TRIBUNNEWS.COM - Hasil tak menyenangkan kembali didapatkan Manchester United saat tampil di Liga Inggris, Selasa (7/5/2024).
Menutup jadwal pekan ke-36 menghadapi Crystal Palace di Selhurst Park, Manchester United terbantai oleh tuan rumah dengan skor 4-0.
Tentu saja hasil yang diperoleh Manchester United ini jauh dari prakiraan, terlebih untuk para fans Setan Merah.
Pasalnya MU digadang bisa mendapatkan poin penuh pada laga ini.
Baca juga: Kata Erik Ten Hag Usai Manchester United Kalah Telak atas Crystal Palace
Ditambah lagi tim asuhan Erik ten Hag sedang mendapat tekanan besar dari para pesaing untuk memperebutkan posisi di zona Eropa.
Namun hal itu nampaknya tak bisa menjadi motivasi terbaik.
Buktinya, penampilan Antony dan kolega tetap saja jeblok.
Aliran bola ke depan seperti sebuah pantangan bagi Setan Merah pada laga ini.
Menurut catatan Statman Dave, striker MU, Rasmus Hojlund hanya mendapatkan satu kali suplai bola di dalam kotak penalti pada babak pertama.
Padahal pada babak pertama Manchester United tertinggal dua gol dari Crystal Palace.
Meski demikian para pemain seperti tak bisa menemukan urgensi membangun serangan berbahaya.
Mereka lebih sering tertekan dari tim tuan rumah yang menempati peringkat ke-14.
Pada akhirnya Manchester United sama sekali tak bisa mengembangkan permainan.
Hal itu berdampak pada lesakan gol mereka di laga ini yang memang nihil hingga menit ke-90.
Opta mencatat Manchester United sedang mengalami musim terburuk mereka dalam hal kebobolan sejak musim 1976-1977.
Sejauh ini, MU sudah kebobolan 81 gol, sama seperti jumlah yang didapat pada musim 1976-1977.
Hampir bisa dipastikan jumlah kebobolan mereka akan terus bertambah hingga musim ini berakhir.
Efek Performa Jeblok
Mudahnya gawang Manchester Merah dibobol lawan berdampak pada hasil akhir yang didapat.
Dalam beberapa pertandingan, terkhusus di Liga Inggris, MU sering menelan kecewa.
Hingga pekan ke-36, Setan Merah tercatat kalah sebanyak 13 kali.
Ini menjadi kali pertama bagi mereka selama tampil di Premier League kalah 13 kali semusim.
Banyaknya hasil minor ini berdampak juga pada posisi mereka di klasemen Liga Inggris.
Kini mereka tergusur oleh Chelsea yang mengambil alih peringkat ketujuh.
Padahal sebagaimana diketahui, performa Chelsea sempat menjadi sorotan besar pada awal musim.
Baca juga: Chelsea Buka asa ke Eropa, Gairah Menatap Eropa, Peluang Lebih Terbuka jika City Juara Piala FA
Mereka dianggap salah satu lelucon di dalam kompetisi.
Namun secara perlahan mereka bangkit.
Terhitung sejak Februari 2024, Chelsea sangat minim mendapatkan kekalahan di Liga Inggris.
Sejak 12 Februari, mereka cuma kalah satu kali, yaitu saat berhadapan dengan Arsenal, seperti dikutip dari Transfermarkt.
Skuad Chelsea yang berisikan para pemain tak berpengalaman di Liga Inggris ternyata masih lebih baik ketimbang MU.
Skuad hijau mereka akhirnya bisa menyatu dan membentuk satu kesatuan yang lebih kompak.
Perlahan The Blues merangsek ke zona Eropa.
Mereka menggerogoti Manchester United yang mulanya dirasa akan mendapatkan satu tiket ke Eropa.
Jika tak memperbaiki performa, bukan tak mungkin posisi MU akan benar-benar dikudeta Chelsea.
Saat ini, poin kedua tim masih sama, yaitu 54.
Namun dengan tren yang ada saat ini, Chelsea memegang potensi untuk menyodok ke peringkat ketujuh.
Skenario itu membuat Manchester United harus legawa keluar dari zona Eropa.
(Tribunnews.com/Guruh)