TRIBUNNEWS.COM - Xabi Alonso akhirnya sukses memutus kutukan Neverkusen yang selama ini dialamatkan kepada Bayer Leverkusen.
Bayer Leverkusen resmi menjadi juara Bundesliga musim 2023/2024 di pekan ke-29 Liga Jerman setelah menang 5-0 atas Werder Bremen pada Minggu (14/4/2024).
Berkat kemenangan itu, Werkself -julukan Bayer Leverkusen, kini mengumpulkan 79 poin, sementara rivalnya 63 poin.
Dengan keunggulan 16 poin, sedangkan hanya ada lima laga tersisa, poin Leverkusen mustahil untuk disalip Bayern Munchen yang menjadi rival terdekat.
Kesuksesan Leverkusen ini telah memutus dominasi Bayern Munchen yang selama 11 musim lamanya meraih juara Bundesliga secara beruntun.
Gelar Bundesliga ini merupakan yang pertama didapatkan oleh Bayer Leverkusen di sepanjang sejarah klub setelah naik tahta dari 2.Bundesliga pada musim 1978/1979.
Salah satu sorotan keberhasilan Leverkusen ini tentu tertuju pada sosok sang pelatih Xabi Alonso.
Baca juga: Resmi, Bayer Leverkusen Juara Bundesliga, Gelar Pertama dalam Sejarah Klub
Salah satu foto di BayArena menunjukkan suporter Leverkusen membawa sebuah spanduk yang berlukiskan wajah Xabi Alonso dengan tulisan 'King Xabi'.
Berkat tangan ajaib Xabi, pelatih 42 tahun itu sukses menyulap Bayern Leverkusen sebagai tim besar yang disegani musuh-musuhnya.
Saat Xabi datang pada Oktober 2022, Leverkusen sedang berjuang keluar dari zona degradasi.
Di akhir musim 2023, Leverkusen akhirnya finis di urutan ke-enam dan Lolos ke Liga Eropa.
Kini, pada April 2024 Leverkusen menjadi juara Bundesliga untuk pertama kalinya.
Kedatangan Xabi ke Leverkusen membuat kutukan 'Neverkusen' yang dialamatkan kepada Leverkusen berakhir.
Julukan 'Neverkusen' tersemat pada Bayer Leverkusen setelah kegagalan meraih juara dan hanya bisa menjadi runner up.
Baca juga: Tumpah Ruah, Suporter Bayer Leverkusen Turun ke Lapangan BayArena Rayakan Juara Bundesliga
Mereka finis kedua di liga sebanyak lima kali, tiga kali lebih banyak dibandingkan tim mana pun di Jerman yang belum pernah memenangkan gelar hingga musim ini, di mana terakhir kali memenangkan trofi pada tahun 1993.
Pada tahun 2002 adalah tahun yang menyesakkan bagi Leverkusen sehingga julukan Neverkusen akhirnya tersemat kepada mereka.
Leverkusen mengalami kekalahan di final Piala Jerman dan Liga Champions serta kehilangan keunggulan lima poin di Bundesliga dalam tiga laga terakhir musim tersebut, membuat tim akhirnya mengakhiri tahun tanpa trofi.
Kala itu, Leverkusen mesti merelakan juara Liga Jerman atau Bundesliga melayang ke tangan Borussia Dortmund, yang finis satu poin lebih banyak di depannya.
Ditambah lagi, Leverkusen juga gagal di partai puncak Liga Champions.
Hadirnya sejumlah pemain elit kala itu seperti Michael Ballack, Oliver Neuville, Dimitar Berbatov, Lucio dan Ze Roberto masih belum membuat mereka menjadi juara di Benua Biru.
Bayer Leverkusen takluk dengan skor tipis 2-1 setelah gol ikonik tendangan voli Zinedine Zidane bersarang ke gawang Hans-Jorg Butt.
Alhasil julukan Neverkusen tersemat kepada Bayer Leverkusen dari Jerman.
Setelah bertahun-tahun diejek oleh fans lawan, Bayer Leverkusen kini benar-benar menunjukkan kebangkitannya.
Gelar Bundesliga ini baru permulaan. Pasalnya Leverkusen juga berpotensi menambah dua gelar lagi, sehingga menciptakan treble winners.
Dua gelar itu bisa datang dari DFP Pokal. Mereka tinggal memainkan laga final melawan tim kasta kedua Liga Jerman, FC Kaiserslautern.
Lalu satu gelar lain dari Liga Eropa di mana mereka telah unggul 2-0 di leg pertama babak perempat final melawan West Ham.
Tinggal lima laga lagi untuk membuat Bayer Leverkusen mewujudkan mimpi meraih treble winners musim ini.
(Tribunnews.com/Tio)