TRIBUNNEWS.COM - Timnas Inggris menelan kekalahan 0-1 dari Islandia di Wembley Stadium. Hasil tersebut menambah rentetan negatif The Three Lions menjelang Euro 2024 yang akan dimulai pada 15 Juni mendatang.
Inggris telah melalui tiga pertandingan di Wembley tanpa kemenangan. Hasil buruk untuk pertama kalinya yang mereka dapatkan sejak tahun 2018. Hasil tersebut jelas bukan menjadi modal yang baik untuk mengawali Eruo 2024 dengan melawan Serbia.
Saat dikalahkan Islandia, tim peringkat 72 ranking FIFA, Inggris tampil dengan skuad yang meyakinkan, top skor Bundesliga, Harry Kane, pembelian terbaik Chelsea musim ini, Cole Palmer.
Lalu penampilan terbaik Phil Foden bersama Manchester City yang menghasilkan 27 gol, hingga bintang muda Manchester United Kobbie Mainoo yang juga tampil impresif dengan penuh kejutan.
Southgate menggunakan formasi 4-2-3-1 yang memperlihatkan Inggris tajam di lini depan.
Namun nyatanya, starting line-up yang dimainkan oleh Southgate belum terbukti ampuh.
Phil Foden yang dimainkan sebagai pemain sentral di belakang Harry Kane belum cukup kreatif mengkreasikan peluang.
Baca juga: Jadwal Grup C Euro 2024, Inggris, Denmark, Serbia, dan Slovenia Lengkap dengan Daftar Pemain
Peran berbeda dimainkan Foden jika dibandingkan ketika dia produktif bersama Manchester City dengan bermain di sisi sayap.
Sementara sisi sayap Inggris ditempati oleh Anthony Gordon yang digantikan pada babak kedua oleh Eberechi Eze.
Pilihan tersebut dinilai belum cukup optimal, menurut BBC melalui tulisan Phil McNulty, Sputhgate bisa mengembalikan Phil Foden ke sisi sayap saat melawan Serbia nanti.
Sementara di peran sentral sebagai pemain nomor 10 ditempati oleh Jude Bellingham yang baru bergabung ke pusat pelatihan Inggris usai menjuarai Liga Champions bersama Real Madrid.
Jude Bellingham tak kalah dengan nama-nama di atas soal performa musim ini, dia terpilih sebagai pemain terbaik Liga Spanyol pertamanya.
Penampilan Jude Bellingham diharapkan bisa membawa angin segar dalam permainan Inggris.
Tapi, tumpuan itu tidak sepenuhnya bergantung pada sosok Jude Bellingham.
Southgate mengungkapkan, Inggris tidak akan bergantung pada Jude Bellingham.
"Saya yakin dia membantu tetapi itu bukan tanggung jawabnya untuk melakukan itu," ucap Southgate dikutip dari BBC.
"Saya yakin dia mampu menangani tekanan tapi kami tidak memberikan segalanya pada Jude. Kami punya banyak pemain bagus dan ini adalah hal kolektif untuk berusaha memenangkan turnamen ini," jelasnya.
Kolektifitas permainan tim asuhan Southgate belum optimal secara keseluruhan.
Percobaan di lini tengah dengan menduetkan Declan Rice bersama Kobbie Mainoo tidak begitu efektif ketika menghadapi Islandia.
Inggris keteteran ketika lini tengah mereka berhasil ditembus oleh Islandia, apalagi ketika menangani serangan balik.
Penting rasanya jika kembali menggunakan gelandang berbakat yang dimiliki oleh Crystal Palace, Adam Wharton.
Pemain berusia 20 tahun yang membuat Southgate terkesan ketika Inggris menang dalam laga uji coba melawan Bosnia.
Duet Adam dengan Declan diharapkan bisa memperkuat lini tengah dan kestabilan permainan Inggris.
Pilihan siapa yang nantinya akan menjadi tandem Declan Rice saat melawan Serbia juga menarik untuk dinantikan, bagaimana solusi Southgate mengatasi celah di lini tengah Inggris.
Lalu peran Cole Palmer, apakah dia sudah cukup mumpuni untuk menggantikan Bukayo Saka di sisi sayap kanan?
Satu gol yang dia cetak melawan Bosnia membuat pemain bernilai 40 juta pounds yang dimiliki Chelsea itu mencetak gol diberbagai kompetisi musim ini.
Liga Inggris dengan gemilang dan produktif, Piala FA, Carabao Cup, Piala Super UEFA, hingga Community Shield.
Dia menunjukkan bahwa dirinya adalah pesaing kuat untuk seorang Bukayo Saka.
Namun, apakah Southgate akan beralih kepada Cole Palmer daripada memainkan Bukayo Saka yang dalam perjalanan Inggris sudah cukup terbukti memberikan impact. begitu juga ketika bersama Arsenal dalam beberapa musim terakhir di mana dirinya menjadi satu di antara pemain Arteta yang paling sering dimainkan.
Masalah terakhir yang dimiliki Southgate adalah rapuhnya lini pertahanan Inggris.
Jhon Stone tidak dapat melanjutkan pertandingan hingga peluit panjang saat melawan Islandia, dia digantikan Ezri Konsa pada menit 46.
Dia mengalami masalah di bagian pergelangan kakinya setelah terlibat friksi dengan pemain Islandia.
Kondisi tersebut jelas menjadi ancaman bagi Southgate yang telah kehilangan Harry Maguire soal kebugaran pasca-cedera.
Jhon Stone musim ini belum optimal, dia baru memainkan 15 pertandingan dengan total menit bermain 1.073 menit bersama Man City.
Di sisi lain, Kieran Trippier juga tengah mengalami penurunan performa di saat Luke Shaw masih mencoba untuk pulih.
Trippier sempat mengalami cedera pada September 2023, sejak saay itu dia dinilai mengalami penurunan pada musim ini. Dia hanya bermain dalam 13 pertandingan dengan waktu 931 menit untuk Newcastle.
Pemain berusia 34 tahun tahun tersebut digantikan oleh Joe Gomez pada babak kedua saat melawan Islandia.
Kekalahan Inggris atas Islandia menunjukkan masalah yang cukup serius bagaimana Southgate harus mencari solusi terbaik agar tampil prima di Eruo 2024.
Finalis Euro 2020 itu dipenuhi dengan talenta terbaik yang berkompetisi di liga elit Eropa.
Starting line-up dan hasil yang didapatkan ketika melawan Serbia di laga perdana penyisihan Grup C bisa membuk jalan bagi Inggris untuk melaju dengan percaya diri.
(Tribunnews.com/Sina)