TRIBUNNEWS.COM - Kylian Mbappe secara resmi bergabung dengan Real Madrid setelah melewati berbagai drama di setiap bursa transfernya.
Tepat pada Selasa (4/6/2024) dinihari tadi, Real Madrid secara resmi mengumumkan kedatangan Mbappe dari PSG.
Real Madrid tak perlu mengeluarkan uang transfer sepeserpun untuk merekrut Mbappe yang berstatus bebas transfer.
Fakta bahwa Real Madrid tidak perlu mengeluarkan uang selangit untuk mendapatkan Mbappe jelas menjadi keuntungan besar.
Karena sebelumnya, PSG yang menjadi klub yang dibela Mbappe harus mengeluarkan uang 180 juta euro guna merekrut sang pemain pada tahun 2017 silam.
Baca juga: Gaji Kylian Mbappe setelah Resmi Gabung Real Madrid, Turun Drastis Namun Panen Bonus
Berkaca dari kondisi di atas, Real Madrid jelas untung besar karena bisa merekrut Mbappe tanpa biaya transfer sama sekali.
Disisi lain, Real Madrid hanya perlu memikirkan gaji dan bonus yang mungkin jumlahnya tidak sedikit untuk Mbappe.
Antara Mbappe dan Real Madrid, keduanya dilaporkan telah sepakat bekerjasama setidaknya sampai Juni 2029 mendatang.
Kedatangan Mbappe secara tidak langsung membuat skuad yang dimiliki Real Madrid kian mengerikan dan sulit dihentikan.
Apalagi Real Madrid baru saja mengawinkan gelar juara Liga Spanyol dan Liga Champions pada akhir musim ini.
Hal itu seakan membuat peluang Real Madrid untuk meraih berbagai trofi musim depan kian terbuka lebar.
Dan keberadaan skuad Real Madrid yang kian mewah jelas akan membuat Carlo Ancelotti selaku pelatih kian leluasa.
Leluasa dalam artian meracik ramuan terbaiknya untuk membuat Real Madrid semakin superior pada musim depan.
Jika mampu mengakomodir keberadaan Mbappe dengan baik seperti saat melakukan hal sama kepada Jude Bellingham.
Bukan hal mustahil bagi Ancelotti untuk membawa Real Madrid terbang tinggi meraih berbagai kesuksesan musim depan.
Lantas seperti apa skema anyar yang kemungkinan diterapkan Ancelotti untuk mengakomodir Mbappe di Real Madrid?
Dilansir Diario AS, setidaknya ada tiga skema alias formasi yang bisa dicoba guna mengoptimalkan Mbappe di Real Madrid.
Yang pertama alias yang utama tentu menempatkan Mbappe sebagai pemain nomor sembilan alias penyerang tengah.
Meskipun selama ini dominan bermain di sisi kiri, Mbappe nyatanya juga kerap memainkan peran sebagai penyerang utama.
Hal itu dibuktikan dengan statistik yang merangkum tentang bagaimana Mbappe menjalankan peran apik di posisi tersebut.
Laporan Transfemarkt menyebut Mbappe tampil cukup tajam saat dipasang sebagai penyerang dalam 27 laga musim ini.
Dari 27 laga yang dimainkan sebagai penyerang tengah, Mbappe sukses mencetak 27 gol dan 6 assist di semua kompetisi.
Catatan itu bahkan terlihat jauh lebih baik bagi Mbappe ketimbang saat ia menjalani peran sebagai winger utama sisi kiri.
Di klub barunya, bukan hal aneh jika Ancelotti juga akan memasang Mbappe untuk mengisi pos penyerang nomor sembilan.
Kepergian Karim Benzema dari Real Madrid pada musim lalu sejatinya meninggalkan pos penting di posisi penyerang.
Dan kehadiran Mbappe seakan menjadi momen yang tepat untuk Ancelotti mengakomodir menempati posisi tersebut.
Keunggulan yang akan didapatkan Ancelotti jika memasang Mbappe sebagai penyerang utama yakni fleksibilitas tim.
Ya, Mbappe berpotensi bisa saling bertukar peran dengan Vinicius Junior dan Rodrygo jika dimainkan bersama di lini depan.
Skema 4-3-3 pun akan membuat lini serang Real Madrid begitu cepat dan tajam dalam menyerang pertahanan lawan.
Dan skema itulah yang diyakini akan menjadi skema terbaik Real Madrid dalam mengakomodir kedatangan Mbappe.
Kedatangan Mbappe seakan membuat Real Madrid memiliki trisula maut seperti pada era BBC (Benzema, Bale dan Ronaldo).
Untuk potensi skema yang kedua yakni menempatkan Mbappe bersama Vinicius Junior di lini depan Real Madrid.
Lebih tepatnya, skema ini cenderung akan membuat Ancelotti menerapkan formasi 4-3-1-2 seperti musim ini
Skema inilah yang sejatinya dijalankan Ancelotti dalam mengakomodir tidak adanya pemain nomor sembilan.
Pada musim ini, Ancelotti kerapkali memakai skema ini dengan menempatkan duet Vinicius dan Rodrygo di lini depan.
Dengan dukungan luar biasa lewat pergerakan Jude Bellingham yang lebih ke depan membuat lini serang El Real tajam.
Skema dua penyerang dengan tipikal pemain cepat bisa saja akan dipertahankan Ancelotti dengan hadirnya Mbappe.
Hanya saja memang, skema ini akan mengorbankan Rodrygo entah itu ke bangku cadangan atau posisi lainnya.
Dan untuk skema ketiga yang cukup ideal untuk mengakomodir kedatangan Mbappe yakni tetap memainkan dua penyerang.
Bedanya antara skema yang ketiga dan kedua yakni menyoal jumlah gelandang Real Madrid yang lebih menumpuk.
Jika skema kedua lebih condong untuk menyeimbangkan tim dengan menempatkan tiga gelandang di tengah.
Sementara, skema yang ketiga yakni menumpuk gelandang sebanyak empat pemain untuk menguasai lini tengah.
Lebih tepatnya, skema ketiga akan membuat Ancelotti menerapkan formasi 4-4-2, di mana Bellingham bermain lebih melebar.
Skema ini tentu akan membuat Real Madrid lebih bermain melebar dan memungkinkan menciptakan ruang kosong di tengah.
Fleksibilitas sekali lagi akan menjadi keuntungan yang dimiliki Real Madrid jika memainkan skema ini.
Itulah setidaknya tiga skema yang kemungkinan diterapkan Ancelotti untuk mengakomodir kehadiran Mbappe di Real Madrid.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)