Liga Eropa

Di Hadapan Invincible Leverkusen, Atalanta Tak Keder demi Akhiri Penantian Trofi Setengah Abad Lebih

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemain Atalanta merayakan setelah rekan setimnya gelandang Belanda Teun Koopmeiners mencetak gol ketiga mereka selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Atalanta dan Torino di Stadion The Atleti Azzurri d'Italia di Bergamo pada 1 September 2022.
Para pemain Atalanta merayakan setelah rekan setimnya gelandang Belanda Teun Koopmeiners mencetak gol ketiga mereka selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Atalanta dan Torino di Stadion The Atleti Azzurri d'Italia di Bergamo pada 1 September 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Adu sejarah dalam perebutan trofi juara Liga Eropa antara Atalanta menghadapi Bayer Leverkusen jelas menyajikan sorotan menarik. Sang Dewi ingin mengakhiri kegersangan gelar juara selama 61 tahun.

Final Liga Eropa Atalanta vs Bayer Leverkusen dijadwalkan berlangsung di Aviva Stadium, Kamis (23/5/2024) pukul 02.00 WIB.

Di atas kertas, Bayer Leverkusen jelas diunggulkan untuk meraih kemenangan ketimbang Sang Dewi, julukan Atalanta.

Bersama Xabi Alonso, Leverkusen mengguncang sepak bola Eropa, bahkan dunia. Klub Bundesliga ini untuk kali pertama menjadi kampiun kompetisi domestik dengan predikat alias tak tersentuh kekalahan sepanjang musim.

Tim Bayer 04 Leverkusen merayakan di depan para penggemar setelah pertandingan sepak bola divisi satu Bundesliga Jerman antara Bayer 04 Leverkusen dan FC Bayern Munich di Leverkusen, Jerman barat pada 10 Februari 2024.
Tim Bayer 04 Leverkusen merayakan di depan para penggemar setelah pertandingan sepak bola divisi satu Bundesliga Jerman antara Bayer 04 Leverkusen dan FC Bayern Munich di Leverkusen, Jerman barat pada 10 Februari 2024. (Sascha Schuermann / AFP)

Faktanya, Bayer Leverkusen menyisakan 2 pertandingan untuk melengkapi dongeng terindah mereka di musim 2023/2024.

Florian Wirtz dkk, berpeluang besar untuk mengemas Invincibles Treble Winners. Artinya, tiga trofi sekaligus dalam satu musim tanpa tersentuh kekalahan.

Dua trofi yang masih berpeluang besar untuk disabet Leverkusen ialah DFB Pokal dan Liga Eropa.

Jika berhasil, maka Werkself, julukan Leverkusen, akan menjadi tim pertama yang mampu mengukir invincibles Treble Winners.

Namun asa untuk mewujudkan itu tidaklah mudah. Apalagi Atalanta juga mempunyai ambisi besar di perebutan titel juara Liga Eropa musim ini.

Dirangkum dari laman France24, Atalanta berusaha untuk mengakhiri dahaga gelar juara lebih dari setengah abad.

Yap, klub asal Bergamo ini terakhir kali merasakan menggenggam trofi juara ialaih musim 1963 atau 61 tahun silam. Saat itu Atalanta mengalahkan Bari di laga final Coppa Italia dengan kedudukan 3-1.

Baca juga: Skenario Liga Italia Punya 9 Tim di Liga Eropa Musim 2024/2025, Atalanta & Fiorentina Wajib Juara

Praktis sesudah mediao tersebut, La Dea tidak pernah lagi merasakan trofi juara.

Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, memandang laga final melawan Leverkusen secara serius. Hal itu dia sampaikan setelah timnya dipastikan tampil di Liga Champions musim depan.

"Bagi saya perbedaannya adalah tantangannya, seberapa kredibel Anda dalam pilihan dan evaluasi Anda, namun yang terpenting adalah tantangannya," terang Gasperini, dikutip dari laman TMW.

Atalanta tidak dalam kondisi full tim ketika menantang Leverkusen.

Salah satu pilar permainan mereka, Marten De Roon, mengalami cedera serius saat takluk dari Juventus di partai final Coppa Italia.

Kendati demikian, Gasperini tak ingin menjadikan hal itu sebagai alasan. 

Sebagai gantinya, tampil di final dan berpeluang untuk meraih trofi setelah 61 tahun, menjadi motivasi Atalanta ketika menghadapi superioritas Bayer Leverkusen.

"Tidak diragukan lagi, kepastian lolosnya kami ke babak final ini akan jadi motivasi tambahan bagi para pemain.” ujar Gasperini.

“Kami menjalani musim yang luar biasa sulit dengan 53 pertandingan sejauh musim ini, rasanya seperti 30 pertandingan dalam dua bulan terakhir saja. Itu adalah sebuah tekanan, kami kalah dalam beberapa pertandingan," terangnya menambahkan.

"Namun itu menjadi sebuah pelajaran, kami bisa menang di laga-laga besar. Dan motivasi itu yang akan kami bawa di laga besok Rabu (Kamis-red)," pungkas Gian Piero Gasperini.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini