TRIBUNNEWS.COM - Antonio Cassano merasa kasihan dengan penampilan Juventus yang mengalami rentetan hasil buruk dalam beberapa pekan belakangan ini.
Cassano menyentil kepemimpinan Allegri di Juventus yang kini sedang dalam tidak baik-baik saja.
Bianconeri hanya memenangkan dua pertandingan Serie A dari 10 pertandingan terakhir yang membuat mereka tersingkir dalam perebutan gelar Serie A.
Namun Allegri terus mempertahankan satu-satunya targetnya adalah lolos ke Liga Champions, meski berbulan-bulan mereka berada dalam perburuan Scudetto.
Terbaru, Juventus menang saat menjamu Fiorentina pada Senin (8/4/2024). Namun secara permainan mereka tampil cukup jeblok.
Juve hanya menguasai 25 persen penguasaan bola di depan publiknya sendiri. Skuad Allegri hanya melepaskan dua tembakan tepat sasaran saja.
Fiorentina melepaskan total 675 umpan sepanjang pertandingan. Sementara Juventus cuma melepaskan 227 passing saja.
Baca juga: Hasil Liga Italia: Juventus Menang Tipis, Allegri Tetap Kebingungan
Kemenangan itu jelas tak menggambarkan kebangkitan Juve sepenuhnya meski hasil itu membuat mereka kini unggul tujuh poin di atas Roma yang berada di posisi ke-5 dengan delapan pertandingan tersisa.
"Inter jauh lebih kuat musim ini, tapi mengingat Allegri adalah pelatih yang mengatakan kariernya didasarkan pada hasil dan dia belum memenangkan apa pun dalam tiga tahun, inilah saatnya dia minggir,” kata Cassano saat berbicara di program RAI La Domenica Sportiva seperti dikutip Football italia.
Cassano membandingkan gelontoran uang yang dikeluarkan Juventus untuk mencapai hasil saat ini.
Dibanding dengan tim sekelas Bologna serta AC Milan saat menjadi juara dua tahun lalu, menurutnya Juventus saat ini sudah sangat buruk.
"Dia seharusnya sudah melakukannya musim lalu. Juve memiliki 17 pertandingan internasional dan menghabiskan €160 juta di bursa transfer, namun mereka memainkan sepak bola sembarangan, para pemain sepertinya tidak bisa merangkai tiga umpan secara bersamaan."
"Ketika dia mengatakan Juve harus finis keempat, itu adalah bahan tertawaan. Lihat saja Bologna, mereka memainkan sepak bola yang luar biasa dan menghabiskan uang yang sedikit," tambah Cassano.
"Milan memenangkan Scudetto bersama Krunic, Bennacer, Calabria, dan Kalulu, namun Juve memiliki skuad yang lebih kuat pada tahun itu," kata dia.
Atas dasar itulah menurut Cassano sudah sepantasnya Allegri berhenti melatih Juventus di akhir musim nanti.
Baca juga: April Allegri Mencekam, Juventus Sudah Siapkan Amplop Pemecatan di Derby Turin
Bidik Thiago Motta
Sementara itu, menurut laporan Calciomercato, para petinggi Juventus sudah menyiapkan sosok pengganti Allegri.
Mereka kepincut dengan pelatih yang kini menangani Bologna, Thiago Motta.
Media Italia itu melaporkan bahwa Juventus secara prinsip telah mencapai kesepakatan dengan Thiago Motta.
Namun demikian belum ada rincian mengenai kabar kesepakatan antara Si Nyonya Tua dan Motta.
Kendati demikian, media Italia tersebut menegaskan kedua pihak sudah saling berjabat tangan.
Kontrak Motta dengan Bologna akan berakhir pada akhir musim dan mantan pemain internasional Italia itu menolak berkomitmen masa depan jangka panjangnya dengan klub.
Motta memimpin tim yang tidak diunggulkan menuju kualifikasi untuk Liga Champions pertama mereka.
Rossoblu saat ini duduk di urutan keempat klasemen Serie A, empat poin di bawah Si Nyonya Tua.
Menariknya, timnya bisa menyalip Bianconeri di klasemen dalam beberapa pekan mendatang jika tetap tampil bagus.
Namun, Si Nyonya Tua bukan satu-satunya klub yang tertarik padanya, laporan Football Italia mengklaim mantan gelandang tersebut kini masuk dalam radar Manchester United.
United bisa memecat Erik Ten Hag dalam beberapa minggu mendatang karena ia kesulitan meniru kesuksesan musim lalu, dan Motta adalah salah satu target mereka.
Menarik untuk ditunggu apakan Thiago Motta benar-benar akan merapat ke Juventus, atau malah justru pergi ke Inggris untuk menangani Man Unied.
(Tribunnews.com/Tio)