News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Jerman

Bayer Leverkusen Menantang Sejarah Sepak Bola Lewat Sentuhan Ajaib Xabi Alonso

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih kepala Bayer Leverkusen asal Spanyol Xabi Alonso (tengah) merayakan bersama gelandang Swiss Bayer Leverkusen #34 Granit Xhaka (kiri) setelah timnya menang 3-1 dalam pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Jerman (DFB Pokal) antara Bayer 04 Leverkusen dan SC Paderborn 07 di Leverkusen, Jerman bagian barat pada 6 Desember 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Bayer Leverkusen resmi mencetak sejarah gemilang dengan mencatatkan 44 laga tak terkalahkan di semua kompetisi musim ini.

Kepastian tersebut didapat setelah Bayer Leverkusen berhasil menyelamatkan diri dari kekalahan, Jumat (19/4/2024) dinihari.

Tepat pada leg kedua perempat final Liga Eropa, gol telat Jeremie Frimpong (89') menghindarkan Bayer Leverkusen dari noda kekalahan perdana musim ini.

Berkat hasil imbang 1-1 melawan West Ham, Bayer Leverkusen tak hanya berhak mengamankan tiket semifinal Liga Eropa.

Bayer Leverkusen juga berhak mencatatkan rekor bersejarah yang sebelumnya dipegang Juventus.

Baca juga: Tiga Wakil Tembus Semifinal, Sepak Bola Italia Resmi Panen Jatah Slot Liga Champions

Diketahui, Juventus sebelumnya berhak menyandang sebagai tim Eropa dengan tren unbeaten terpanjang di Benua Biru.

Juventus pernah mencatatkan hal itu tepatnya pada musim 2011/2012 saat masih dilatih pelatih Antonio Conte.

Tak kurang dari 43 laga tak terkalahkan berhasil diukir oleh Juventus yang kala itu bertarung di tiga kompetisi berbeda.

Kini, catatan bersejarah itu akhirnya berhasil dilampui Bayer Leverkusen yang tampil menggila musim ini di semua ajang.

Bayer Leverkusen secara gemilang mampu menciptakan tren unbeaten terlama sepanjang 44 laga beruntun.

Catatan 44 laga tak terkalahkan menjadi ukiran sejarah yang sulit disamai atau dilampaui tim manapun di masa depan.

Menariknya, jumlah catatan tak terkalahkan Bayern Munchen tersebut masih berpotensi bertambah panjang.

Hal ini karena Bayer Leverkusen masih akan memainkan beberapa laga krusial di tiga kompetisi berbeda akhir musim ini.

Pelatih kepala Bayer Leverkusen asal Spanyol Xabi Alonso (tengah) merayakan bersama gelandang Swiss Bayer Leverkusen #34 Granit Xhaka (kiri) setelah timnya menang 3-1 dalam pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Jerman (DFB Pokal) antara Bayer 04 Leverkusen dan SC Paderborn 07 di Leverkusen, Jerman bagian barat pada 6 Desember 2023. (INA FASSBENDER / AFP)

Di Liga Jerman, Bayer Leverkusen tinggal memainkan lima laga sisa pada akhir musim ini.

Meski sudah menyegel gelar juara Liga Jerman pada matchday 29 lalu, Bayer Leverkusen jelas tidak boleh lengah.

Lima laga sisa yang akan dihadapi Bayer Leverkusen tentu perlu dihadapi dengan cara serius seperti biasanya.

Hal ini mengingat ada potensi sejarah gemilang yang bisa diukir Bayer Leverkusen jika mampu menghindarkan diri dari kekalahan di sisa laga musim ini.

Bayer Leverkusen berpeluang menjadi tim pertama yang berhak menyandang status invicibles di Liga Jerman.

Di DFB Pokal, Bayer Leverkusen juga tinggal menyisakan satu laga sisa saja tepatnya di partai final.

Jika mampu memenangi laga final melawan Kaiserlautern, Bayer Leverkusen tak hanya berhak menyegel gelar turnamen tersebut.

Melainkan juga menjaga asa Bayer Leverkusen meraih treble winners pada akhir musim ini.

Lalu di Liga Eropa, Bayer Leverkusen akan memainkan dua laga di partai semifinal melawan AS Roma.

Jika mampu melewati AS Roma, Bayer Leverkusen tinggal memainkan satu laga lagi di partai puncak Liga Eropa.

Seandainya mampu menghindarkan diri dari kekalahan pada tiga laga tersebut, maka sejarah gemilang diukir Bayer Leverkusen.

Bayer Leverkusen berpeluang besar menciptakan sejarah gemilang di dunia sepak bola yang sulit disamai tim manapun.

Dan adapun sejarah gemilang tersebut yakni Bayer Leverkusen menjadi satu-satunya tim yang tidak pernah merasakan pahitnya kekalahan di semua kompetisi pada musim tersebut.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini