TRIBUNNEWS.COM - Jelang final Liga Eropa melawan Atalanta, Xabi Alonso ditanyai tentang pengalamannya pernah dilatih oleh tiga nama besar di dunia sepakbola, Jose Mourinho, Carlo Ancelotti dan Pep Guardiola.
Xabi Alonso kini menatap rekor prestisius dengan mengantarkan Bayer Leverkusen meraih gelar treble winners musim ini.
Setelah akhir pekan lalu merayakan juara Bundesliga, Xabi bersama Leverkusen tidak memiliki waktu panjang untuk beristirahat.
Final Liga Eropa didepan mata. Leverkusen akan melawan Atalanta di Aviva Stadium, Dublin, Irlandia.
Ini akan menjadi trofi kedua jika berhasil didapat Leverkusen. Setelah itu ada satu lagi yang masih bisa dikejar xabi, yakni dari DFB Pokal.
Xabi dipandang sebagai sosok pelatih sukses di masa depan. Hal tak lepas dari latar belakang dirinya.
Ia dilatih oleh berbagai pelatih ternama, sebut saja seperti Jose Mourinho sewaktu di Real Madrid, serta pula Carlo Ancelotti.
Baca juga: 180 Menit Menuju Sejarah Abadi, Xabi Alonso Segera Tamatkan Sepak Bola Dunia di Leverkusen
Lalu Pep Guardiola ketika di Bayern Munchen, dan lebih awal lagi dengan Rafael Benitez di Liverpool.
Sementara ayah Miguel Alonso yang dikenal dengan nama Periko, juga merupakan seorang pelatih.
Xabi tak menampik ia banyak belajar ilmu dari nama-nama besar di dunia sepakbola itu.
Xabi mampu memadukannya hingga berujung kesuksesannya di awal karir sebagai pelatih.
"Semua pengalaman yang saya alami sebagai pemain dengan para pelatih ini dan yang lainnya membuat saya belajar," kata Xabi tentang pernah dilatih oleh Mourinho, Ancelotti, dan Guardiola.
Namun menurutnya, kualitas pemain yang dimiliki seorang pelatih juga tak kalah penting. Ia pun mengaku tak malu untuk belajar dari para pemainnya.
"Para pemain juga mengajari saya banyak hal. Saya ingin terus memperbaiki keadaan dan kesalahan membuat Anda berkembang."
"Latihan itulah yang membuat Anda belajar lebih banyak. Dengan pemain bagus, segalanya menjadi lebih mudah," kata dia, dikutip dari Marca.
Baca juga: Manis Xabi Alonso Satu Gerbong dengan Wenger dan Conte saat Leverkusen Juara Bundesliga
Sejauh ini, ia merasa apa yang dilakukannya cukup tepat, dan Xabi bertekad untuk menyelesaikan musim ini dengan kemenangan di dua final.
"Karier saya sebagai pelatih masih sangat muda. Dalam satu setengah tahun ini merupakan periode yang intens. Kami telah membuat banyak keputusan yang tepat dalam perencanaan."
"Kepercayaan diri, energi, dan mentalitas luar biasa. Saya menikmatinya itu dan ini adalah minggu terakhir untuk melakukan segalanya untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik," jelasnya.
(Tribunnews.com/Tio)