Kai Havertz: Kasihan kepada Fans, Memberikan yang Terbaik tapi Belum Cukup
TRIBUNNEWS.COM- Penyerang Arsenal, Kai Havertz menyesali ketidak-beruntungan dalam perburuan gelar juara Liga Primer musim 2023/24 ini.
"Apa yang bisa saya katakan? Saya merasa kasihan kepada seluruh fan Arsenal. Kami telah memberikan yang terbaik namun itu tidak cukup," ujarnya kepada TNT Sports.
“Mungkin dalam dua atau tiga bulan nanti kita bisa mengatakan ini adalah pertarungan yang bagus. Tapi saat ini saya merasa kami pantas mendapatkan lebih. Pada akhirnya itu tidak cukup tetapi kami akan melakukannya lagi tahun depan," ujar penyerang asal Jerman ini bertekad.
"Kami harus menerima bahwa sepak bola itu sulit. Mudah-mudahan kami bisa maju lagi tahun depan, dan memberikan yang lebih baik lagi untuk para fan Arsenal.
Tahun depan, kami akan menjadi tim yang lebih baik lagi dan kami akan memberikan segalanya lagi. Hanya itu yang dapat saya katakan," kata Havertz.
Arsenal Butuh 100 Poin, Kendati Mengalahkan Everton 2-1, Arsenal Gagal Juara, Arteta Bilang Begini
PADA akhirnya, gelar juara Liga Primer musim ini memang tidak berjodoh dengan Mikel Arteta, dan pasukan Arsenalnya. Setelah bersaing dengan Manchester City, dan Liverpool sepanjang musim 2023-24, the Gunners akhirnya gagal meraih gelar liga pada hari terakhir yang sibuk.
Arsenal telah berusaha semaksimal mungkin saat mereka meraih kemenangan atas Everton 2-1 di Stadion Emirates, London (19/5). Gol dari Takehiro Tomiyasu, dan Kai Havertz membantu the Gunners untuk bangkit dari ketertinggalan. Sayangnya, kemenangan tersebut masih belum cukup.
Pasalnya di saat bersamaan Manchester City tampil dominan untuk menekuk West Ham 2-1 di Stadion Etihad. Walhasil, City akhirnya menjadi juara Liga Primer musim 2023/24 ini dengan 91 poin. Hanya terpaut dua poin dari Arsenal di peringkat dua.
Pasukan Pep Guardiola pun menorehkan sejarah sebagai tim pertama di Liga Primer yang meraih juara dalam empat musim berturut-turut. Dan mereka enam kali menjadi juara dalam tujuh kali kesempatan.
Musim 2022/23 lalu, City menjadi juara dengan poin 89. Arsenal juga di peringkat kedua dengan selisih lima poin. Artinya, ada peningkatan dalam selisih poin. Dan karenanya, The Gunners meskipun pasti sangat kecewa, tapi tak perlu merasa malu setelah kembali gagal mengangkat trofi juara kali ini.
Terlihat puluhan ribu pendukung The Gunners tetap memberikan apresiasi tinggi usai pertandingan. Mereka memberikan tepuk tangan panjang kepada Arteta, dan pasukannya yang tampak kecewa di lapangan usai mengalahkan Everton.
Suasana di Stadion Emirates sendiri dikabarkan sudah seperti karnaval sebelum laga pemungkas dimulai. Tampak kepulan asap dari petasan, ingar-binar musik, dan bendera-bendera yang berlimpah.
Momen seperti ini sudah lama tidak dirasakan dan oleh karena itu, para penggemar memanfaatkannya sebaik mungkin.
Bagi mereka yang tidak memiliki tiket, semua pub dalam perjalanan menuju stadion penuh dengan warna merah, dan jalanan juga ramai.
Terlepas dari hasil akhirnya, sepertinya ini akan menjadi awal dari sesuatu yang istimewa. Dan Arteta tahu dari pengalaman pribadinya, dahaga City akan kesuksesan sepertinya tidak akan terpuaskan dengan trofi terbaru mereka.
Pelatih asal Spanyol ini menjabat sebagai asisten Pep Guardiola ketika mereka menjadi satu-satunya tim di era Liga Primer yang mencapai 100 poin pada 2017-18.
Dan Arteta mengakui, Arsenal mungkin harus mencapai tonggak sejarah itu musim depan jika mereka ingin memenangkan gelar untuk pertama kalinya sejak 2004.
“Kami melakukan ini melawan tim terbaik dalam sejarah Liga Premier sejauh ini,” kata Arteta, yang timnya berhasil mengumpulkan 89 poin musim ini.
