TRIBUNNEWS.COM - Keputusan besar dibuat pelatih yang sedang naik daun, Xabi Alonso.
Xabi Alonso memutuskan untuk bertahan menjadi pelatih klub Liga Jerman, Bayer Leverkusen musim depan.
Bertahannya Xabi Alonso ternyata menimbulkan efek kepada klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid.
Real Madrid justru lega dengan keputusan Xabi Alonso bertahan di Bayer Leverkusen musim depan.
El Real memang memiliki rencana tersendiri terkait nama Xabi Alonso.
Dikutip dari Relevo, Alonso digadang menjadi salah satu nama yang dipersiapkan El Real untuk menjadi penerus Carlo Ancelotti.
Baca juga: Belajar dari Barcelona, Real Madrid Melarang Pemainnya Tampil di Olimpiade Paris 2024
Nah, kontrak Ancelotti sendiri baru saja diperpanjang dalam jangka pendek.
Tepatnya, masa kerja Ancelotti hingga 2026 mendatang.
Setidaknya dengan bertahannya Xabi Alonso semusim lagi, Real Madrid memiliki waktu esktra untuk menimbang opsi pelatih pada masa mendatang.
Memang tak ada yang tahu sampai kapan Ancelotti akan bertahan di Real Madrid.
Bisa saja tindakan Real Madrid memperpanjang kontrak Don Carlo hingga 2026 sebagai bentuk asuransi saja.
Mereka pastinya tak ingin pelatih sarat pengalaman seperti Ancelotti meninggalkan tim.
Apalagi Real Madrid sedang membangun skuad dengan pemain muda.
Kepemimpinan Ancelotti dibutuhkan untuk meredam ego para pemain muda yang ingin bermain reguler.
Sosok Xabi Alonso disiapkan Real Madrid sebagai salah satu opsi saat skuad mereka sudah matang.
Namun Alonson tak menjadi satu-satunya kandidat.
El Real juga mempertimbangkan untuk kembali melirik Zinedine Zidane sebagai pelatih mereka.
Tak diragukan lagi Zidane menjadi salah satu sosok idaman di Santiago Bernabeu setelah Ancelotti.
Ia berjasa mengantar Real Madrid meraih hattrick Liga Champions.
Untuk itu, persaingan antara Zidane dan Alonso sebagai calon pelatih Real Madrid akan dinantikan.
Bagi Xabi Alonso, menangani Real Madrid akan menjadi pekerjaan yang luar biasa.
Ia memang berhasil mengawal Bayer Leverkusen menjadi tim jawara di Liga Jerman musim ini.
Tim asuhannya bahkan belum tersentuh kekalahan sama sekali.
Tak cuma itu, Leverkusen arahan Xabi Alonso juga bermain dengan identitas jelas.
Namun perlu diingat pula, menangani Real Madrid tak akan sama seperti Bayer Leverkusen.
Ia perlu kembali menanamkan cara bermain yang dianut kepada para pemain.
Sebuah tugas yang tak mudah bagi pelatih muda seusia dan se-hijau Alonso.
Meraih rasa hormat dari para pemain Real Madrid akan menjadi tantangan tersendiri.
Setidaknya, Xabi Alonso punya CV mentereng sebagai landasan.
Ia tak datang secara antah berantah ke Santiago Bernabeu.
Ditambah lagi ia juga sukses mempersembahkan beberapa gelar saat masih berstatus sebagai pemain Real Madrid.
Mengabdikan diri sebagai pelatih El Real sekiranya menjadi hal prestise dan kehormatan baginya.
(Tribunnews.com/Guruh)