TRIBUNNEWS.COM - Hasil Liga Inggris pekan 28 antara Liverpool vs Man City yang berakhir imbang 1-1 menguntungkan Arsenal dalam persaingan gelar juara musim ini, Minggu (10/3/2024) malam.
Keuntungan itu bisa jadi hanya sementara atau mungkin hingga akhir musim yang bakal mengakhiri penantian 2 dekade tim Meriam London merengkuh gelar juara Liga Inggris.
Arsenal memiliki poin yang sama dengan Liverpool (64 poin) tapi unggul head to head dan produktivitas gol, sementara Man City yang duduk di peringkat 3 tertinggal satu angka.
Musim ini bakal menjadi persaingan terseru Liga Inggris dalam satu dekade terakhir yang hanya didominasi si biru Manchester dan The Reds.
Setelah hasil imbang antara Liverpool vs Man City tadi malam, keraguan pun muncul terhadap mereka yang difavoritkan musim ini.
Liverpool besutan Jurgen Klopp dan Man City asuhan Pep Guardiola masih menjadi yang teratas dibandingkan Arsenal.
Namun perlahan, keraguan itu dijawab dengan performa yang impresif oleh anak asuh Mikel Arteta.
Arsenal menunjukkan energi yang luar biasa, kedewasaan, dan kekuatan sehingga mereka mampu memenangkan semua pertandingan sejak Januari 2024 (8 laga).
"Sejujurnya, saya tidak bisa memprediksinya," komentar Roy Keane soal persaingan gelar juara Liga Inggris kepada Sky Sports.
"Tahun lalu saya tidak pernah ragu bahwa City pada akhirnya akan juara."
Baca juga: Tanda-tanda Arsenal Juara Liga Inggris Musim 2023/2024, Sisihkan Liverpool & Man City
"Sekarang saya sedikit meragukan mereka. Saya tidak pernah bertaruh melawan mereka tapi Liverpool hari ini ini dengan penampilan mereka, menciptakan peluang dan mencetak gol," sambungnya usai pertandingan tadi malam.
"Anda dapat melihat Arsenal saat ini, secara fisik dibandingkan tahun lalu mereka adalah tim yang jauh lebih kuat dan saya tidak berpikir mereka akan memudar dalam hal itu."
Arsenal yang bersaing dengan Manchester City musim lalu tergelincir pada putaran kedua, terutama dalam 10 pertandingan pamungkas menyusul cederanya William Saliba.
Performa Arsenal menurun seiring dengan dua pemain andalan mereka, Saka dan Odegaard tidak tampil dan maksimal.
Arsenal tergelincir, baik saat menerima hasil imbang maupun kalah, sedangkan Manchester City konsisten hingga akhir musim.
"Mereka akan belajar dari musim lalu. Mereka telah menambah kekuatan dan menambah kualitas dan itu hanya sisi fisiknya," ungkap mantan pemain Man United itu.
"Saya melihat Arsenal, pola pikir mereka, dan mereka terlihat siap menghadapi tantangan."
"Jadi saya tidak tahu harus memilih siapa tahun ini," tutupnya.
Pada sesi wawancara terbaru dengan Channel+, bek Arsenal, William Saliba memandang Arsenal saat ini mengalami perkembangan dan bertambah dewasa dengan pengalaman masa lalu karena kegagalan.
Tidak ada yang lebih penting untuk menatap laga demi laga dan memaksimalkan segala peluang hingga akhir musim yang bisa menentukan.
"Kami memiliki tim untuk itu, pelatih, staf," kata Saliba soal perburuan gelar juara.
"Kami adalah klub besar. Berada dalam perburuan gelar adalah hal yang normal dan itu menunjukkan kami telah membuat kemajuan besar dan hal ini harus terjadi setiap tahunnya."
"Kami hanya perlu terus berjalan. Kami tidak meremehkan tim lain. Setiap pertandingan harus dimainkan seperti final," jelasnya.
Satu di antara pertandingan yang akan mengantarkan Arsenal juara musim ini saat bertandang ke markas Manchester City pada akhir Maret mendatang.
Tim asuhan Mikel Arteta tidak boleh kalah karena masih akan menghadapi lawan berat dua tim London, Chelsea dan Tottenham, hingga Manchester United yang bisa menjadi batu sandungan.
"Arsenal perlu pergi ke Manchester City dan menang karena mereka harus bertandang ke stadion lain, Old Trafford (vs Man United), Tottenham Hotspur Stadium (vs Spurs)," komentar legenda Man United, Gary Neville.
"Anda harus merusak diri mereka dan percaya kamu lebih baik dari mereka," sarannya untuk Arsenal yang akan menghadapi Man City.
Masih ada dua pekan lebih bagi Odegaard cs bersiap untuk menghadapi laga akbar persaingan gelar juara Liga Inggris tersebut.
(Tribunnews.com/Sina)