Toni lahir di Jerman dan besar di panggung Bundesliga bersama sejumlah bersama gelandang atau pemain tengah yang memiliki kapasitas mentereng.
Dia dianggap sebagai Jahrhunderttalent atau yang dikenal dengan arti bakat abad ini, saat Bayern Munchen merekrutnya dari tim muda Hansa Rostok pada musim panas 2006.
Satu tahun kemudian, dia menjalani debut di Bundesliga di bawah asuhan Ottmar Hitzfeld saat berusia 17 tahun.
Dari segi kemampuan dan mental, Kroos saat itu sudah siap untuk bermain di kasta tertinggi Liga Jerman.
Hittzfeld yang tidak ingin memberikan beban terlalu banyak terhadap Kroos memilih untuk meminjamkannya pada musim 2007/2008 setelah 12 kali tampil bersama The Bavarian.
Bersama Bavarian, Kroos bermain dengan Mark Van Bommel dan Bastian Schweinsteiger.
Di musim panas 2008, Munchen mendatangkan pemain tengah dari Werder Bremen, Borowski dengan status bebas transfer.
Hittzfeld yang tak ingin menghambat karier Kroos meminjamkannya ke Bayer Leverkusen pada Januari 2009.
Pada momen itulah, Kroos tumbuh menjadi pesepak bola yang lebih baik dan semakin berkembang ketika dimentori Jupp Heynckes.
Jupp Heynckes pada akhirnya juga membesut Munchen, dan Kroos kembali setelah menjalani selama setengah musim.
Dia tampil menonjol setelah itu, di musim 2009/2010 Kroos menghasilkan lima gol, empat assist dalam 5 pertandingan dan menyabet pemain terbaik untuk edisi bulanan dengan berturut-turut dari majalan Jerman, Kicker.
Kroos mengakhiri musim tersebut dengan menghasilkan 9 gol dan 12 assist.
Penampilan tersebut membuatnya masuk daftar pemain Jerman untuk Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
"Jupp Heynckes adalah pelatih paling penting yang saya miliki di awal karier saya, baik di Leverkusen dan juga di Munich," ucap Kroos kepada Federasi Sepak Bola Jerman (DFB).