“Saya ada di sana ketika City meraih 100 poin. Inilah yang diperlukan. Tidak ada yang perlu menjelaskan levelnya. Dalam 15 hingga 20 tahun terakhir kompetisi ini, levelnya tidak seperti sekarang. Kami bersaing melawan tim yang luar biasa,” ujarnya.
Arsenal menyia-nyiakan keunggulan delapan poin dalam perburuan gelar pada 2022-23, tetapi musim ini mereka mendorong City hingga ke garis finis: menang 16 kali, dan hanya kalah satu kali dari 18 pertandingan terakhir.
Bahkan, itu pun belum cukup. Dan Arteta mengakui konsistensi luar biasa City. "Selamat kepada Manchester City. Luar biasa apa yang telah kami lakukan sejak Desember. Setiap penampilan berada pada level tertinggi yang pernah kami lihat dan itu tidak cukup," ucapnya.
“Kami telah berusaha sekuat tenaga. Sayangnya, ada beberapa momen di mana kami tak beruntung. Dan itu berefek besar sehingga kami tidak bisa memberikan hadiah terbesar untuk para fan. Mereka (city, Red) merampasnya dari kami. Hanya ada satu cara untuk melakukannya, yakni mendorong tim sampai melewati batas maksimal," kata pelatih berusia 42 tahun ini.
Arteta mengakui momen penentu datang ketika Arsenal kalah 2-0 di kandang Aston Villa pada 14 April, dan kemudian pada hari Selasa ketika City selamat dari kemenangan 2-0 yang menegangkan di Tottenham.
“Yang pasti, kalah dari Aston Villa di kandang sendiri. Mungkin ceritanya akan berbeda. Lalu pertandingan Tottenham pada Selasa. Ini marginnya, kecil sekali,” ujarnya.
"Kami berada di arah yang benar, namun kami perlu mengerahkan segalanya karena kami memerlukan lebih banyak lagi.”
Menegaskan Arsenal pada akhirnya akan menemukan cara untuk melampaui City, Arteta menambahkan: “Kami tidak bisa mengasihani diri sendiri. Kami sedang berkembang.
"Itu merupakan musim yang sulit dipercaya, namun kami bukanlah juara. Kami akan memenanginya. Kapan? Saya tidak tahu, namun kami sudah sangat dekat," katanya.
Para pendukung Arsenal sendiri menggemakan keyakinan Arteta bahwa mereka pada akhirnya akan memenangkan gelar.
"Faktnya trofi itu ada di tangan City sekarang, jadi saya tidak bisa mengeluh. Kami sangat percaya diri untuk musim depan. Kami akan memenangkan liga dan Liga Champions!" kata penggemar The Gunners, Phoenix Christian, kepada AFP.
Rekannya, Andrew Walker menambahkan, "Saya bangga dengan pasukan Arsenal ini, kami sudah sangat dekat untuk menjadi juara. Kami akan kembali berjuang lebih keras thaun depan. Dan Tahun depan adalah tahunnya kami," tuturnya.
Untuk saat ini, Arteta berencana memulihkan tenaga bersama keluarganya sebelum mengalihkan perhatiannya ke tugas berat menghadapi City lagi musim depan.
“Istirahatlah, selamat menikmati liburan yang indah, itu yang pertama kita perlukan karena semua orang sudah mencurahkan segenap emosinya dalam hal ini.
Keluargaku ada di sini, dan dan beberapa teman. Sekarang kita akan makan malam yang enak," kata Arteta. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Kendati mengalahkan Everton 2-1, Arsenal gagal juara
- Arteta sebut timnya harus raih 100 poin untuk juara
- Menilai kekalahan 0-2 dari Villa jadi momen penentu
Arsenal 2-1 Everton
Butuh 100 Poin
2 Momen Kunci Gagalnya Arsenal juara 2023/24
1. Kalah dari Aston Villa 2-0
di Stadion Emirates, London
14 April 2024
2. Man City kalahkan Tottenham 0-2
di Stadion Tottenham, London
15 Mei 2024
Arsenal di Liga Primer 2023/24
- Terbanyak menang bersama Man City: 28
- Paling sedikit kegolan: 29
- Terbesar selisih gol bersama Man City: +62
- Terbanyak gol dari set-piece: 20
- Terbanyak clean sheets: 18
- Satu-satunya tim yang belum terkalahkan vs '6 Besar'
- Kebobolan gol paling sedikit di 5 liga top Eropa pada tahun 2024: 7
- xG terendah di 5 liga top Eropa: 3.23