TRIBUNNEWS.COM - Berusia 39 tahun, Cristiano Ronaldo memimpin Portugal di Euro 2024. Usia hanyalah angka, pemain Al Nassr itu nyatanya masih menjadi aktor protagonis dalam permainan A Selecao.
Tapi, seberapa besar peran yang akan dimainkan Cristiano Ronaldo untuk Portugal di Euro 2024 mengingat kursi kepelatihan saat ini dipegang Roberto Martinez.
Sejak menjabat pelatih Portugal pada Januari 2023 menggantikan Fernando Santos, Roberto Martinez menggali lebih dalam bagaimana talenta dan gaya permainan A Selecao.
Menurut Analyst Opta, dia membangun ide untuk Portugal yang bisa bermain dengan bebas dan menyerang, dan bagaimana dampaknya jika permainan itu ada atau tidaknya seorang Cristiano Ronaldo.
Apakah masih akan menjadi andalan? Apakah akan mendapatkan menit bermain yang lebih sedikit? Ataukah dia menjadi pemain supersab yang berpeluang memberikan perubahan ketika memulai laga dari bangku cadangan?
Mantan pelatih Belgia itu menginginkan hal besar terjadi pada pemainnya, dengan talenta dan bakat yang dimiliki Portugal saat ini memiliki potensi membuat ledakan ketika di lapangan.
Jika melihat perjalanan Portugal ke Euro 2024, tim asuhan Roberto Martinez adalah satu-satunya tim yang tidak terkalahkan. Bahkan berhasil memenangkan semua pertandingan penyisihan grup (10).
Baca juga: 3 Jagoan Jose Mourinho untuk Juara Euro 2024: Cristiano Ronaldo bersama Portugal Tak Terbantahkan
Perlu diingat, tim yang dihadapi Portugal adalah tim semenjana, Bosnia, Slovakia, Islandia, Liechtenstein, dan Luxembourg.
Wajar saja bila tim peringkat 6 FIFA itu bisa memenangkan semua pertandingan Grup J dalam masa kualifikasi Euro 2024.
Dari jumlah pertandingan di atas, Cristiano Ronaldo hanya absen satu kali karena skorsing.
Satu laga itu ketika Portugal menang 9-0 atas Luksemburg pada September 2023. Salah satu bukti tanpa Cristiano Ronaldo Portugal bisa tetap berpesta gol.
Cristiano Ronaldo menjadi pemain ketiga yang mendapatkan menit bermain paling banyak (726') setelah Ruben Dias (810'), dan Bruno Fernandes (844').
Meskipun berada di tempat ketiga dan absen satu pertandingan, Cristiano Ronaldo menghasilkan 10 gol, setidaknya hanya selisih 4 gol dengan Romelu Lukaku yang mencetak lebih banyak gol darinya.
Kemampuan Cristiano Ronaldo dalam urusan mencetak gol masih sangat konsisten baik di level internasional maupun klub, meskipun dia sudah tidak berkompetisi di Eropa.
Satu keunggulan Cristiano Ronaldo saat dirinya hampir berkepala empat adalah penempatan posisi.
Ia kerap memberikan dampak gol dari keunggulannya tersebut dan itu menjadi salah satu alasan mengapa ia bisa konsisten mencetak gol.
Selama kualifikasi Euro 2024, Ronaldo mencetak rata-rata 36,9 sentuhan per pertandingan.
Angka itu memang lebih sedikit dibandingkan 10 rekannya yang lain, seperti Joao Felix, Vininha, Rafael Leao, dan Bruno Fernandes.
Dengan begitu, ada perbedaan dalam permainan Portugal yang biasanya mengandalkan Cristiano Ronaldo bergerak di sisi sayap hingga ke tengah, maupun mengambil ruang di kotak penalti lawan.
Di masa lalu, rencana A Portugal adalah memberikan bola kepada Ronaldo dan berharap dia akan menemukan solusi dan bahwa rencana B adalah mencoba rencana A lagi.
Rencana Martinez adalah mengurangi tugas Cristiano Ronaldo, tidak mengharuskannya terlibat dalam membangun serangan atau mencoba menggiring bola melewati lawan dari sisi sayap dengan mengandalkan pengalaman dan naluri 'pembunuhnya' untuk menyelesaikan pergerakan.
Tidak ada satu pun yang dihasilkan Cristiano Ronaldo untuk memberikan umpan silang, dan dia hanya menuntaskan 3 dribel selama kualifikasi.
Yang terpenting adalah soal gol, dia melepaskan 46 tembakan, 24 lebih banyak daripada pemain Portugal lainnya.
CR7 bahkan mencetak 19 tembakan tepat sasaran, 7 lebih banyak daripada pemain lainnya, termasuk jumlah gol yang dia hasilkan.
Selama penyisihan tersebut juga Portugal tercatat sebagai tim paling produktif dan paling gahar ketika berada di sepertiga akhir lapangan.
Jumlah tembakan tepat sasaran yang dihasilkan anak asuh Martinez mencapai 81 dengan rasio gol yang diharapkan mencapai 28,8, tembakan 190, peluang besar 47, dan 405 sentuhan di kotak penalti lawan.
Anga itu jauh dibandingan Prancis, Spanyol, bahkan tim favorit juara Euro 2024, Inggris yang hanya mencatatkan 17,1 gol yang diharapkan.
Inggris bahkan hanya mencetak setengah lebih sedikit (45) dari jumlah yang dihasilkan Portugal.
Minim Saingan
Berbicara soal gol untuk berangkat ke Euro 2024, Cristiano Ronaldo adalah satu di antara pemain Portugal yang masih mencetak 2 digit.
Penyerang Portugal, Goncalo Ramos hanya mencetak 11 gol di Ligue 1 bersama PSG.
Bruno Fernandes (Man United) dan Diogo Jota (Liverpool) hanya menghasilkan 10 gol. Untuk Diogo Jota, faktor cedera menganggu produktivitas golnya karena banyak tidak banyak mendapatkan menit bermain.
Tapi Ronaldo, dia menghasilkan 35 gol dari 31 laga di kompetisi luar Eropa daat bermain untuk Al Nassr di Liga Arab Saudi.
Hampir mustahil rasanya jika mengganti Ronaldo dengan pemain yang lebih dinamis atau mengandalkan pemain muda karena tidak ada pemain yang menunjukkan kesetaraan statistik tersebut untuk level klub.
Masuknya Cristiano Ronaldo dalam skema serangan Portugal tidak hanya sekedar formalitas.
Angka produktivitas tersebut mungkin salah satu dari alasan Martinez mengapa Ronaldo masih mendapat kepercayaan.
Dia menonjol, dan lagi pula, siapa yang bisa merebut bola dari Ronaldo? Lagi-lagi faktor usia hanyalah angka. Positioningnya di mulut gawang lawan masih menjadi ancaman besar dan berpeluang untuk meningkatkan produktivitas gol Portugal.
Perlu diketahui, Cristiano Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa Euro dengan jumlah 14 gol.
Lebih banyak dari Michael Platini (9) dari Prancis yang berada di urutan kedua.
Jumlah gol tersebut dihasilkan Ronaldo dalam lima edisi dan dalam 25 pertandingan putaran final Euro.
Apapun yang terjadi di Jerman nanti, perubahan yang dilakukan Roberto Martinez dalam permainan Portugal, Cristiano Ronaldo masih akan memegang peran penting dan menarik untuk disaksikan. Dia juga masih mengemban kapten utama timnas Portugal.
(Tribunnews.com/Sina)