News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ditinggal Philippe Troussier, Federasi Sepak Bola Vietnam Terbelah ke Korea dan Jepang

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas U22 Vietnam, Philippe Troussier pasca anak asuhnya lakoni laga perdana SEA Games 2023. Federasi Sepak Bola Vietnam terbelah dalam menentukan penerus Philippe Troussier.

TRIBUNNEWS.COM - Pemecatan Philippe Troussier dari kursi pelatih Vietnam menimbulkan efek berantai yang tak mudah.

Vietnam mau tak mau harus mencari sosok baru untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Troussier.

Barangkali opsi termudah yang bisa ditempuh Vietnam adalah membujuk Park Hang-seo kembali melatih tim berjuluk Golden Star Warriors.

Namun, keinginan Vietnam itu tak akan berjalan mudah.

Hal itu lantaran Park Hang-seo tengah fokus mengurusi proyek bersama mantan klubnya di Korea Selatan.

Pemain Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri berebut bola dengan pemain Vietnam pada babak kualifikasi piala dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024). Hingga wasit meniup pluit panjang Indonesia unggul 1-0 dari Vietnam atas gol dari Egy Maulana Vikri. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Alhasil, Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) harus menggali opsi lebih dalam lagi.

Mereka disebut terbelah dalam menentukan arah pelatih baru mereka.

Dikutip dari Zingnews, ada dua negara yang menjadi perhatian para petinggi VFF dalam menentukan pelatih baru.

Ada yang menghendaki pelatih baru mereka berasal dari Korea Selatan saja.

Apalagi Vietnam punya historis bagus dengan pelatih asal Korea Selatan.

Baca juga: OTW Lolos Putaran Ketiga setelah Gilas Vietnam, Shin Tae-yong Minta Timnas Indonesia Tak Jemawa

Tentu saja rujukan mereka adalah kesuksesan Park Hang-seo dalam melatih Vietnam selama 5 tahun lalu.

Disebut-sebut ada sekitar 40 persen dari anggota VFF yang menghendaki Vietnam dipegang lagi oleh pelatih asal Korea Selatan.

Sementara itu, beberapa anggota lainnya ingin mencoba hal lain.

Mereka lebih menghendaki Vietnam ditangani oleh pelatih asal Jepang saja.

Ada sekira 60 persen pejabat VFF yang ingin adanya pelatih Jepang masuk ke negara mereka.

Vietnam sebenarnya bisa mengambil contoh dari beberapa rival mereka yang sukses dengan pelatih Asia Timur.

Thailand dan Indonesia menjadi contoh terbaik saat ini setelah era Vietnam-nya Park Hang-seo.

Thailand tentu saja bersama pelatih Masatada Ishii yang menggantikan Mano Polking.

Sedangkan Timnas Indonesia masih setia dengan Shin Tae-yong yang duduk di kursi pelatih.

Vietnam hanya perlu menyesuaikan gaya kepelatihan dari pelatih yang dibidik dengan permainan timnas mereka.

Bisa dibilang, pendekatan taktikal yang dipilih Philippe Troussier tak membuahkan hasil maksimal.

Sedangkan pendekatan spartan ala Park Hang-seo justru lebih sukses untuk Vietnam.

Selain faktor pelatih, VFF juga memberikan perhatian lainnya.

Mereka sepertinya kepincut dengan cara Timnas Indonesia membangun tim nasional.

Baca juga: Timnas Indonesia Cetak Hattrick Kemenangan atas Vietnam, Shin Tae-yong: Generasi Emasnya Udah Habis!

VFF ingin menerapkan pula kebijakan naturalisasi untuk timnas mereka.

Wakil Presiden VFF ,Tran Quoc Tuan mengaku pihaknya tak menutup kemungkinan belajar dari Indonesia.

Mereka tak akan segan lagi memperbanyak pemain-pemain keturunan untuk membela Vietnam.

"Jelas bahwa sepak bola dunia berubah dengan sangat cepat," ucap Tran Quoc Tuan dikutip dari Giatri Vietnam.

"Tentunya dalam waktu dekat sepak bola Vietnam juga akan mengalami banyak perubahan."

"Kami telah melakukan naturalisasi pemain asal Vietnam, misalnya Filip Nguyen."

"Kami melihat ke negara lain dan menemukan bahwa mereka juga mengalami perubahan," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini