Pemeriksaan acak akan dilakukan oleh pihak berwenang, terutama di tempat-tempat umum seperti stasiun transportasi, untuk menegakkan aturan ini dengan ketat.
Penegakan hukum anti-pembajakan ini bertujuan untuk melindungi hak kekayaan intelektual dan mencegah peredaran barang palsu.
Ini tidak hanya berlaku untuk jersey, tetapi juga untuk berbagai produk lainnya seperti barang-barang elektronik, tas, sepatu, dan barang-barang mewah lainnya.
Dengan mengurangi permintaan terhadap barang palsu, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mendukung inovasi dalam industri.
Tidak hanya bagi penggemar, larangan terhadap barang palsu juga memiliki dampak besar bagi industri sepakbola secara keseluruhan.
Penjualan jersey resmi merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar bagi klub-klub sepakbola.
Pada 2023, Barcelona menjadi tim dengan penjualan baju terbanyak dengan pendapatan 179 juta euro. Real Madrid ada di posisi kedua dengan catatan penjualan 155 juta euro.
Euro 2024 adalah momentum yang tepat untuk memperkuat komitmen kita dalam melindungi integritas dan nilai-nilai dalam dunia sepakbola, baik di dalam maupun di luar lapangan.
(Tribunnews.com/Giri)