Juventus Juara Coppa Italia tapi Allegri Siap Dipecat, Kenapa? Begini Kata Allegri
TRIBUNNEWS.COM- DUSAN Vlahovic menjadi pahlawan Juventus lewat gol semata-wayangnya 1-0 ke gawang Atalanta untuk merebut trofi Coppa Italia ke-15 kalinya dalam final yang membosankan di Stadion Olimpic, Roma, Kamis (16/5) dini hari.
Gol striker asal Serbia di menit keempat ini sudah cukup untuk mengubur mimpi Atalanta yang berambisi, dan tadinya dijagokan, meraih trofi pertama mereka dalam enam dekade terakhir.
Ketika para penggemar menantikan pesta juara Atalanta, Vlahovic tampil sebagai pengganggu. Dia sebenarnya tampil boros, dengan banyak membuang peluang pada musim ini.
Namun penyelesaiannya yang tegas memungkinkan Allegri memainkan permainan yang paling ia sukai, mengatur pertahanan, menangkis serangan Atalanta, dan melakukan serangan balik mematikan.
Tapi dia tampil klinis setelah bergegas menerima umpan Andrea Cambiaso, dan mencetak golnya yang ke-18 musim ini.
Tim asuhan Massimiliano Allegri hanya memenangkan tiga pertandingan sejak akhir Januari menjelang final.
Namun, mereka membuat Atalanta frustrasi sejak saat Vlahovic, yang golnya juga dianulir karena offside di babak kedua, mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut.
Kemenangan kemarin mengakhiri kekeringan trofi selama tiga tahun bagi Juventus, klub paling sukses dan mendapat dukungan luas di Italia yang dibayangi oleh klub-klub Milan dan Napoli dalam beberapa musim terakhir.
Penampilan buruk musim ini menimbulkan spekulasi bahwa Allegri, yang dikeluarkan dari lapangan, akan dipecat pada musim panas. Dan dia sendiri mengisyaratkan bahwa masa jabatan keduanya sebagai pelatih Juve akan segera berakhir.
“Jika saya pergi musim depan, karena saya sudah dipecat di media, kami berada di Liga Champions dan sudah memenangkan trofi,” kata Allegri kepada Mediaset.
“Kami telah melakukan semua yang seharusnya kami lakukan, lolos ke Liga Champions dan mencapai final, para pemain melakukannya dengan sangat baik untuk memenangkannya,” ujarnya.
Atalanta diharapkan dapat memenangkan penghargaan besar pertama mereka sejak memenangkan piala pada tahun 1963 setelah melakoni musim yang luar biasa.
Namun, tim asuhan Gian Piero Gasperini tidak dapat menemukan jalan keluar untuk menembus pertahanan Juventus yang terorganisir.
Peluang paling dekat bagi Atalanta untuk menyamakan kedudukan adalah ketika tembakan Ademola Lookman membentur tiang gawang saat waktu tersisa 10 menit.
Atalanta kini mengalihkan perhatiannya untuk menyegel tiket Liga Champions melalui Serie A, dan final Liga Europa pekan depan. Klub Bergamo, yang menghuni peringkat kelima di kasta tertinggi Italia, akan menghadapi Bayer Leverkusen di Dublin pada final Eropa pertama mereka.
"Kami menghadapi tim bagus yang menyerang dan bertahan dengan sangat baik. Saya rasa kami tidak bermain buruk... mereka tidak melakukan lebih dari yang kami lakukan," kata Gasperini.
Pertandingan berakhir dengan Allegri yang berada di bawah tekanan dikeluarkan dari lapangan. Sang pelatih benar-benar kehilangan akal karena wasit Fabio Maresca tak segera merespons saat Danilo di langgar di kotak penalti saat Atalanta berusaha menyamakan kedudukan.
Allegri sangat marah sampai-sampai dia melemparkan jaket dan dasinya ke lantai sebelum mengomel di tepi lapangan, ketika direktur Juve mencoba menariknya pergi. Dia kemudian kembali dengan pakaian lengkap untuk merayakan trofi juara.
(Tribunnews/den)