TRIBUNNEWS.COM - Persik Kediri resmi melapor ke Satgas Anti Mafia Bola setelah dibantai Bhayangkara FC dalam lanjutan Liga 1 2023/2024 pekan ke-31.
Berlangsung di Stadion Olah Raga PTIK, Bhayangkara FC menang telak dengan skor 7-0, Selasa (16/4/2024).
Ketujuh gol itu dilesatkan oleh Matias Mier (1', 19', 50'), Marcelona Herrera (53'), Dendy Sulistyawan (59'), Titan Agung (85') dan Dikri Yusron (90+4').
Meski berhasil menang, raihan itu tak membuat Bhayangkara FC beranjak dari zona merah atau urutan ke-17 dengan raihan 23 poin.
Sedangkan untuk Persik harus rela turun satu tangga ke posisi tujuh dengan 46 angka setelah digeser oleh Dewa United.
Menanggapi kekalahan itu, pihak Persik Kediri merasa ada yang tak wajar pada laga tersebut dan menduga adanya praktik match fixing.
Hal itu disampaikan oleh Persik Kediri melalui akun Instagram resminya pada Rabu (17/4/2024) sore WIB.
"Menyikapi jalannya laga Persik vs Bhayangkara FC, Selasa (16/4), manajemen Persik menyampaikan kekecewaan atas performa tim yang mengecewakan."
"Manajemen Persik melalukan evaluasi bersama dengan jajaran pelatih, dan dilanjutkan bersama seluruh pemain pada malam hingga dini hari tadi (17/4)."
"Persik Kediri menjunjung tinggi azas fair play, setiap tindakan yang mencoreng marwah Sepakbola, tentu hal yang tidak dapat diterima."
"Manajemen Persik Kediri pun akan berkomunikasi dan melaporkan kepada pihak Satgas Anti Mafia Bola."
"Meski demikian, Manajemen Persik Kediri memastikan untuk berupaya lebih keras lagi guna memastikan produktivitas pemain di tiga sisa laga Liga 1 2023/2024," tulis keterangan Persik Kediri.
Baca juga: Liga 1: Hasil Bhayangkara FC Bantai Persik 7-0 Bakal Tak Berbekas jika Persita Dapat Satu Poin Lagi
Di sisi lain, pelatih Persik Marcelo Rospide blak-blakan menyampaikan kekecewaan terhadap performa pemainnya.
"Sebagai tim profesional, tentu saja apa yang ditunjukkan malam ini sangat memalukan."