan Sparta Praha 1-5, Marseille membabat Villarreal 4-0 dan AS Roma mempecundangi Brighton 4-0.
Kemenangan dengan margin empat gol itu otomatis membuat ketiga klub tersebut berada di atas angin.
Ketiganya seakan sudah memesan satu tiket berlaga di perempat final Liga Eropa musim ini.
Dengan kemenangan besar tersebut, satu kaki Liverpool, AS Roma dan Marseille benar-benar seperti sudah berada di babak 8 besar.
Pada pertemuan kedua pekan depan, ketiganya hanya perlu bermain imbang atau tidak kalah dengan margin skor lebih dari empat gol untuk lolos ke fase berikutnya.
3. Gol Keseribu Liverpool Era Jurgen Klopp
Kemenangan telak 1-5 melawan Sparta Praha tak hanya menempatkan satu kaki Liverpool di 8 besar.
Melainkan ada catatan fenomenal yang menghiasi kemenangan besar tersebut.
Salah satunya catatan fenomenal berupa gol keseribu Liverpool pada era Jurgen Klopp.
Dilansir Squawka, Darwin Nunez menjadi aktor utama terciptanya gol keseribu Liverpool era Jurgen Klopp.
Klopp setidaknya hanya butuh 476 laga untuk membawa Liverpool mencetak 1000 gol pada eranya.
4. Ketajaman Aubameyang yang Tak Memudar
Sempat menjalani masa sulit karena dibuang Arsenal, Aubameyang tetap bisa tampil tajam.
Kini ketajaman Aubameyang terlihat bersama klub asal Prancis, Marseille.
Teranyar, Aubameyang mampu mencetak brace gol ke gawang Villarreal di leg pertama 16 besar.
Brace gol tersebut secara tidak langsung memantapkan status Aubameyang sebagai top skor sepanjang sejarah Liga Eropa.
Dikutip Squawka, Aubameyang kini mencetak lebih banyak gol daripada pemain manapun dalam sejarah Liga Eropa.
Dengan koleksi 32 golnya saat ini, Aubameyang berhasil menyalip catatan Henrik Larsson.
Statistik tersebut seakan menjadi tanda bahwa Liga Eropa memang kompetisinya Aubameyang.
Meski belum pernah menjadi juara Liga Eropa, statistik tersebut sudah cukup menjadi bukti betapa tajamnya Aubameyang di lini serang ajang tersebut.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)