TRIBUNNEWS.COM - Penyerang Borussia Dortmund, Jadon Sancho mengakui bahwa dirinya belum bisa move on dari kenangan buruk di Wembley Stadium.
Kenangan buruk tersebut terjadi pada saat Timnas Inggris berhadapan dengan Italia di Wembley Stadium pada partai puncak Euro 2020.
Kala itu, bertarung di hadapan pendukungnya sendiri, tim berjuluk The Three Lions itu justru menelan kekalahan.
Inggris kalah dengan skor 3-2 dari Italia melalui drama adu penalti setelah bermain sama kuat 1-1 pada waktu normal dan extra time.
Pada waktu itu, Sancho menjadi salah satu eksekutor yang gagal memasukan bola dari titik putih bersama Marcus Rashford dan Bukayo Saka.
Namun, Jadon Sancho menjadi sasaran dari para penggemar Inggris atas kegagalan skuad Three Lions meraih trofi Euro 2020.
Pada kesempatan kali ini, pemain berusia 24 tahun itu kembali berkunjung ke stadion Wembley dalam menghadapi partai puncak Liga Champions.
Terjadwal bahwa tim Jadon Sancho, Borussia Dortmund akan berhadapan dengan Real Madrid pada partai final Liga Champions.
Partai penentuan tersebut akan dilaksanakan di Stadium Wembley, Minggu (2/6/2024), pukul 02.00 WIB.
Namun, menjelang laga tersebut Sancho masih belum bisa melupakan kekalahan menyakitkan saat membela Timnas Inggris. Ditambah dengan respons penggemar yang menyalahkan dirinya atas kekalahan tersebut.
Baca juga: Andriy Lunin Beri Sinyal Absen di Laga Final Liga Champions: Saya Sangat Menyesal
"Itu sulit, reaksinya tidak bagus, berada di London tidak dalam sejuta tahun lagi saya mengira kami akan menerima hal itu," ujar Jadon Sancho dilansir dari Mirror.
"Itu adalah kenangan yang saya coba blokir, tetapi saya harus bersikap positif," tambahnya.
Usai mendapatkan ujaran kebencian dari para fans, Sancho hanya bisa merenung selama liburan musim panas dengan memikirkan hal tersebut.
"Ini sepak bola untukmu, orang-orang mengatakan sesuatu pada saat itu, saya yakin mereka tidak bermaksud demikian," ujar pemain yang telah menyumbangkan tiga gol bersama Dortmund.
"Namun mereka harus menyadari bahwa ketika mereka mengatakan hal-hal tersebut, itu sangat berdampak bagi kita."
"Setelah itu, adalah liburan musim panas, dan itu menjadi liburan yang sangat sulit, dan saya hanya sekedar merenung, kenapa harus saya."
"Rasanya kami telah mengecewakan negara kami."
"Saya tahu kami tidak melakukannya, akan tetapi itulah yang kami rasakan saat itu."
"Tentu saja saya melihat cinta itu dan kami sangat menghargainya," ujar Sancho berbicara atas nama Rashford dan Saka.
"Tapi terkadang hal itu masih ada di kepalaku."
"saya rasa saya belum pulih sepenuhnya, tetapi saya berusaha untuk melakukan yang terbaik," tambahnya..
Jadon Sancho menjadi penendang keempat dan tendangannya mampu digagalkan oleh Donnarumma.
Hal tersebut memacu Jadon Sancho untuk tetap semangat berlatih tendangan penalti untuk menghilangkan kenangan buruk saat final Euro 2020.
"Setelah itu, satu-satunya penalti yang saya ambil pada saat melawan Brighton di Wembley bersama MU dan saya berhasil mencetak gol,"
"Ini adalah salah satu momen ketika Anda percaya pada diri sendiri."
"Saya sudah lama mengambil penalti dan saya hanya berlatih dan berlatih untuk mendapatkan lebih percaya diri," pungkasnya.
Pada ajang Final Liga Champions melawan Real Madrid ini menjadi kesempatan untuk Sancho bisa lepas sepenuhnya dari kenangan buruk tersebut dengan memenangkan trofi kejuaraan Eropa.
(Tribunnews.com/Pradipta Aji Surya Pratama)